tag:blogger.com,1999:blog-91805185580827669372024-03-14T13:33:51.243+07:00Birahi Senyum NakalNonton / Streaming Bokep | Download Bokep | Cerita Sex Dewasa | Foto Bugil | Zona Dewasablogsenyumjphttp://www.blogger.com/profile/09660864491917722162noreply@blogger.comBlogger537125truetag:blogger.com,1999:blog-9180518558082766937.post-6669082904708550552019-10-31T12:43:00.000+07:002019-10-31T12:43:06.976+07:00FOTO BUGIL MODEL HOT INDONESIA<div style="text-align: center;">
<b>FOTO BUGIL MODEL HOT INDONESIA</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>========================</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img border="0" data-original-height="90" data-original-width="728" height="48" src="https://1.bp.blogspot.com/-BH1Dd5c9_rU/XV_9jbC2QnI/AAAAAAAABus/glPYcQAwCjYdkcgTy1o9WMXO531wuw-ZwCPcBGAYYCw/s400/senyumpoker-gif-BARU-2.gif" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-fADiOycEag4/XbpzHuiLi7I/AAAAAAAACRA/xvrSJThfCfEfAdD9jfBmXmpriYHBkZibACLcBGAsYHQ/s1600/s01.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="418" data-original-width="350" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-fADiOycEag4/XbpzHuiLi7I/AAAAAAAACRA/xvrSJThfCfEfAdD9jfBmXmpriYHBkZibACLcBGAsYHQ/s320/s01.jpg" width="267" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-LYnfLouC3MY/XbpzHjPGD3I/AAAAAAAACRE/wEOT9NDJ9kAhz9RF7Qpp8HMBPwhaCA9-QCLcBGAsYHQ/s1600/s02.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="492" data-original-width="350" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-LYnfLouC3MY/XbpzHjPGD3I/AAAAAAAACRE/wEOT9NDJ9kAhz9RF7Qpp8HMBPwhaCA9-QCLcBGAsYHQ/s320/s02.jpg" width="227" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img border="0" data-original-height="300" data-original-width="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-dnXeOwrtdmw/XaXGgf0dQ0I/AAAAAAAACEc/n-OUAh-p_zQkFJk2w4cCWD8BDZ8G6G0gwCPcBGAYYCw/s1600/senyumpoker-gifff.gif" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-zPo_MUFY9Pk/XbpzHz5PykI/AAAAAAAACRI/BgpgGdbA1HEZ905KxXdp6aLM32bIMFthACLcBGAsYHQ/s1600/s03.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="510" data-original-width="350" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-zPo_MUFY9Pk/XbpzHz5PykI/AAAAAAAACRI/BgpgGdbA1HEZ905KxXdp6aLM32bIMFthACLcBGAsYHQ/s320/s03.jpg" width="219" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-qVOpjLLxSOo/XbpzIgqix8I/AAAAAAAACRM/LrwzxRFCbzAPKbUxSUDoWWpKJCp4m4SqACLcBGAsYHQ/s1600/s04.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="510" data-original-width="350" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-qVOpjLLxSOo/XbpzIgqix8I/AAAAAAAACRM/LrwzxRFCbzAPKbUxSUDoWWpKJCp4m4SqACLcBGAsYHQ/s320/s04.jpg" width="219" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img border="0" data-original-height="320" data-original-width="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-oFVVh4J3XAE/XNP8iA03kFI/AAAAAAAAACI/x-bF2y4IrmomkYIeg2mtq0EGUoCrwiB4gCPcBGAYYCw/s1600/123.gif" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-TJXbKcZtOCw/XbpzIvu0a8I/AAAAAAAACRQ/MUEgMsLCHdsQaXw3k3ZDx4QI3ISF2YyaQCLcBGAsYHQ/s1600/s05.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="510" data-original-width="350" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-TJXbKcZtOCw/XbpzIvu0a8I/AAAAAAAACRQ/MUEgMsLCHdsQaXw3k3ZDx4QI3ISF2YyaQCLcBGAsYHQ/s320/s05.jpg" width="219" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-lyEtmsgUPYY/XbpzJH1fnDI/AAAAAAAACRU/MdsZUNZ5DFkDL9qnWK9mml8V5uqyX_mvQCLcBGAsYHQ/s1600/s06.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="467" data-original-width="350" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-lyEtmsgUPYY/XbpzJH1fnDI/AAAAAAAACRU/MdsZUNZ5DFkDL9qnWK9mml8V5uqyX_mvQCLcBGAsYHQ/s320/s06.jpg" width="239" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
blogsenyumjphttp://www.blogger.com/profile/09660864491917722162noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9180518558082766937.post-70617807404723450482019-10-31T12:22:00.002+07:002019-10-31T12:22:18.525+07:00Cerita Seks Memuaskan Nafsu Kakak Ipar<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="266" src="https://1.bp.blogspot.com/-4hCGi6SuQxE/XRxE-wHxahI/AAAAAAAABdU/t3Oo_tYnSTkwijMb6QFLn1kH2W7fjo35gCPcBGAYYCw/s400/m006.jpg" width="400" /></a></div>
<b><a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank">Agen Poker Terbaik</a></b> - Aku memang ketagihan bermain cinta dengan wanita setengah baya alias STW. Ada lagi pengalaman nyata yang kualami. Pengalamanku menaklukkan kakak iparku yang pendiam dan agak religius. Entah setan mana yang merasuki diriku karena aku menjerumuskan orang baik-baik kedalam neraka nafsu.<br />
Kejadiannya begini, suatu hari rumahku kedatangan tamu dari Padang. Uni Tati kakak tertua istriku. Dia datang ke Jakarta karena tugas kantor ikut seminar di kantor pusat sebuah bank pemerintah. Uni adalah kepala cabang di Padang, Uni menginap dirumah kami.<br />
<br />
Dari pada menginap di hotel, mendingan juga uang hotel disimpan buat beli oleh-oleh. Selama seminggu dia tinggal dirumahku. Dari istriku kutau kalau Uni Tati berusia 40 tahun. Suaminya sudah meningal 2 tahun lalu karena kecelakaan. Orangnya cantik, putih, tinggi semampai. Lebih tepatnya kubilang anggun karena orangnya cenderung diam dan sangat religius. Selama di Jakarta, setiap ada kesempatan aku dan istriku mengajak Uni jalan-jalan, maklum ini kunjungan pertamanya ke Jakarta, biasanya ke mal karena waktunya sempit. Kami sudah berencana pas hari Sabtu akan jalan-jalan ke Taman Safari<br />
<br />
Tiba hari Sabtu, istriku ternyata punya tugas mendadak dari kantor yaitu harus mengawasi pameran di Mangga Dua. Gagal deh rencana jalan-jalan ke Taman Safari. Istriku mengusulkan agar aku tetap mengantar Uni jalan-jalan misalkan ke Ancol saja dan pulangnya bisa jemput istriku di Mangga Dua. Sebetulnya aku agak males kalo nggak ada istriku. Aku merasa risih harus jalan berdua Uni karena orangnya pendiam. Akupun menduga Uni pasti nggak mau. Tapi tanpa dinyata ternyata Uni menyetujui usul istriku.<br />
<br />
Pagi-pagi banget istriku sudah berangkat naik KRL dari stasiun Pondok Ranji. Rumahku yang didaerah Bintaro cukup jauh dari Mangga Dua dan Ancol. Sementara menunggu Uni yang lagi jalan-jalan pagi aku sendirian dirumah menyeruput kopi dan merokok. Kami berencana jalan jam 10 pagi. Sehabis ngopi dan merokok, aku kembali tidur-tiduran di kamarku menunggu jam. Pikiranku melayang membayangkan kakak istriku ini. Uni Tati sangat menarik perhatianku secara sexual. Jeleknya aku, mulia keluar. Aku tertantang menaklukkan wanita baik-baik, aku tertantang menaklukkan Uni. Mumpung ada kesempatan. Dasar setan selalu mencari kesempatan menggoda.<br />
<br />
Kuatur jebakan untuk memancing Uni. Aku buru-buru mandi membasuh badan dan keramas. Dengan berlilit handuk aku menunggu kepulangan Uni dari olahraga paginya. Sekitar 10 menit aku menunggu dibalik horden dan kulihat Uni memasuki pagar depan dengan pintu besi yang agak berderit. Sengaja pintu rumah aku tutup tapi dibiarkan tak terkunci. Aku berlalu menuju kamarku dan segera memasang jebakan untuk mengejutkan Uni. Aku masuk kamarku dan segera bertelanjang bulat. Pintu kamar kubuka lebar-lebar, jendela kamar juga kubuka biar isi kamar mendapat penerangan jelas.<br />
<br />
Kudengar pintu depan berbunyi seperti ditutup. Akupun mulai beraksi. Dengan bertelanjang bulat aku menunggu Uni melewati kamarku dengan harapan dia melihat tubuh dan juniorku yang sedari tadi berdiri tegak membayangkan petualangan ini. Handuk kututupkan ke kepala seolah-olah sedang mengeringkan rambut yang basah sehabis keramas. Aku berpura-pura tidak melihat dan tidak menyadari kehadiran Uni. Dari bakik handuk yang kusibak sedikit, kulihat sepasang sepatu kets melintas kamarku. Aku yakin Uni pasti melihat tubuhku yang polos dengan junior yang tegak berdiri.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img border="0" data-original-height="90" data-original-width="728" height="48" src="https://1.bp.blogspot.com/-BH1Dd5c9_rU/XV_9jbC2QnI/AAAAAAAABus/glPYcQAwCjYdkcgTy1o9WMXO531wuw-ZwCPcBGAYYCw/s400/senyumpoker-gif-BARU-2.gif" width="400" /></a></div>
<br />
Nafsuku semakin menggeliat ketika kuamati dari balik handuk sepasang sepatu yang tadinya hampir melewati kamarku kini seperti terpaku berhenti didepan kamar tanpa beranjak. Aku semakin aktif menggosok-gosok rambutku dan berpura-pura tak tau kalo ada orang. Beberapa detik aku berbuat begitu dan aku merencanakan sensasi berikut. Dengan tiba-tiba kuturunkan handuk dan menengok ke arah pintu kamar. Aku pura-pura kaget menyadari ada orang. “E..eee…maaf Uni, aku kira nggak ada orang,” kataku seraya mendekati pintu seolah-olah ingin menutup pintu. Aku tidak berusaha menutup kemaluanku yang menantang. Malah kubiarkan Uni terdiam memandangi tubuhku yang polos mendekat kearahnya.<br />
<br />
Dengan tenagnya seolah aku berpakaian lengkap kudekati Uni dan sekali lagi memohon maaf.<br />
“Maaf ya Uni, aku terbiasa seperti ini. Aku nggak sadar kalau ada tamu dirumha ini,” kataku sambil berdiri didepan pintu mau menutup daun pintu.<br />
<br />
Tiba-tiba seperti tersadar Uni bergegas meninggalkanku sambil berkata “i…i…iya , tidak apa-apa…..”. Dia langsung masuk ke kamar belakang yang diperuntukkan kepadanya selama tingal dirumahku. Aku kemudian memakai celana pendek tanpa CD dan mengenakan kaos oblong lantas smengetok pintu kamar Uni. “Ada apa Andy,” ujar Uni setelah membuka pintu. Kulihat dia tidak berani menatapku. Mungkin malu. Membaca situasi seperti itu, aku tidak menyiakan kesempatan. “Uni, maafkan Andy ya…aku lupa kalau ada tamu dirumah ini,” kataku merangkai obrolan biar nyambung.<br />
<br />
“Nggap apa-apa, cuma Uni malu hati, sungguh Uni malu melihat kamu telanjang tadi,” balasnya tanpa mau menatap aku. “Kenapa musti malu? Kan nggak sengaja, apa lagi Uni kan sudah pernah menikah jadi sudah biasa melihat yang tegak-tegak seperti itu,” kataku memancing reaksinya.<br />
<br />
“Sejujurnya Uni tadi kaget setengah mati melihat kamu begitu. Yang Uni malu, tanpa sadar Uni terpaku didepan kamarmu. Jujur aja Uni sudah lama tidak melihat seperti itu jadi Uni seperti terpana,” katanya sambil berlari ketempat tidurnya dan mulai sesenggukan. Aku jadi ngak tega. Kudekati Uni dan kuberanikan memegang pundaknua seraya menenangkannya.<br />
<br />
“Sudalah nggak usah malu, kan cuma kita berdua yang tau.” Melihat reaksinya yang diam saja, aku mulai berani duduk disampingnya dan merangkul pundaknya. Kuusap-usap rambutnya agak lama tanpa berkata apa-apa. Ketika kurasa sudah agak tenang kusarankan untuk mandi aja.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img border="0" data-original-height="300" data-original-width="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-dnXeOwrtdmw/XaXGgf0dQ0I/AAAAAAAACEc/n-OUAh-p_zQkFJk2w4cCWD8BDZ8G6G0gwCPcBGAYYCw/s1600/senyumpoker-gifff.gif" /></a></div>
<br />
Kutuntun tangannya dan sekonyong-konyong setan mendorongku untuk memeluk saat Uni sudah berdiri didepanku. Lama kupeluk erat, Uni diam saja. Mukanya diselusupkan didadaku. Payudaranya yang masih kencang serasa menempel didadaku. Sangat terasa debar jantungnya. Perlahan tangaku kuselusupkan ke balik kaos bagian belakang berbarengan dengan ciumanku yang mendarat dibibirnya.<br />
<br />
“Jangan Ndy…dosa,” katanya sambil melepaskan diri dari pelukanku. Namun pelukanku tidak mau melepaskan tubuh sintal yang sedang didekapnya. Daam usaha kedua Uni sudah menyerah. Bibirnya dibiarkan kulumat walau masih tanpa perlawanan. Ucoba lagi menyelusupkan tangan dibalik kaosnya, kali ini bagian depan. Tangan kanan yang menggerayang langsung pada sasaran…putting susu sebelah kiri. Uni menggeliat.<br />
<br />
Pilinan jariku di payudaranya membuat nafsunya naik. Aku tau dari desiran nafasnya yang mulai memburu. Aku heran juga dengan wanita ini, tetap diam tanpa perlawanan. Mungkin ini style wanita baik-baik. Bagusnya, semua apa yang kulakukan tidak ada penolakan. Seperti dicocok hidungnya Uni menurut saja dengan apa yang kulakukan terhadapnya.<br />
<br />
Perlahan kubuka kaosnya, kubukan celana panjang trainings pack-nya, kubuka Bh nya, kubuka CD-nya , Uni diam saja. Kubopong tubuhnya ketempat tidur. Kubuka kaosku, kubuka celana pendekku……..Uni masih diam.<br />
<br />
Lidahku mulai bermain disekujur tubuhnya. Dari ujung kepala, turun ke telinga, ke bibir, ke leher…perlahan kusapu dadanya, payudaranya kulumat dengan gigitan kecil…turun lagi kebawah, pusarnya kukorek dengan lidahku….turun lagi ke sekumpulan rambut dan kedua pahanya hujilat-jilat terus sampai keujung jempol kaki. Aku tidak merasa jijik karena tubuh Uni yang putih bersih sangat membangkitkan gairah.<br />
<br />
Kukangkangkan kakinya, uni masih diam saja. Tapi kuamati matanya terpejam menikmati sentuhan tiap jengkal ditubuhnya. Baru ketika kudaratkan sapuan lidahku di bibuir vagina dan klitorisnya Uni tiba-tiba berteriak ,” Ahhhhhhhh……..”<br />
<br />
“Kenapa Uni….Sakit?,” tanyaku. Uni hanya menggeleng. Dan aktifitas jilat menjilat vagina itu kulanjutkan. Uni menggelinjang dahsyat dan tiba-tiba dia meraung..”Andyyyyyyy… ayo Andy….jangan siksa aku dengan nikmat…ayo Andy tuntaskan….Uni udah nggak tahan,” katanya.<br />
<br />
Aku tidak mau berlama-lama. Tanpa banyak variasi lagi langsung kunaiki kedua pahanya dan kutusukkan juniorku kelobah surganya yang sudah basah kuyup. Dengan sekali sentak semua batangku yang panjang melesak kedalam. Agak seret kurasakan, mungkin karena sudah dua tahun nganggur dari aktifitas. Kugenjot pantatku dengan irama tetap, keluar dan masuk. Uni semakin menggelinjang.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img border="0" data-original-height="320" data-original-width="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-oFVVh4J3XAE/XNP8iA03kFI/AAAAAAAAACI/x-bF2y4IrmomkYIeg2mtq0EGUoCrwiB4gCPcBGAYYCw/s1600/123.gif" /></a></div>
<br />
Aku pikir nggak usah lama-lama bersensasi, tuntaskan saja. Lain waktu baru lama. Melihat reaksinya pertanda mau orgasme , gerakan pantatku semakin cepat dan kencang. Uni meronta-ronta , menarik segala apa yang bisa ditariknya, bantal, sepre. Tubuhku tak luput dari tarikannya. Semua itu dilakukan dengan lebih banyak diam. Dan tiba-tiba tubuhnya mengejang, “Ahhhhhhhhhhhhhhhh…….,” lolongan panjangnya menandakan dia mencapai puncak. Aku mempercepat kocokanku diatas tubuhnya.<br />
<br />
Tiba-tiba aku didikejutkan dengan hentakan tubuhnya dibarengi tanganya yang mendorong tubuhku. “Jangan keluarin didalam ….aku lagi subur,” suaranya tresengal-sengal ditengah gelombang kenikmatan yang belum mereda.<br />
Kekagetanku hilang setelah tau reaksinya. “Baik Uni cantik, Andy keluarin diluar ya,” balasku sambil kembali memasukkan Junior ku yang sempat terlepas dari vaginanya karena dorongan yang cukup keras. Kembali kupompa pinggulku. Aku rasa kali ini Uni agak rileks. Tapi tetap dengan diam tanpa banyak reaksi Uni menerima enjotanku. Hanya wajahnya yang kadang-kadang meringis keenakan.<br />
<br />
Dan sampailah saatnya, ketika punyaku terasa mulai berkedut-kedut, cepat-cepat kucabut dari vagina Uni dan kugencet batang juniorku sambil menyemprotkan sperma. Kuhitung ada lima kali juniorku meludah. Sekujur tubuh Uni yang mulus ketumpahan spermaku. Bahkan wajahnyapun belepotan cairan putih kental. Dan aku terkulai lemas penuh kenikmatan. Kulihat Uni bagkit mengambil tisu dan meneyka badan serta mukanya.<br />
<br />
“Andy…kamu sudah memberikan apa yang belum pernah Uni rasakan,” kata wanita cantik itu sambil rebahan disampingku.<br />
<br />
Dengan persetujuan Uni, kami menelpon istriku mengabarkan kalau batal ke Ancol karena Uni nggak enak badan. Padahal kami melanjutkan skenario cinta yang menyesatkan. Kami masih tiga kali lagi melakukan persetubuhan. Dalam dua sessi berikut sangat kelihatan perkembangan yang terjadi sama Uni. Kalo permainan pertama dia banyak diam, permainan kedua mulai melawan, permainan ketiga menjadi dominan, permainan keempat menjadi buas….buas…sangat buas. Aku sempat memakai kondom biar bisa dengan leluasa menumpahkan sperma saat punyaku ada didalam vaginanya.<br />
<br />
“Aku sadar ini dosa, tapi aku juga menikmati apa yang belum pernah aku rasakan selama bersuami. Suamiku itu adalah pilihan orang tua dan selisih 20 tahun dengan Uni. Sampai Uda meninggal, Uni tidak pernah merasakan kenikmatan sexual seperti ini. Sebetulnya Uni masih kepengen nikah lagi tapi tidak pernah ketemu orang yang tepat. Mungkin posisi Uni sebagai kepala bagian membuat banyak pria menjauh.” Cerita Uni sebelum kami sama-sama tertidur pulas.blogsenyumjphttp://www.blogger.com/profile/09660864491917722162noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9180518558082766937.post-65068525049286708312019-10-30T12:02:00.003+07:002019-10-30T12:02:49.288+07:00NONTON BOKEP MARIA OZAWA TANPA SENSOR<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">NONTON BOKEP MARIA OZAWA TANPA SENSOR</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">============================</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-BH1Dd5c9_rU/XV_9jbC2QnI/AAAAAAAABus/glPYcQAwCjYdkcgTy1o9WMXO531wuw-ZwCPcBGAYYCw/s1600/senyumpoker-gif-BARU-2.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="90" data-original-width="728" height="39" src="https://1.bp.blogspot.com/-BH1Dd5c9_rU/XV_9jbC2QnI/AAAAAAAABus/glPYcQAwCjYdkcgTy1o9WMXO531wuw-ZwCPcBGAYYCw/s320/senyumpoker-gif-BARU-2.gif" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;"><br /></span></b></div>
<iframe allowfullscreen="allowfullscreen" frameborder="0" height="360" scrolling="no" src="https://www.xvideos.com/embedframe/30008959" width="640"></iframe>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;"><br /></span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-dnXeOwrtdmw/XaXGgf0dQ0I/AAAAAAAACEc/n-OUAh-p_zQkFJk2w4cCWD8BDZ8G6G0gwCPcBGAYYCw/s1600/senyumpoker-gifff.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="300" data-original-width="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-dnXeOwrtdmw/XaXGgf0dQ0I/AAAAAAAACEc/n-OUAh-p_zQkFJk2w4cCWD8BDZ8G6G0gwCPcBGAYYCw/s1600/senyumpoker-gifff.gif" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;"><br /></span></b></div>
blogsenyumjphttp://www.blogger.com/profile/09660864491917722162noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9180518558082766937.post-21267771357215147352019-10-30T11:59:00.000+07:002019-10-30T11:59:15.528+07:00FOTO BUGIL ANAK SMP BARU PUBER<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">FOTO BUGIL ANAK SMP BARU PUBER</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">=========================</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.qqhokcc.net/" target="_blank"><img border="0" data-original-height="90" data-original-width="728" height="78" src="https://1.bp.blogspot.com/-5kh2is3yy5c/XQCSKFaobkI/AAAAAAAABDg/RpInfstMzx0b7_mzCzqGqArJDN0_vIwUgCPcBGAYYCw/s640/qqhok-2.gif" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-099wGIgpVJA/XbkXt_55RxI/AAAAAAAACQc/2-hXhVyOGBE2puRGeU7p5ubPtfn6-TscgCLcBGAsYHQ/s1600/r01.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="640" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-099wGIgpVJA/XbkXt_55RxI/AAAAAAAACQc/2-hXhVyOGBE2puRGeU7p5ubPtfn6-TscgCLcBGAsYHQ/s320/r01.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/--Cj0L5Fdleg/XbkXt9x31fI/AAAAAAAACQU/FQUUy57PFjoCmLPoHKjoAgtvsyBZwj7GgCLcBGAsYHQ/s1600/r02.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="960" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/--Cj0L5Fdleg/XbkXt9x31fI/AAAAAAAACQU/FQUUy57PFjoCmLPoHKjoAgtvsyBZwj7GgCLcBGAsYHQ/s320/r02.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img border="0" data-original-height="300" data-original-width="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-dnXeOwrtdmw/XaXGgf0dQ0I/AAAAAAAACEc/n-OUAh-p_zQkFJk2w4cCWD8BDZ8G6G0gwCPcBGAYYCw/s1600/senyumpoker-gifff.gif" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-JPU5J242DlI/XbkXt8QypyI/AAAAAAAACQY/AANuVjnxqOIPNLWlXBOtKp3GX-QflfYVwCLcBGAsYHQ/s1600/r03.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="480" data-original-width="480" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-JPU5J242DlI/XbkXt8QypyI/AAAAAAAACQY/AANuVjnxqOIPNLWlXBOtKp3GX-QflfYVwCLcBGAsYHQ/s320/r03.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-_eYT1JiU3v4/XbkXvKA7n-I/AAAAAAAACQk/YxPOjg3VAYk66CUQdWxdMlutA8505csowCLcBGAsYHQ/s1600/r04.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="480" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-_eYT1JiU3v4/XbkXvKA7n-I/AAAAAAAACQk/YxPOjg3VAYk66CUQdWxdMlutA8505csowCLcBGAsYHQ/s320/r04.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img border="0" data-original-height="320" data-original-width="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-oFVVh4J3XAE/XNP8iA03kFI/AAAAAAAAACI/x-bF2y4IrmomkYIeg2mtq0EGUoCrwiB4gCPcBGAYYCw/s1600/123.gif" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-zzdpo7UGvDw/XbkXvIqWTnI/AAAAAAAACQg/0Z4fzAPBNewxihDhLrq9hj6zuz2u1t3OwCLcBGAsYHQ/s1600/r05.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1000" data-original-width="563" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-zzdpo7UGvDw/XbkXvIqWTnI/AAAAAAAACQg/0Z4fzAPBNewxihDhLrq9hj6zuz2u1t3OwCLcBGAsYHQ/s320/r05.jpg" width="180" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-ffb5p3fFpjU/XbkXvvkqkwI/AAAAAAAACQo/Y7-_rzL5t7wexDe8A_GPZG5aUjsgI6LoACLcBGAsYHQ/s1600/r06.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="999" data-original-width="562" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-ffb5p3fFpjU/XbkXvvkqkwI/AAAAAAAACQo/Y7-_rzL5t7wexDe8A_GPZG5aUjsgI6LoACLcBGAsYHQ/s320/r06.jpg" width="180" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;"><br /></span></b></div>
blogsenyumjphttp://www.blogger.com/profile/09660864491917722162noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9180518558082766937.post-90156892269115111372019-10-30T11:15:00.002+07:002019-10-30T11:15:44.649+07:00Cerita Seks Bercumbu Dengan Mantan Murid<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img border="0" data-original-height="668" data-original-width="533" height="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-b2eQApgmoyc/XOzltoL0cQI/AAAAAAAAAt0/mGflS2tWHQACgqGKsQMb_mnL5ZBcVYr0ACPcBGAYYCw/s400/gambar%2Bjablay%2Bpakai%2Bbikini.jpg" width="318" /></a></div>
<b><a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank">Agen Judi Online</a></b> - Namaku Arlin, tinggi 160 cm, berat 56 kg dengan lingkar pinggang 65 cm, Secara keseluruhan, sosokku terlihat kencang dan garis seksi tubuhku tampak jelas bila mengenakan pakaian yang ketat terutama pakaian senam. Aku adalah Ibu dari dua anak, berusia 42 tahun dan bekerja sebagai seorang guru disebuah SLTA di kota Semarang.<br />
<br />
Kata orang bentuk tubuhku mirip salah satu artis yang tetap kencang di usia yang semakin menua. Mungkin mereka ada benarnya, tetapi aku memiliki payudara yang lebih besar sehingga terlihat lebih menggairahkan dan semua karunia itu kudapat dengan olahraga yang teratur.<br />
<br />
Kira-kira 6 tahun yang lalu saat umurku masih 36 tahun salah seorang sahabatku menitipkan anaknya yang ingin kuliah di tempatku, karena ia teman baikku dan suamiku tidak keberatan akhirnya aku menyetujuinya.<br />
<br />
Nama nya Sandy, kulitnya kuning langsat dengan tinggi 173 cm. Badannya kurus kekar karena Sandy seorang atlit karate di tempatnya. Oh ya, Sandy ini pernah menjadi muridku saat aku masih menjadi Guru SD.<br />
<br />
Sandy sangat sopan dan tau diri. Dia banyak membantu pekerjaan rumah dan sering menemani atau mengantar kedua anakku jika ingin bepergian. Dalam waktu sebulan saja dia sudah menyatu dengan keluargaku, bahkan suamiku sering mengajaknya main tenis bersama.<br />
<br />
Aku juga menjadi terbiasa dengan kehadirannya, awalnya aku sangat menjaga penampilanku bila di depannya. Aku tidak malu lagi mengenakan baju kaos ketat yang bagian dadanya agak rendah, lagi pula Sandy memperlihatkan sikap yang wajar jika aku mengenakan pakaian yang agak menonjolkan keindahan garis tubuhku.<br />
Sekitar 4 bulan setelah kedatangannya, suamiku mendapat tugas sekolah keluar negeri selama 3 tahun. Aku sangat berat melepasnya, karena aku bingung bagaimana menyalurkan kebutuhan sex ku yang masih menggebu-gebu.<br />
<br />
Walau usiaku sudah tidak muda lagi, tapi aku rutin melakukannya dengan suamiku, paling tidak seminggu 2 kali. Mungkin itu karena olahraga yang selalu aku jalankan, sehingga hasrat tubuhku masih seperti anak muda. Dan kini dengan kepergiannya otomatis aku harus menahan diri.<br />
<br />
Awalnya biasa saja, tapi setelah 8 bulan kesepian yang amat sangat menyerangku. Itu membuat aku menjadi uring-uringan dan menjadi malas-malasan. Seperti minggu pagi itu, aku masih belum juga bangun walau jam telah menunjukkan angka 9.<br />
Karena kemarin kedua anakku minta diantar bermalam di rumah nenek mereka, sehingga hari ini aku ingin tidur sepuas-puasnya. Setelah makan, aku lalu langsung kembali tidur-tiduran di kamarku. Tak lama terdengar suara pintu yang dibuka.<br />
<br />
“Bu Arlin..?” Suara Sandy berbisik, aku diam saja. Kupejamkan mataku makin erat. Setelah beberapa saat, aku tercekat ketika merasakan sesuatu di pahaku. Kuintip melalui sudut mataku, ternyata Sandy sudah berdiri di samping ranjangku, dan matanya sedang tertuju menatap tubuhku, tangannya memegang bagian bawah gaunku, aku lupa kalau aku sedang mengenakan baju tidur yang tipis, apa lagi tidur telentang pula. Hatiku menjadi berdebar-debar tak karuan, aku terus berpura-pura tertidur.<br />
<br />
“Bu Arlin..?” Suara Sandy terdengar lebih keras, kukira dia ingin memastikan apakah tidurku benar-benar nyenyak atau tidak. Aku memutuskan untuk pura-pura tidur. Kurasakan gaun tidurku tersingkap semua sampai keleher.<br />
Lalu kurasakan Sandy mengelus bibirku, jantungku seperti melompat, aku mencoba tetap tenang agar pemuda itu tidak curiga. Kurasakan lagi tangan itu mengelus-elus ketiakku, karena tanganku masuk ke dalam bantal otomatis ketiakku terlihat.<br />
Kuintip lagi, wajah pemuda itu dekat sekali dengan wajahku, tapi aku yakin ia belum tahu kalau aku pura-pura tertidur. Kuatur napas selembut mungkin lalu kurasakan tangannya menelusuri leherku, bulu kudukku meremang geli, aku mencoba bertahan, aku ingin tahu apa yang ingin dilakukannya terhadap tubuhku.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img border="0" data-original-height="90" data-original-width="728" height="78" src="https://1.bp.blogspot.com/-BH1Dd5c9_rU/XV_9jbC2QnI/AAAAAAAABus/glPYcQAwCjYdkcgTy1o9WMXO531wuw-ZwCPcBGAYYCw/s640/senyumpoker-gif-BARU-2.gif" width="640" /></a></div>
<br />
Tak lama kemuadian aku merasakan tangannya meraba buah dadaku yang masih tertutup BH berwarna hitam, mula-mula ia cuma mengelus-elus, aku tetap diam sambil menikmati elusannya, lalu aku merasakan buah dadaku mulai diremas-remas, dan aku merasakan seperti ada sesuatu yang sedang bergejolak di dalam tubuhku, aku sudah lama merindukan sentuhan laki-laki dan kekasaran seorang pria. Aku memutuskan tetap diam sampai saatnya tiba.<br />
<br />
Sekarang tangan Sandy sedang berusaha membuka kancing BH-ku dari depan, tak lama kemudian kurasakan tangan dingin pemuda itu meremas dan memilin puting susuku. Aku ingin merintih nikmat tapi nanti malah membuatnya takut, jadi kurasakan remasannya dalam diam.<br />
<br />
Kurasakan tangannya gemetar saat memencet puting susuku, kulirik pelan, kulihat Sandy mendekatkan wajahnya ke arah buah dadaku lalu ia menjilat-jilat puting susuku, tubuhku ingin menggeliat merasakan kenikmatan isapannya, namun aku terus bertahan. Kulirik puting susuku yang berwarna merah tua sudah mengkilat oleh air liurnya, mulutnya terus menyedot puting susuku disertai gigitan-gigitan kecil. Perasaanku campur aduk tidak karuan, nikmat sekali.<br />
<br />
Tangan kanan Sandy mulai menelusuri selangkanganku, kurasakan jarinya meraba vaginaku yang masih tertutup CD, aku tak tahu apakah vaginaku sudah basah apa belum. Yang jelas jari-jari Sandy menekan-nekan lubang vaginaku dari luar CD, lalu kurasakan tangannya menyusup masuk ke dalam CD-ku.<br />
<br />
Jantungku berdetak keras sekali, kurasakan kenikmatan menjalari tubuhku. Jari-jari Sandy mencoba memasuki lubang vaginaku, lalu kurasakan jarinya amblas masuk ke dalam, wah nikmat sekali. Aku harus mengakhiri Sandiwaraku, aku sudah tak tahan lagi, kubuka mataku sambil menyentakkan tubuhku.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img border="0" data-original-height="300" data-original-width="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-dnXeOwrtdmw/XaXGgf0dQ0I/AAAAAAAACEc/n-OUAh-p_zQkFJk2w4cCWD8BDZ8G6G0gwCPcBGAYYCw/s1600/senyumpoker-gifff.gif" /></a></div>
<br />
“Sandy!! Ngapain kamu?”<br />
Aku berusaha bangun duduk, tapi tangan Sandy menekan pundakku dengan keras. Tiba-tiba Sandy mencium mulutku dengan cepat, aku berusaha memberontak dengan mengerahkan seluruh tenagaku. Tapi Sandy makin keras menekan pundakku, malah sekarang pemuda itu menindih tubuhku, aku kesulitan bernapas ditindih tubuhnya yang kekar dan berotot. Kurasakan mulutnya kembali melumat mulutku, lidahnya masuk ke dalam mulutku, tapi aku pura-pura menolak.<br />
“Bu.., maafkan saya. Sudah lama saya ingin merasakan ini, maafkan saya Bu…” Sandy melepaskan ciumannya lalu memandangku dengan pandangan meminta.<br />
“Kamu kan bisa dengan teman-teman kamu yang masih muda. Ibukan sudah tua,” Ujarku lembut.<br />
<br />
“Tapi saya sudah tergila-gila dengan Bu Arlin.. Saat SD saya sering mengintip BH yang Ibu gunakan… Saya akan memuaskan Ibu sepuas-puasnya,” jawab Sandy.<br />
“Ah kamu… Ya sudah terserah kamu sajalah”<br />
Aku pura-pura menghela napas panjang, padahal tubuhku sudah tidak tahan ingin dijamah olehnya. Lalu Sandy melumat bibirku dan pelan-pelan aku meladeni permainan lidahnya. Kedua tangannya meremas-remas pantatku.<br />
Untuk membuatnya semakin membara, aku minta izin ke WC yang ada di dalam kamar tidurku. Di dalam kamar mandi, kubuka semua pakaian yang ada di tubuhku, kupandangi badanku di cermin.<br />
<br />
Benarkah pemuda seperti Sandy terangsang melihat tubuhku ini? Perduli amat yang penting aku ingin merasakan bagaimana sich bercinta dengan remaja yang masih panas. Keluar dari kamar mandi, matanya terbeliak melihat tubuh sintalku yang tidak tertutup sehelai benangpun.<br />
“Body Ibu bagus banget…” dia memuji sembari mengecup putting susuku yang sudah mengeras sedari tadi. Tubuhku disandarkannya di tembok depan kamar mandi. Lalu diciuminya sekujur tubuhku, mulai dari pipi, kedua telinga, leher, hingga ke dadaku.<br />
<br />
Sepasang payudara montokku habis diremas-remas dan diciumi. Putingku setengah digigit-gigit, digelitik-gelitik dengan ujung lidah, juga dikenyot-kenyot dengan sangat bernafsu.<br />
“Ibu hebat…,” desisnya.<br />
“Apanya yang hebat..?” Tanyaku sambil mengacak-acak rambut Sandy yang panjang seleher.<br />
“Badan Ibu enggak banyak berubah dibandingkan saya SD dulu” Katanya sambil terus melumat puting susuku. Nikmat sekali.<br />
“Itu karena Ibu teratur olahraga” jawabku sembari meremas tonjolan kemaluannya. Dengan bergegas kuloloskan celana hingga celana dalamnya. Mengerti kemauanku, dia lalu duduk di pinggir ranjang dengan kedua kaki mengangkang. Dibukanya sendiri baju kaosnya, sementara aku berlutut meraih batang penisnya, sehingga kini kami sama-sama bugil.<br />
Agak lama aku mencumbu kemaluannya, Sandy minta gantian, dia ingin mengerjai vaginaku.<br />
<br />
“Masukin aja yuk, Ibu sudah ingin ngerasain penis kamu San!” Cegahku sambil menciumnya.<br />
Sandy tersenyum lebar. “Sudah enggak sabar ya?” godanya.<br />
“Kamu juga sudah enggak kuat kan sebenarnya San,” Balasku sambil mencubit perutnya yang berotot.<br />
Sandy tersenyum lalu menarik tubuhku. Kami berpelukan, berciuman rapat sekali, berguling-guling di atas ranjang. Ternyata Sandy pintar sekali bercumbu. Birahiku naik semakin tinggi dalam waktu yang sangat singkat. Terasa vaginaku semakin berdenyut-denyut, lendirku kian membanjir, tidak sabar menanti terobosan batang kemaluan Sandy yang besar.<br />
<br />
Berbeda dengan suamiku, Sandy nampaknya lebih sabar. Dia tidak segera memasukkan batang penisnya, melainkan terus menciumi sekujur tubuhku. Terakhir dia membalikkan tubuhku hingga menelungkup, lalu diciuminya kedua pahaku bagian belakang, naik ke bongkahan pantatku, terus naik lagi hingga ke tengkuk. Birahiku menggelegak-gelegak.<br />
<br />
Sandy menyelipkan tangan kirinya ke bawah tubuhku, tubuh kami berimpitan dengan posisi aku membelakangi Sandy, lalu diremas-remasnya buah dadaku. Lidahnya terus menjilat-jilat tengkuk, telinga, dan sesekali pipiku. Sementara itu tangan kanannya mengusap-usap vaginaku dari belakang. Terasa jari tengahnya menyusup lembut ke dalam liang vaginaku yang basah merekah.<br />
“Vagina Ibu bagus, tebel, pasti enak bercinta sama Ibu…,” dia berbisik persis di telingaku.<br />
<br />
Suaranya sudah sangat parau, pertanda birahinya pun sama tingginya dengan aku. Aku tidak bisa bereaksi apapun lagi. Kubiarkan saja apapun yang dilakukan Sandy, hingga terasa tangan kanannya bergerak mengangkat sebelah pahaku.<br />
Mataku terpejam rapat, seakan tidak dapat lagi membuka. Terasa nafas Sandy semakin memburu, sementara ujung lidahnya menggelitiki lubang telingaku. Tangan kirinya menggenggam dan meremas gemas buah dadaku, sementara yang kanan mengangkat sebelah pahaku semakin tinggi. Lalu…, terasa sebuah benda tumpul menyeruak masuk ke liang vaginaku dari arah belakang. Oh, my God, dia telah memasukkan rudalnya…!!!<br />
<br />
Sejenak aku tidak dapat bereaksi sama sekali, melainkan hanya menggigit bibir kuat-kuat. Kunikmati inci demi inci batang kemaluan Sandy memasuki liang vaginaku. Terasa penuh, nikmat luar biasa.<br />
“Oohh…,” sesaat kemudian aku mulai bereaksi tak karuan. Tubuhku langsung menggerinjal-gerinjal, sementara Sandy mulai memaju mundurkan roket rudalnya. Mulutku mulai merintih-rintih tak terkendali.<br />
“Saann, penismu enaaak…!!!,” kataku setengah menjerit.<br />
Sandy tidak menjawab, melainkan terus memaju mundurkan rudalnya. Gerakannya cepat dan kuat, bahkan cenderung kasar. Tentu saja aku semakin menjerit-jerit dibuatnya. Batang penisnya yang besar itu seperti hendak membongkar liang vaginaku sampai ke dasar.<br />
<br />
“Oohh…, Saannn…!!!”<br />
Sandy malah semakin bersemangat mendengar jerit dan rintihanku. Aku semakin erotis.<br />
“Aahh, penismu…, oohh, aarrghh…, penismuu…, oohh…!!!”<br />
Sandy terus mengenjot-genjot. Tenaganya kuat sekali, apalagi dengan batang penis yang luar biasa keras dan kaku. Walaupun kami bersetubuh dengan posisi menyamping, nampaknya Sandy sama sekali tidak kesulitan menyodokkan batang kemaluannya pada vaginaku. Orgasmeku cepat sekali terasa akan meledak.<br />
“Ibu mau keluar! Ibu mau keluaaar!!” aku menjerit-jerit.<br />
“Yah, yah, yah, aku juga, aku juga! Enak banget bercinta sama Ibu!” Sandy menyodok-nyodok semakin kencang.<br />
“Sodok terus, Saann!!!… Yah, ooohhh, yahh, ugghh!!!”<br />
“Teruuss…, arrgghh…, sshh…, ohh…, sodok terus penismuuu…!”<br />
“Oh, ah, uuugghhh… ”<br />
“Enaaak…, penis kamu enak, penis kamu sedap, yahhh, teruuusss…”<br />
Pada detik-detik terakhir, tangan kananku meraih pantat Sandy, kuremas bongkahan pantatnya, sementara paha kananku mengangkat lurus tinggi-tinggi. Terasa vaginaku berdenyut-denyut kencang sekali. Aku orgasme!<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img border="0" data-original-height="320" data-original-width="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-oFVVh4J3XAE/XNP8iA03kFI/AAAAAAAAACI/x-bF2y4IrmomkYIeg2mtq0EGUoCrwiB4gCPcBGAYYCw/s1600/123.gif" /></a></div>
<br />
Sesaat aku seperti melayang, tidak ingat apa-apa kecuali nikmat yang tidak terkatakan. Mungkin sudah beberapa bulan aku tak merasakan kenikmatan seperti ini. Sandy mengecup-ngecup pipi serta daun telingaku. Sejenak dia membiarkan aku mengatur nafas, sebelum kemudian dia memintaku menungging. Aku baru sadar bahwa ternyata dia belum mencapai orgasme.<br />
<br />
Kuturuti permintaan Sandy. Dengan agak lunglai akibat orgasme yang luar biasa, kuatur posisi tubuhku hingga menungging. Sandy mengikuti gerakanku, batang kemaluannya yang besar dan panjang itu tetap menancap dalam vaginaku.<br />
Lalu perlahan terasa dia mulai mengayun pinggulnya. Ternyata dia luar biasa sabar. Dia memaju mundurkan gerak pinggulnya satu-dua secara teratur, seakan-akan kami baru saja memulai permainan, padahal tentu perjalanan birahinya sudah cukup tinggi tadi.<br />
<br />
Aku menikmati gerakan maju-mundur penis Sandy dengan diam. Kepalaku tertunduk, kuatur kembali nafasku. Tidak berapa lama, vaginaku mulai terasa enak kembali. Kuangkat kepalaku, menoleh ke belakang. Sandy segera menunduk dan dikecupnya pipiku.<br />
“San.. Kamu hebat banget.. Ibu kira tadi kamu sudah hampir keluar,” kataku terus terang.<br />
“Emangnya Ibu suka kalau aku cepet keluar?” jawabnya lembut di telingaku.<br />
Aku tersenyum, kupalingkan mukaku lebih ke belakang. Sandy mengerti, diciumnya bibirku. Lalu dia menggenjot lebih cepat. Dia seperti mengetahui bahwa aku mulai keenakan lagi. Maka kugoyang-goyang pinggulku perlahan, ke kiri dan ke kanan.<br />
Sandy melenguh. Diremasnya kedua bongkah pantatku, lalu gerakannya jadi lebih kuat dan cepat. Batang kemaluannya yang luar biasa keras menghujam-hujam vaginaku. Aku mulai mengerang-erang lagi.<br />
<br />
“Oorrgghh…, aahh…, ennaak…, penismu enak bangeett… Ssann!!”<br />
Sandy tidak bersuara, melainkan mengenjot-genjot semakin kuat. Tubuhku sampai terguncang-guncang. Aku menjerit-jerit. Cepat sekali, birahiku merambat naik semakin tinggi. Kurasakan Sandy pun kali ini segera akan mencapai klimaks.<br />
Maka kuimbangi gerakannya dengan menggoyangkan pinggulku cepat-cepat. Kuputar-putar pantatku, sesekali kumaju mundurkan berlawanan dengan gerakan Sandy. Pemuda itu mulai mengerang-erang pertanda dia pun segera akan orgasme.<br />
Tiba-tiba Sandy menyuruhku berbalik. Dicabutnya penisnya dari kemaluanku. Aku berbalik cepat. Lalu ku kangkangkan kedua kakiku dengan setengah mengangkat. Sandy langsung menyodokkan kedua dengkulnya hingga merapat pada pahaku. Kedua kakiku menekuk mengangkang. Sandy memegang kedua kakiku di bawah lutut, lalu batang penisnya yang keras menghujam mulut vaginaku yang menganga.<br />
“Aarrgghhh…!!!” aku menjerit.<br />
“Aku hampir keluar!” Sandy bergumam. Gerakannya langsung cepat dan kuat. Aku tidak bisa bergoyang dalam posisi seperti itu, maka aku pasrah saja, menikmati genjotan-genjotan keras batang kemaluan Sandy. Kedua tanganku mencengkeram sprei kuat-kuat.<br />
<br />
“Terus, Sayang…, teruuusss…!”desahku.<br />
“Ooohhh, enak sekali…, aku keenakan…, enak bercinta sama Ibu!” Erang Sandy<br />
“Ibu juga, Ibu juga, vagina Ibu keenakaan…!” Balasku.<br />
“Aku sudah hampir keluar, Buu…, vagina Ibu enak bangeet… ”<br />
“Ibu juga mau keluar lagi, tahan dulu! Teruss…, yaah, aku juga mau keluarr!”<br />
“Ah, oh, uughhh, aku enggak tahan, aku enggak tahan, aku mau keluaaar…!”<br />
“Yaahh teruuss, sodok teruss!!! Ibu enak enak, Ibu enak, Saann…, aku mau keluar, aku mau keluar, vaginaku keenakan,<br />
aku keenakan ‘bercinta’ sama kamu…, yaahh…, teruss…, aarrgghh…, ssshhh…, uughhh…, aarrrghh!!!”<br />
Tubuhku mengejang sesaat sementara otot vaginaku terasa berdenyut-denyut kencang. Aku menjerit panjang, tak kuasa menahan nikmatnya orgasme. Pada saat bersamaan, Sandy menekan kuat-kuat, menghujamkan batang kemaluannya dalam-dalam di liang vaginaku.<br />
<br />
“Oohhh…!!!” dia pun menjerit, sementara terasa kemaluannya menyembur-nyemburkan cairan mani di dalam vaginaku. Nikmatnya tak terkatakan, indah sekali mencapai orgasme dalam waktu persis bersamaan seperti itu.<br />
Lalu tubuh kami sama-sama melunglai, tetapi kemaluan kami masih terus bertautan. Sandy memelukku mesra sekali. Sejenak kami sama-sama sibuk mengatur nafas.<br />
“Enak banget,” bisik Sandy beberapa saat kemudian.<br />
“Hmmm…” Aku menggeliat manja. Terasa batang kemaluan Sandy bergerak-gerak di dalam vaginaku.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.qqhokcc.net/" target="_blank"><img border="0" data-original-height="250" data-original-width="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-2etQVCO6b5I/XSRn2xAcacI/AAAAAAAABik/4pFxkjBrFFAPtZuhfsS6WbBHQK6RCLn_ACPcBGAYYCw/s1600/qqhok.gif" /></a></div>
<br />
“Vagina Ibu enak banget, bisa nyedot-nyedot gitu…”<br />
“Apalagi penis kamu…, gede, keras, dalemmm…”<br />
Sandy bergerak menciumi aku lagi. Kali ini diangkatnya tangan kananku, lalu kepalanya menyusup mencium ketiakku. Aku mengikik kegelian. Sandy menjilati keringat yang membasahi ketiakku. Geli, tapi enak. Apalagi kemudian lidahnya terus menjulur-julur menjilati buah dadaku.<br />
Sandy lalu menetek seperti bayi. Aku mengikik lagi. Putingku dihisap, dijilat, digigit-gigit kecil. Kujambaki rambut Sandy karena kelakuannya itu membuat birahiku mulai menyentak-nyentak lagi. Sandy mengangkat wajahnya sedikit, tersenyum tipis, lalu berkata,<br />
“Aku bisa enggak puas-puas bercinta sama Ibu… Ibu juga suka kan?”<br />
Aku tersenyum saja, dan itu sudah cukup bagi Sandy sebagai jawaban.<br />
Alhasil, seharian itu kami bersetubuh lagi. Setelah break sejenak di sore hari malamnya Sandy kembali meminta jatah dariku. Sedikitnya malam itu ada 3 ronde tambahan yang kami mainkan dengan entah berapa kali aku mencapai orgasme. Yang jelas, keesokan paginya tubuhku benar-benar lunglai, lemas tak bertenaga.<br />
Hampir tidak tidur sama sekali, tapi aku tetap pergi ke sekolah. Di sekolah rasanya aku kuyu sekali. Teman-teman banyak yang mengira aku sakit, padahal aku justru sedang happy, sehabis bersetubuh sehari semalam dengan bekas muridku yang perkasa.<br />
<br />
Sudah seminggu Sandy menjadi suami ku. Dan jujur saja aku sangat menikmati kehidupan malamku selama seminggu ini. Sandy benar-benar pemuda yang sangat perkasa, selama seminggu ini liang vaginaku selalu disiramnya dengan sperma segar. Dan entah berapa kali aku menahan jeritan karena kenikmatan luar biasa yang ia berikan.<br />
<br />
Walaupun malam sudah puas menjilat, menghisap, dan mencium sepasang payudaraku. Sandy selalu meremasnya lagi jika ingin berangkat kuliah saat pagi hari, katanya sich buat menambah semangat. Aku tak mau melarang karena aku juga menikmati semua perbuatannya itu, walau akibatnya aku harus merapikan bajuku lagi.<br />
Malam itu sekitar jam setengah 10-an. Setelah menidurkan anakku yang paling bungsu, aku pergi kekamar mandi untuk berganti baju. Sandy meminta aku mengenakan pakaian yang biasa aku pergunakan ke sekolah.<br />
<br />
Setelah selesai berganti pakaian aku lantas keluar dan duduk di depan meja rias. Lalu berdandan seperti yang biasa aku lakukan jika ingin berangkat mengajar kesekolah. Tak lama kudengar suara ketukan, hatiku langsung bersorak gembira tak sabar menanti permainan apa lagi yang akan dilakukan Sandy padaku.<br />
“Masuk.. Nggak dikunci,” panggilku dengan suara halus.<br />
Lalu Sandy masuk dengan menggunakan T-shirt ketat dan celana putih sependek paha.<br />
<br />
“Malam ibu… Sudah siap..?” Godanya sambil medekatiku.<br />
“Sudah sayang…” Jawabku sambil berdiri.<br />
Tapi Sandy menahan pundakku lalu memintaku untuk duduk kembali sambil menghadap kecermin meja rias. Lalu ia berbisik ketelingaku dengan suara yang halus.<br />
“Bu.. Ibu mau tahu nggak dari mana biasanya saya mengintip ibu?”<br />
“Memangnya lewat mana..?” Tanyaku sambil membalikkan setengah badan.<br />
Dengan lembut ia menyentuh daguku dan mengarahkan wajahku kemeja rias. Lalu sambil mengecup leherku Sandy berucap.<br />
“Dari sini bu..” Bisiknya.<br />
<br />
Dari cermin aku melihat disela-sela kerah baju yang kukenakan agak terbuka sehingga samar-samar terlihat tali BH-ku yang berwarna hitam. Pantas jika sedang mengajar di depan kelas atau mengobrol dengan guru-guru pria disekolah, terkadang aku merasa pandangan mereka sedang menelanjangi aku. Rupanya pemandangan ini yang mereka saksikan saat itu.<br />
<br />
Tapi toh mereka cuma bisa melihat, membayangkan dan ingin menyentuhnya pikirku. Lalu tangan kanan Sandy masuk kecelah itu dan mengelus pundakku. Sementara tangan kirinya pelan-pelan membuka kancing bajuku satu persatu. Setelah terbuka semua Sandy lalu membuka bajuku tanpa melepasnya. Lalu ia meraih kedua payudaraku yang masih tertutup BH.<br />
<br />
“Inilah yang membuat saya selalu mengingat ibu sampai sekarang,” Bisiknya ditelingaku sambil meremas kedua susuku yang masih kencang ini. Lalu tangan Sandy menggapai daguku dan segera menempelkan bibir hangatnya padaku dengan penuh kasih dan emosinya.<br />
Aku tidak tinggal diam dan segera menyambut sapuan lidah Sandy dan menyedot dengan keras air liur Sandy, kulilitkan lidahku menyambut lidah Sandy dengan penuh getaran birahi. Kemudian tangannya yang keras mengangkat tubuhku dan membaringkannya ditengah ranjang.<br />
<br />
Ia lalu memandang tubuh depanku yang terbuka, dari cermin aku bisa melihat BH hitam yang transparan dengan “push up bra style”. Sehingga memberikan kesan payudaraku hampir tumpah meluap keluar lebih sepertiganya.<br />
Untuk lebih membuat Sandy lebih panas, aku lalu mengelus-elus payudaraku yang sebelah kiri yang masih dibalut bra, sementara tangan kiriku membelai vagina yang menyembul mendesak CD-ku, karena saat itu aku mengenakan celana “mini high cut style”.<br />
<br />
Sandy tampak terpesona melihat tingkahku, lalu ia menghampiriku dan menyambar bibirku yang lembut dan hangat dan langsung melumatnya. Sementara tangan kanan Sandy mendarat disembulan payudara sebelah kananku yang segar, dielusnya lembut, diselusupkan tangannya dalam bra yang hanya 2/3 menutupi payudaraku dan dikeluarkannya buah dadaku.<br />
Ditekan dan dicarinya puting susuku, lalu Sandy memilinnya secara halus dan menariknya perlahan. Perlakuannya itu membuatku melepas ciuman Sandy dan mendesah, mendesis, menghempaskan kepalaku kekiri dan kekanan.<br />
Selepas tautan dengan bibir hangatku, Sandy lalu menyapu dagu dan leherku, sehingga aku meracau menerima dera kenikmatan itu.<br />
<br />
“Saan… Saann… Kenapa kamu yang memberikan kenikmatan ini..”<br />
Sandy lalu menghentikan kegiatan mulutnya. Tangannya segera membuka kaitan bra yang ada di depan, dengan sekali pijitan jari telunjuk dan ibu jari sebelah kanan Sandy, Segera dua buah gunung kembarku yang masih kencang dan terawat menyembul keluar menikmati kebebasan alam yang indah.<br />
<br />
Lalu Sandy menempelkan bibir hangatnya pada buah dadaku sebelah kanan, disapu dan dijilatnya sembulan daging segar itu. Secepat itu pula merambatlah lidahnya pada puting coklat muda keras yang segar menantang ke atas. Sandy mengulum putingku dengan buas, sesekali digigit halus dan ditariknya dengan gigi.<br />
Aku hanya bisa mengerang dan mengeluh, sambil mengangkat badanku seraya melepaskan baju dan rok kerjaku beserta bra warna hitam yang telah dibuka Sandy dan kulemparkan kekursi rias. Dengan penuh nafsu Sandy menyedot buah dadaku yang sebelah kiri, tangan kanannya meraba dan menjalar kebawah sampai dia menyentuh CD-ku dan berhenti digundukan nikmat yang penuh menantang segar ke atas.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyum88.com/" target="_blank"><img border="0" data-original-height="250" data-original-width="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-7v6OXoZL8fk/XNUhMcQo8EI/AAAAAAAAAD8/mchHjuXPKUoOQ6yiW1wAwqkOPzgvlBXkACPcBGAYYCw/s1600/senyumqq-wordpres.gif" /></a></div>
<br />
Lalu Sandy merabanya ke arah vertikal, dari atas kebawah. Melihat CD-ku yang sudah basah lembab, ia langsung menurunkannya, mendorong dengan kaki kiri dan langsung membuangnya sampai jatuh ke karpet.<br />
Tangan kanan itu segera mengelus dan memberikan sentuhan rangsangan pada vaginaku, dimana bagian atasnya ditumbuhi bulu halus terawat, dibagian belahan vagina bagian bawahnya bersih dan mulus tiada berambut. Rangsangan Sandy semakin tajam dan hebat sehingga aku meracau.<br />
“Saaan.. Sentuh ibu sayang, .. Saann buat.. Ibu terbaang.. Pleaase.”<br />
Sandy segera membuka gundukan tebal vagina milikku lalu mulutnya segera menjulur kebawah dan lidahnya menjulur masuk untuk menyentuh lebih dalam lagi mencari kloritasku yang semakin membesar dan mengeras. Dia menekan dengan penuh nafsu dan lidahnya bergerak liar ke atas dan kebawah.<br />
<br />
Aku menggelinjang dan teriak tak tahan menahan orgasme yang akan semakin mendesak mencuat bagaikan gunung merapi yang ingin memuntahkan lahar nya. Dengan terengah-engah kudorong pantatku naik, seraya tanganku memegang kepala Sandy dan menekannya kebawah sambil mengerang.<br />
“Ssaann.. Aarghh..”<br />
Aku tak kuasa menahannya lagi hingga menjerit saat menerima ledakan orgasme yang pertama, lahar pun meluap menyemprot ke atas hidung Sandy yang mancung.<br />
“Saan.. Ibu keluaa.. aar.. Sann..” vaginaku berdenyut kencang dan mengejanglah tubuhku sambil tetap meracau.<br />
“Saan.. Kamu jago sekali memainkan lidahmu dalam vaginaku sayang.. Cium ibu sayang.”<br />
Sandy segera bangkit mendekap erat diatas dadaku yang dalam keadaan oleng menyambut getaran orgasme. Ia lalu mencium mulutku dengan kuatnya dan aku menyambutnya dengan tautan garang, kuserap lidah Sandy dalam rongga mulutku yang indah.<br />
<br />
Tubuhku tergolek tak berdaya sesaat, Sandy pun mencumbuku dengan mesra sambil tangannya mengelus-elus seluruh tubuhku yang halus, seraya memberikan kecupan hangat didahi, pipi dan mataku yang terpejam dengan penuh cinta. Dibiarkannya aku menikmati sisa-sisa kenikmatan orgasme yang hebat.<br />
Setelah merasa aku cukup beristirahat Sandy mulai menyentuh dan membelaiku lagi. Aku segera bangkit dan mendorong badan Sandy yang berada diatasku. Kudekatkan kepalaku kewajahnya lalu kucium dan kujilati pipinya, kemudian menjalar kekupingnya.<br />
<br />
Kumasukkan lidahku ke dalam lubang telinga Sandy, sehingga ia meronta menahan gairahnya. Jilatanku makin turun kebawah sampai keputing susu kiri Sandy yang berambut, Kubelai dada Sandy yang bidang berotot sedang tangan kananku memainkan puting yang satunya lagi. Mengelinjang Sandy mendapat sentuhan yang menyengat dititik rawannya yang merambat gairahnya itu, Sandy pun mengerang dan mendesah.<br />
Kegiatanku semakin memanas dengan menurunkan sapuan lidah sambil tanganku merambat keperut. Lalu kumainkan lubang pusar Sandy ditekan kebawah dan kesamping terus kulepaskan dan kubelai perut bawah Sandy sampai akhirnya kekemaluan Sandy membesar dan mengeras. Kuelus lembut dengan jemari lentikku batang kemaluan Sandy yang menantang ke atas, berwarna kemerahan kontras dengan kulit Sandy yang putih.<br />
<br />
Melihat keadaan yang sudah menggairahkan tersebut aku menjadi tak sabar dan segera kutempelkan bibir hangatku kekepala rudalnya Sandy dengan penuh gelora nafsu, kusapu kepala rudalnya dengan cermat, kuhisap lubang air seninya sehingga membuat Sandy memutar kepalanya kekiri dan kekanan, mendongkak-dongkakkan kepalanya menahan kenikmatan yang sangat tiada tara, adapun tangannya menjambak kepalaku.<br />
“Buuu.. Dera nikmat darimu tak tertahankan.. Kuingin memilikimu seutuhnya,” Sandy mengerang.<br />
Aku tidak menjawabnya, hanya lirikan mataku sambil mengedipkannya satu mata ke arah Sandy yang sedang kelenjotan. Sukmanya sedang terbang melayang kealam raya oleh hembusan cinta birahi yang tinggi. Adapun tanganku memijit dan mengocoknya dengan ritme yang pelan dan semakin cepat, sementara lidahku menjilati seluruh permukaan kepala rudalnya tersebut. Termasuk dibagian urat yang sensitif bagian atas sambil kupijat-pijat dengan penuh nafsu birahi.<br />
Sadar akan keadaan Sandy yang semakin mendaki puncak kenikmatan dan akupun sendiri telah terangsang. Denyutan vaginaku telah mempengaruhi deburan darah tubuhku, kulepaskan kumulan rudalnya Sandy dan segera kuposisikan tubuhku diatas tubuh Sandy menghadap kekakinya.<br />
<br />
Kumasukkan rudalnya Sandy yang keras dan menegang ke dalam relung nikmatku. Segera kuputar dan kupompa naik turun sambil menekan dan memijat dengan otot vagina sekuat tenaga. Ritme gerakan pun kutambah sampai kecepatan maksimal.<br />
Sandy berteriak, sementara aku pun terfokus menikmati dera kenikmatan gesekan kontol sandy yang menggesek G-spotku berulang kali sehingga menimbulkan dera kenikmatan yang tidak bisa terlukis dengan kata-kata. Tangan Sandy pun tak tinggal diam, diremasnya pantatku yang bulat montok indah, dan dielus-elusnya anusku, sambil menikmati dera goyanganku pada rudalnya. Dan akhirnya kami berdua berteriak.<br />
<br />
“Buu Liinnaa.. Aku tak kuat lagi.. Berikan kenikmatan lebih lagi bu.. Denyutan diujung rudalku sudah tak tertahankan”<br />
“Ibu pandai… Ibu liaarr… Ibu membuatku melayang.. Aku mau keluarr” .<br />
Lalu Sandy memintaku untuk memutar badan menghadap pada dirinya dan dibalikkannya tubuhku. Sekarang aku berada dibawah tubuhnya bersandarkan bantal tinggi, lalu Sandy menaikkan kedua kakiku kebahunya kemudian ia bersimpuh di depan memekku.<br />
Sambil mengayun dan memompa rudalnya dengan cepat dan kuat. Aku bisa melihat bagaimana wajah Sandy yang tak tahan lagi akan denyutan diujung rudal yang semakin mendesak seakan mau meledak.<br />
“Buu… Pleaass.. See.. Aku akaan meleedaaakkh!”<br />
“Tungguu Saan.. Orgasmeku juga mauu.. Datang ssayaang.. Kita sama-sama yaa..”<br />
Akhirnya… Cret.. Cret.. Cret… tak tertahankan lagi bendungan Sandy jebol memuntahkan spermanya di vaginaku. Secara bersamaan akupun mendengus dan meneriakkan erangan kenikmatan.<br />
<br />
<br />
Segera kusambar bibir Sandy, kukulum dengan hangat dan kusodorkan lidahku ke dalam rongga mulut Sandy. Kudekap badan Sandy yang mengejang, basah badan Sandy dengan peluh menyatu dengan peluhku.<br />
Terimakasi bagi kaum lendir yang sudah baca dan kaum sange semonga bermanfaat bagi kehidupan sehari2…blogsenyumjphttp://www.blogger.com/profile/09660864491917722162noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9180518558082766937.post-6697917037368607962019-10-29T14:06:00.000+07:002019-10-29T14:06:59.457+07:00Nonton Bokep Jepang Toket Jumbo<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">Nonton Bokep Jepang Toket Jumbo</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">===================</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img border="0" data-original-height="90" data-original-width="728" height="78" src="https://1.bp.blogspot.com/-BH1Dd5c9_rU/XV_9jbC2QnI/AAAAAAAABus/glPYcQAwCjYdkcgTy1o9WMXO531wuw-ZwCPcBGAYYCw/s640/senyumpoker-gif-BARU-2.gif" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="allowfullscreen" frameborder="0" height="360" scrolling="no" src="https://www.xvideos.com/embedframe/27879351" width="640"></iframe>
<b><span style="font-size: large;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;"><br /></span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-dnXeOwrtdmw/XaXGgf0dQ0I/AAAAAAAACEc/n-OUAh-p_zQkFJk2w4cCWD8BDZ8G6G0gwCPcBGAYYCw/s1600/senyumpoker-gifff.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="300" data-original-width="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-dnXeOwrtdmw/XaXGgf0dQ0I/AAAAAAAACEc/n-OUAh-p_zQkFJk2w4cCWD8BDZ8G6G0gwCPcBGAYYCw/s1600/senyumpoker-gifff.gif" /></a></div>
blogsenyumjphttp://www.blogger.com/profile/09660864491917722162noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9180518558082766937.post-14794857662414796502019-10-29T13:42:00.002+07:002019-10-29T13:42:31.045+07:00FOTO BUGIL JILBAB NARSIS<div style="text-align: center;">
<b>FOTO BUGIL JILBAB NARSIS</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>=======================</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyum88.com/" target="_blank"><img border="0" data-original-height="36" data-original-width="720" height="32" src="https://1.bp.blogspot.com/-ZzZTQJThr-I/XT5A7nlimEI/AAAAAAAABoA/oWz9iFStLVs73LgUsto_7ed0Yxnsm2upQCPcBGAYYCw/s640/senyumqq-gifff.gif" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-Tpuptan00As/XbfepmI-9NI/AAAAAAAACPg/SVi7IAGduS4kB52Y2CeklAraZTDmPNckACLcBGAsYHQ/s1600/aa01.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="718" data-original-width="720" height="319" src="https://1.bp.blogspot.com/-Tpuptan00As/XbfepmI-9NI/AAAAAAAACPg/SVi7IAGduS4kB52Y2CeklAraZTDmPNckACLcBGAsYHQ/s320/aa01.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-t9VWd1-sP7E/XbfepZSAg7I/AAAAAAAACPc/iS5NXXhsAXIryJZtf1_v5-TLiYzYSDzHQCLcBGAsYHQ/s1600/aa02.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="724" data-original-width="720" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-t9VWd1-sP7E/XbfepZSAg7I/AAAAAAAACPc/iS5NXXhsAXIryJZtf1_v5-TLiYzYSDzHQCLcBGAsYHQ/s320/aa02.jpg" width="318" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img border="0" data-original-height="300" data-original-width="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-dnXeOwrtdmw/XaXGgf0dQ0I/AAAAAAAACEc/n-OUAh-p_zQkFJk2w4cCWD8BDZ8G6G0gwCPcBGAYYCw/s1600/senyumpoker-gifff.gif" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-uUL4ief2H8s/Xbfeo0OE9OI/AAAAAAAACPY/uOBlt3ONj-oNd9Lq4IVbLFoSkh5f25B9gCLcBGAsYHQ/s1600/aa03.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="480" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-uUL4ief2H8s/Xbfeo0OE9OI/AAAAAAAACPY/uOBlt3ONj-oNd9Lq4IVbLFoSkh5f25B9gCLcBGAsYHQ/s320/aa03.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.qqhokcc.net/" target="_blank"><img border="0" data-original-height="250" data-original-width="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-2etQVCO6b5I/XSRn2xAcacI/AAAAAAAABik/4pFxkjBrFFAPtZuhfsS6WbBHQK6RCLn_ACPcBGAYYCw/s1600/qqhok.gif" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-7D5Rpbe2QGg/XbfeqHYg1JI/AAAAAAAACPk/mUWrPJtoDB016E4Gg_dfaOPUcR7BOd-owCLcBGAsYHQ/s1600/aa04.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="480" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-7D5Rpbe2QGg/XbfeqHYg1JI/AAAAAAAACPk/mUWrPJtoDB016E4Gg_dfaOPUcR7BOd-owCLcBGAsYHQ/s320/aa04.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-GKL0QI0ES5c/Xbfeqm0SduI/AAAAAAAACPo/uzmf1PhMO6QMPtcS2X-0ALDyq_soWzxCACLcBGAsYHQ/s1600/aa05.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="480" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-GKL0QI0ES5c/Xbfeqm0SduI/AAAAAAAACPo/uzmf1PhMO6QMPtcS2X-0ALDyq_soWzxCACLcBGAsYHQ/s320/aa05.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-Snt-oEVXBxg/XbfeqgZi0GI/AAAAAAAACPs/h4E7LfbTvqIJ_Q8qzewz4yfYo8ob5Tk5wCLcBGAsYHQ/s1600/aa06.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="480" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-Snt-oEVXBxg/XbfeqgZi0GI/AAAAAAAACPs/h4E7LfbTvqIJ_Q8qzewz4yfYo8ob5Tk5wCLcBGAsYHQ/s320/aa06.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-wCxPcqkPAgk/Xbfeq1mrf4I/AAAAAAAACPw/vPwEBtFOLNwxDAG7kDl-mLZ3Yu9z0bs5gCLcBGAsYHQ/s1600/aa07.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="480" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-wCxPcqkPAgk/Xbfeq1mrf4I/AAAAAAAACPw/vPwEBtFOLNwxDAG7kDl-mLZ3Yu9z0bs5gCLcBGAsYHQ/s320/aa07.jpg" width="240" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
blogsenyumjphttp://www.blogger.com/profile/09660864491917722162noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9180518558082766937.post-38800449912171212802019-10-29T12:50:00.000+07:002019-10-29T12:50:02.052+07:00Cerita Seks Ngentot PRT ku yang Semok<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img border="0" data-original-height="300" data-original-width="180" height="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-bbIwLsNO6i0/XNuOoog5LZI/AAAAAAAAARI/S1oUt4HUgiEB_Y-wI6TC9mahR5CigNqKgCPcBGAYYCw/s400/a3.jpg" width="240" /></a></div>
<b><a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank">Agen Judi Online</a></b> - Hari ini seperti biasa aku perhatikan istriku sedang bersiap untuk berangkat kerja, sementara aku masih berbaring, Istriku memang harus selalu berangkat pagi, tidak seperti pekerjaanku yang tidak mengharuskan berangkat pagi. Tidak lama kemudian aku perhatikan dia berkata sesuatu, pamitan, dan perlahan meninggalkan rumah.<br />
<br />
Sementara aku bersiap kembali untuk tidur, kembali kudengar suara orang mendekat ke arah pintu kamar. Tetapi langsung aku teringat pasti pembantu rumah tangga kami, Lia, yang memang mendapat perintah dari istriku untuk bersihbersih rumah sepagi mungkin, sebelum mengerjakan yang lain. Li ini baru berumur 17 tahun, dengan tinggi badan yang termasuk pendek namun bentuk tubuhnya sintal.<br />
<br />
Aku hanya perhatikan hal tersebut selama ini, dan tidak pernah berfikir macammacam sebelumnya. Tidak berapa lama dari suara langkah yang kudengar tadi, Lia pun mulai tampak di pintu masuk, setelah mengetuk dan meminta izin sebentar, ia pun masuk sambil membawa sapu tanpa menunggu izin dariku. Baru pagi ini aku perhatikan pembantuku ini, not bad at all. Karena aku selalu tidur hanya dengan bercelana dalam, maka aku pikir akan ganggu dia.<br />
<br />
Dengan masih purapura tidur, aku menggeliat ke samping hingga selimutku pun tersingkap. Sehingga bagian bawahku sudah tidak tertutup apapun, sementara karena bangun tidur dan belum sempat ke WC, kemaluanku sudah mengeras sejak tadi. Dengan sedikit mengintip, Lia berkalikali melirik kearah celana dalamku, yang didalamnya terdapat Mr. Pennyku yang sudah membesar dan mengeras.<br />
<br />
Namun aku perhatikan dia masih terus mengerjakan pekerjaannya sambil tidak menunjukkan perasaannya. Setelah itu dia selesai dengan pekerjaannya dan keluar dari kamar tidur. Akupun bangun ke kamar mandi untuk buang air kecil. Seperti biasa aku lepas celana dalamku dan kupakai handuk lalu keluar mencari sesuatu untuk minum. Kulihat Lia masih meneruskan pekerjaannya di ruang lain, aku rebahkan diriku di sofa depan TV ruang keluarga kami.<br />
<br />
Sejenak terlintas untuk membuat Lia lebih dalam menguasai pelajarannya. Lalu aku berfikir, kirakira topik apa yang akan aku pakai, karena selama ini aku jarang sekali bicara dengan dia. Sambil aku perhatikan Lia yang sedang sibuk, aku mengingatingat yang pernah istriku katakan soal dia. Akhirnya aku ingat bahwa dia memiliki masalah bau badan. Dengan tersenyum gembira aku panggil dia dan kuminta untuk berhenti melakukan aktivitasnya sebentar. Lia pun mendekat dan mengambil posisi duduk di bawah.<br />
<br />
Duduknya sangat sopan, jadi tidak satupun celah untuk melihat perangkatnya. Aku mulai saja pembicaraanku dengannya, dengan menanyakan apakah benar dia mempunyai masalah BB. Dengan alasan tamu dan relasiku akan banyak yang datang aku memintannya untuk lebih perhatian dengan masalahnya. Dia hanya mengiyakan permintaanku, dan mulai berani mengatakan satu dua hal. Semakin baik pikirku. Masih dengan topik yang sama, akupun mengajaknya ngobrol sejenak, dan mendapat respon yang baik. Sementara dudukku dengan sengaja aku buat seolah tanpa sengaja, sehingga Mr. Pennyku yang hanya tertutup handuk akan terlihat sepenuhnya oleh Lia.<br />
<br />
Aku perhatikan matanya berkalikali melirik ke arah Mr. Pennyku, yang secara tidak sengaja mulai bangun. Lalu aku tanyakan apa boleh mencium BBnya, sebuah pertanyaan yang cukup mengagetkannya, selain karena pertanyaan itu cukup berani, juga karena matanya yang sedang melirik ke anu ku. Untuk menutupi rasa malunya, diapun hanya mengangguk membolehkan. Aku minta dia untuk mendekat, dan dari jarak sekian centimeter, aku mencoba mencium BBnya.<br />
<br />
Akalku mulai berjalan, aku katakan tidak begitu jelas, maka dengan alasan pasti sumbernya dari ketiaknya, maka aku minta dia untuk menunjukkan ketiaknya. bandar omegabola Sejenak dia terdiam, mungkin dipikirnya, apakah ini harus atau tidak. Aku kembali menyadarkannya dengan memintanya kembali memperlihatkan ketiaknya. Melihat tatapannya aku mengerti bahwa dia tidak tahu apa yang harus dikerjakannya untuk memenuhi permintaanku.<br />
<br />
Maka aku dengan cepat menuntunnya agar dia tidak bingung akan apa yang harus dilakukan. Dan aku katakan, naikkan saja baju kaosnya sehingga aku dapat memeriksa ketiaknya, dan aku katakan jangan malu, toh tidak ada siapapun di rumah. Perlahan diangkatnya baju kaosnya dan akupun bersorak gembira. Perlahan kulit putih mulusnya mulai terlihat, dan lalu dadanya yang cukup besar tertutup BH sempit pun mulai terlihat. Mr. Pennyku langsung membesar dan mengeras penuh.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img border="0" data-original-height="90" data-original-width="728" height="78" src="https://1.bp.blogspot.com/-BH1Dd5c9_rU/XV_9jbC2QnI/AAAAAAAABus/glPYcQAwCjYdkcgTy1o9WMXO531wuw-ZwCPcBGAYYCw/s640/senyumpoker-gif-BARU-2.gif" width="640" /></a></div>
<br />
Setelah ketiaknya terlihat, akupun memberi perhatian, kudekatkan hidungku terlihat bulu ketiaknya cukup lebat. Setelah dekat aku hirup udara sekitar ketiak, baunya sangat merangsang, dan akupun semakin mendekatkan hidungku sehingga menyentuh bulu ketiaknya. Sedikit kaget, dia menjauh dan menurunkan bajunya. Lalu aku katakan bahwa dia harus memotong bulu ketiaknya jika ingin BBnya hilang. Dia mengangguk dan berjanji akan mencukurnya. Sejenak aku perhatikan wajahnya yang tampak beda, merah padam.<br />
<br />
Aku heran kenapa, setelah aku perhatikan seksama, matanya sesekali melirik ke arah Mr. Pennyku. Ya ampun, handukku tersingkap dan Mr. Pennyku yang membesar dan memanjang, terpampang jelas di depan matanya. Pasti tersingkap sewaktu dia kaget tadi. Lalu kuminta Lia kembali mendekat, dan aku katakan bahwa ini wajar terjadi, karena aku sedang berdekatan dengan perempuan, apalagi sedang melihat yang berada di dalam bajunya. Dengan malu dia tertunduk. Lalu aku lanjutkan, entah pikiran dari mana, tibatiba aku memuji badannya, aku katakan bahwa badannya bagus dan putih.<br />
<br />
Aku juga mengatakan bahwa bibirnya bagus. Entah keberanian dari mana, aku bangun sambil memegang tangannya, dan memintanya berdiri berhadapan. Sejenak kami berpandangan, dan aku mulai mendekatkan bibirku pada bibirnya. Kami berciuman cukup lama dan sangat merangsang. Aku perhatikan dia begitu bernafsu, mungkin sudah sejak tadi pagi dia terangsang. Tanganku yang sudah sejak tadi berada di dadanya, kuarahkan menuju tangannya, dan menariknya menuju sofa.<br />
<br />
Kutidurkan Lia dan menindihnya dari pinggul ke bawah, sementara tanganku berusaha membuka bajunya. Beberapa saat nampaknya kesadaran Lia bangkit dan melakukan perlawanan, sehingga kuhentikan sambil membuka bajunya, dan aku kembali mencium bibirnya hingga lama sekali. Begitu Lia sudah kembali mendesah, perlahan tangan yang sejak tadi kugunakan untuk meremas dadanya, kuarahkan ke belakang untuk membuka kaitan BHnya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img border="0" data-original-height="300" data-original-width="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-dnXeOwrtdmw/XaXGgf0dQ0I/AAAAAAAACEc/n-OUAh-p_zQkFJk2w4cCWD8BDZ8G6G0gwCPcBGAYYCw/s1600/senyumpoker-gifff.gif" /></a></div>
<br />
Hingga terpampanglah buah dadanya yang berukuran cukup besar dengan puting besar coklat muda. Lumatan mulutku pada buah dadanya membuatnya sudah benarbenar terangsang, sehingga dengan mudah tanganku menuju ke arah Veggynya yang masih bercelana dalam, sedang tanganku yang satunya membawa tangannya untuk memegang Mr. Pennyku. Secara otomatis tangannya meremas dan mulai naik turun pada Mr. Pennyku. Sementara aku sibuk menaikkan roknya hingga celana dalamnya terlihat seluruhnya.<br />
<br />
Dan dengan menyibakkan celana dalamnya, Veggynya yang basah dan sempit itupun sudah menjadi mainan bagi jarijariku. Namun tidak berapa lama, kurasakan pahanya menjepit tanganku, dan tangannya memegang tanganku agar tidak bergerak dan tidak meninggalkan Veggynya. Kusadari Lia mengalami orgasme yang pertama Setelah mereda, kupeluk erat badannya dan berusaha tetap merangsangnya, dan benar saja, bebrapa saat kemudian, nampak dirinya sudah kembali bergairah, hanya saja kali ini lebih berani. Lia membuka celana dalamnya sendiri, lalu berusaha mencari dan memegang Mr. Pennyku.<br />
<br />
Sementara secara bergantian bibir dan buah dadanya aku kulum. Dan dengan tanganku, Veggynya kueluselus lagi mulai dari bulubulu halusnya, bibir Veggynya, hingga ke dalam, dan daerah sekitar lubang pantatnya. Sensasinya pasti sungguh besar, sehingga tanpa sadar Lia menggelinjanggelinjang keras. Kesempatan ini tidak aku siasiakan, bibirku pindah menuju bibirnya, sementara Mr. Pennyku ku dekatkan ke bibir Veggynya, ku eluselus sebentar, lalu aku mulai selipkan pada bibir Veggy pembantuku ini. Sudah seperti layaknya suami dan istri, kami seakan lupa dengan segalanya, Lia bahkan mengerang minta Mr. Pennyku segera masuk.<br />
<br />
Karena basahnya Veggy Lia, dengan mudah Mr. Pennyku masuk sedikit demi sedikit. Sebagai wanita yang baru pertama kali berhubungan badan, terasa sekali otot Veggy Lia menegang dan mempersulit Mr. Pennyku untuk masuk. Dengan membuka pahanya lebih lebar dan mendiamkan sejenak Mr. Pennyku, terasa Lia agak rileks. Ketika itu, aku mulai memaju mundurkan Mr. Pennyku walau hanya bagian kepalanya saja. Namun sedikit demi sedikit Mr. Pennyku masuk dan akhirnya seluruh batangku masuk ke dalam Veggynya. Setelah aku diamkan sejenak, aku mulai bergerak keluar dan masuk, dan sempat kulihat cairan berwarna merah muda, tanda keperawanannya telah kudapatkan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyum88.com/" target="_blank"><img border="0" data-original-height="250" data-original-width="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-fsuGp8SDNH8/XNUgpBnMMlI/AAAAAAAAADw/tI5jRZl4FLkiFV9y0eHamuU3NYP60vJ9ACPcBGAYYCw/s1600/senyumpoker-gif-612.gif1.gif" /></a></div>
<br />
Erangan nikmat kami berdua, terdengar sangat romantis saat itu. Lia belajar sangat cepat, dan Veggynya terasa meremasremas Mr. Pennyku dengan sangat lembut. Hingga belasan menit kami bersetubuh dengan gaya yang sama, karena ku pikir nanti saja mengajarkannya gaya lain. Mr. Pennyku sudan berdenyutdenyut tanda tak lama lagi aku akan ejakulasi. Aku tanyakan pada Lia, apakah dia juga sudah hampir orgasme. Lia mengangguk pelan sambil terrsenyum.<br />
<br />
Dengan abaaba dari ku, aku mengajaknya untuk orgasme bersama. Lia semakin keras mengelinjang, hingga akhinya aku katakan kita keluar samasama. Beberapa saat kemudian aku rasakan air maniku muncrat dengan derasnya didalam Veggynya yang juga menegang karena orgasme. Lia memeluk badanku dengan erat, lupa bahwa aku adalah majikannya, dan akupun melupakan bahwa Lia adalah pembantuku, aku memeluk dan menciumnya dengan erat.<br />
<br />
Dengan muka sedikit malu, Lia tetap tertidur disampingku di sofa tersebut. Kuperhatikan dengan lega tidak ada penyesalan di wajahnya, tetapi kulihat kepuasan. Aku katakan padanya bahwa permainannya sungguh hebat, dan mengajaknya untuk mengulang jika dia mau, dan dijawab dengan anggukkan kecil dan senyum. Sejak saat itu, kami sering melakukan jika istriku sedang tidak ada. Di kamar tidurku, kamar tidurnya, kamar mandi, ruang tamu, ruang makan, dapur, garasi, bahkan dalam mobil.blogsenyumjphttp://www.blogger.com/profile/09660864491917722162noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9180518558082766937.post-16310019633368230022019-10-28T11:45:00.000+07:002019-10-28T11:45:14.685+07:00NONTON BOKEP JEPANG THREESOME HARDCORE DOREMI MIYAMOTO<div style="text-align: center;">
<b>NONTON BOKEP JEPANG THREESOME HARDCORE DOREMI MIYAMOTO</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b>=====================================</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img alt="http://www.senyumpoker99.net" border="0" data-original-height="90" data-original-width="728" height="78" src="https://1.bp.blogspot.com/-RMcKXTtkV1Y/XarM2I8M7aI/AAAAAAAACIA/gUhc_PS5zQAHoMwRvmLWupubqhgAdZiVQCPcBGAYYCw/s640/senyumpoker-gif-BARU-2.gif" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="allowfullscreen" frameborder="0" height="360" scrolling="no" src="https://www.xvideos.com/embedframe/51668861" width="640"></iframe>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img alt="http://www.senyumpoker99.net" border="0" data-original-height="300" data-original-width="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-dnXeOwrtdmw/XaXGgf0dQ0I/AAAAAAAACEc/n-OUAh-p_zQkFJk2w4cCWD8BDZ8G6G0gwCPcBGAYYCw/s1600/senyumpoker-gifff.gif" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
blogsenyumjphttp://www.blogger.com/profile/09660864491917722162noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9180518558082766937.post-6518548932049544922019-10-28T11:41:00.000+07:002019-10-28T11:41:10.941+07:00FOTO BUGIL BDSM JEPANG<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">FOTO BUGIL BDSM JEPANG</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">========================</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><b><span style="font-size: large;"></span></b></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><b><span style="font-size: large;"><img border="0" data-original-height="90" data-original-width="728" height="78" src="https://1.bp.blogspot.com/-RMcKXTtkV1Y/XarM2I8M7aI/AAAAAAAACIA/gUhc_PS5zQAHoMwRvmLWupubqhgAdZiVQCPcBGAYYCw/s640/senyumpoker-gif-BARU-2.gif" width="640" /></span></b></a></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-LkR6CBXLmkM/XbZwvBOsgGI/AAAAAAAACOo/RcPrfp8nlSMnq37ZE3jjsFQMM-2k5ZQfQCLcBGAsYHQ/s1600/p01..jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="480" data-original-width="640" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-LkR6CBXLmkM/XbZwvBOsgGI/AAAAAAAACOo/RcPrfp8nlSMnq37ZE3jjsFQMM-2k5ZQfQCLcBGAsYHQ/s320/p01..jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-LJaPn7F4arA/XbZwvGPgN1I/AAAAAAAACOs/0LJvwhOK-SEwvRPd7OhwaAHc63g52YnsACLcBGAsYHQ/s1600/p02.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="480" data-original-width="640" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-LJaPn7F4arA/XbZwvGPgN1I/AAAAAAAACOs/0LJvwhOK-SEwvRPd7OhwaAHc63g52YnsACLcBGAsYHQ/s320/p02.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img alt="http://www.senyumpoker99.net" border="0" data-original-height="300" data-original-width="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-dnXeOwrtdmw/XaXGgf0dQ0I/AAAAAAAACEc/n-OUAh-p_zQkFJk2w4cCWD8BDZ8G6G0gwCPcBGAYYCw/s1600/senyumpoker-gifff.gif" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-rG61AEGvCSU/XbZwupJEqsI/AAAAAAAACOk/yMXpB8th0ZI_fqxq6YO3bPiMHFiSXaxCACLcBGAsYHQ/s1600/p03.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="557" data-original-width="600" height="297" src="https://1.bp.blogspot.com/-rG61AEGvCSU/XbZwupJEqsI/AAAAAAAACOk/yMXpB8th0ZI_fqxq6YO3bPiMHFiSXaxCACLcBGAsYHQ/s320/p03.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-GSHvk2jIZak/XbZwwgeZnnI/AAAAAAAACOw/bCCo-gSJ0Tsj4YPCrdJ49WRWjh4Et3pcgCLcBGAsYHQ/s1600/p04.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="480" data-original-width="640" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-GSHvk2jIZak/XbZwwgeZnnI/AAAAAAAACOw/bCCo-gSJ0Tsj4YPCrdJ49WRWjh4Et3pcgCLcBGAsYHQ/s320/p04.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-JVLMF3onbn8/XbZwxLKdClI/AAAAAAAACO0/9n5EGeBCLpksoGZKddg8eIfXateRhT7ngCLcBGAsYHQ/s1600/p05.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="480" data-original-width="640" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-JVLMF3onbn8/XbZwxLKdClI/AAAAAAAACO0/9n5EGeBCLpksoGZKddg8eIfXateRhT7ngCLcBGAsYHQ/s320/p05.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img alt="http://www.senyumpoker99.net" border="0" data-original-height="320" data-original-width="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-oFVVh4J3XAE/XNP8iA03kFI/AAAAAAAAACI/x-bF2y4IrmomkYIeg2mtq0EGUoCrwiB4gCPcBGAYYCw/s1600/123.gif" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-zMdp8XSOy28/XbZwxSuiQDI/AAAAAAAACO4/W6dxFV02cV4BA3kIuwePmHMKVwbv74G7wCLcBGAsYHQ/s1600/p06.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="476" data-original-width="717" height="212" src="https://1.bp.blogspot.com/-zMdp8XSOy28/XbZwxSuiQDI/AAAAAAAACO4/W6dxFV02cV4BA3kIuwePmHMKVwbv74G7wCLcBGAsYHQ/s320/p06.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-EJMbhiroVaQ/XbZwy_ls9eI/AAAAAAAACO8/Iuj5hZR0kJgZy1y8YOL4mjl4_sDZuynYACLcBGAsYHQ/s1600/p07.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="480" data-original-width="640" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-EJMbhiroVaQ/XbZwy_ls9eI/AAAAAAAACO8/Iuj5hZR0kJgZy1y8YOL4mjl4_sDZuynYACLcBGAsYHQ/s320/p07.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;"> </span></b></div>
blogsenyumjphttp://www.blogger.com/profile/09660864491917722162noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9180518558082766937.post-16061547819352720212019-10-28T11:09:00.001+07:002019-10-28T11:09:07.454+07:00Cerita Seks Kisah Merah Delima<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><b></b></a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><b><img border="0" data-original-height="1024" data-original-width="768" height="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-wbiGcXg6a2o/XQxtUxGHjvI/AAAAAAAABOw/27TLmQPJCy8WbLOlllkx5Fm3epEwAqjagCPcBGAYYCw/s400/a003.jpg" width="300" /></b></a></div>
<br />
<a href="http://www.qqhokcc.net/" target="_blank"><b>Agen Judi Terbaik</b></a> - Hari sabtu yang begitu cerah, Andai saja saat ini aku berada di pulau bali tentunya aku akan ber sunbath ria sambil menikmati segarnya es kelapa muda. Tapi sekarang aku sedang di kantor untuk mendengarkan result dari peperangan dalam memperebutkkan mega tender dari investor asing. Berita baik nya, perusahaan tempat dimana aku bekerja telah berhasil memenangkan tender tersebut. Duuch.. alangkah senang nya hati kuuu . . . . cukup menjadi obat lah berharap dapet bonus gede<br /><br />Saraahh!! Selamat ya, berkat kegigihan lu ber argumentasi, para raja minyak dari timur tengah itu percaya untuk berinvestasi di perusahaan kita. Lu emang bener bener malaikat sarah. Thaanks yaa!!<br /><br />Selamat yaa sarahh!!! Duch hebat banget sih elu!<br /><br />Aku hanya tersenyum senang melihat kelakuan temen temen kantor yang begitu heboh dan bergembira akan hal ini. Cipika cipiki dan berpelukan adalah yang kami lakukan. Ga lama tai Cuma sebentar<br /><br />Hmm.. Akhirnya usaha yang aku lakukan dengan memberikan presentasi di meeting kemarin berhasil. Dan usaha ku untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan ini berbuah manis.<br /><br />Sarah, yuuk kita rame rame jalan yuuk, untuk merayakan keberhasilan ini. Yaa, yaaa.. ajak salah seorang temen kantorku.<br /><br />Emm.. gimana ya, guee.. gu..<br /><br />Alaah ga usah pake alesan pokok nya elu harus ikut., temen kantorku yang lain pada ikutan memaksa.<br /><br />Iyaa deeh, tapi bentar dulu yaa..<br /><br />Aku celingak celinguk sebentar mencari kekasih ku ,si ketan yang tadi aku suruh nunggu di lobby kantor.<br /><br />Sebentar, sebentar.. gue nemuin sepupu gue dulu deh.. kata ku seraya berjalan kearah rakha.<br /><br />Kenapa aku memperkenalkan rakha sebagai sepupu ku? Bukannya malu, tapi aku kasihan dan ga rela kalo rakha jadi bahan ejekan temen temen kantor.<br /><br />Ketaan!! Gue berhasil! Perusahaan ini menang tender!! teriakku mengabarkan berita gembira ini kepada rakha. Bocah kuliahan yang aku ajak ke tempat kerjaku, dengan kaos distro khas abg.<br /><br />Waah, hebat lu yaanggg! Congrat yaah!!, jawab rakha langsung mendekap memelukku erat.<br /><br />Iya iyaa, ehh! Eeh!! Tapi lepasin dulu dong pelukannya. Malu tau ga di liatin recepsionis.<br /><br />Biarin, abis nya pasti lu mo pergi ngerayain ma temen temen lu kan? ucap rakha sebel.<br /><br />Lagian tadi gua sempet liat pake acara peluk pelukan, cipika cipiki segala sama temen lu yang cowok!<br /><br />Kenapa lu kok jadi kaya gini? Lu jealous yaa? Biasa aja kalee tan, ini kan dunia kerja lagian mereka itu udah kaya sodara sendiri kok., terangku panjang lebar dengan jelas.<br /><br />Iyaa iyaaa dunia kerja, bukan dunia gua yang masih kuliah, gitu kan?, jawab rakha kesal dan langsung menuruni anak tangga menuju basement.<br /><br />Aku langsung mengejar dan memegangi lengan yang tertutup kemeja panjang kotak kotak itu.<br /><br />Taan, pleasee dong jangan ngambek yaa. Iyaa deh maap, gue minta maap yaa..<br /><br />Huuh elu itu emang yaa, kebiasaan. Sebel gua. Tapi gua ga akan ngerusak hari bahagia ini deeh, Hmm.. Tapi sun dulu dong.<br /><br />Iiiihhh lu tu yee, emang pinter nyari nyari kesempatan deeh.<br /><br />Yaudah terserah elu. Kalo ga mau juga gapapa kok.. weekkzz!! cibir nya sembari meleletkan lidah nya kearahku.<br /><br />Aku memutarkan tubuhnya. Sekarang kami saling berhadapan dan aku mulai berjinjit untuk mengecupkan bibir berpoles tipis lipstik warna merah terang kearah pipi nya, dan<br /><br />Cuup..<br /><br />Udah yaa, jangan ngambek lagi. Gue sayang banget sama elu, tau ga?? ujarku sambil melihat mata bening nya yang juga sedang menatapku.<br /><br />Hehehehe.. oke tuan putriii, sekarang silahkan jalan dah ma temen temen gawe lu tapi ntar sore kalo pulang jemput gua di lapangan sepakbola yaa<br /><br />Iyaa deh ntar di jemput. Kudu menang lhoh yaa. Kalo kalah gue kebiri lu!! Hahaha!!<br /><br />Yee enak aja lu, dasar peyaanggg katrok!! Have fun yaa..<br /><br />Okee, taann!!<br /><br />Kami pun berpisah. Aku pergi sama temen kantor, dan rakha kembali menemui temen kampus nya untuk balik ke kampus, tempat dia menempuh S1 nya.<br /><br />Hmm.. hari ini gue bener bener bahagia. Sukses di tempat gawe, dan rakha masih selalu bisa membikin gue jengkel, kangen, dan gemes<br /><br />Setelah ber party dengan temen temen kantor, aku pun melajukan Volks Wagen beetle dengan santai menjemput rakha di lapangan bola tempat biasanya.<br /><br />Godain si ketan kaya nya asyiik neeh, hihihiii . . . ucapku dalam hati sambil terkikik.<br /><br />Hanya butuh waktu sekitar 30menit untuk menuju lapangan bola. Sesampai nya di lapangan, aku melihat rakha sedang duduk santai bersama seorang temennya.<br /><br />Samperin ahh, sekalian ngasih air mineral dingin dalam botol kemasan.. gumam ku sembari melepas blazer kerja.<br /><br />Sekarang aku Cuma mengenakan baju model kemben yang terlihat kekecilan membungkus tubuh indah yang semampai ini. Celah belahan dada ku terlihat jelas dan semakin terlihat seksi terkena cahaya sinar matahari sore.<br /><br />Hai ketan jelekk!! Manyun aja kenapa lu!!, kata ku dengan menabok bahu nya dan langsung berdiri di hadapannya.<br /><br />Aaah sialan lu yanggg!!, jawab rakha sambil membelalakkan mata melihat pose yang emang sengaja aku bikin seksi.<br /><br />Berdiri dengan berkacak pinggang dan menekukkan tungkai kaki kanan ku, dengan kaki kiri lurus menapak ke tanah lapangan. Puser cantik itu terlihat mengintip diantara baju kemben dan celana panjang ku. Hmm.. bener bener nakal..<br /><br />Dari sudut mataku, temen rakha sampe melongo melihat sembulan toked putih yang bagian atas nya terlihat jelas.<br /><br />Biarin aja, terserah gue doong. Ooh iya neeh ada air mineral dingin.. ujar ku dengan merundukkan tubuh tepat dan dekat dihadapan mereka berdua.<br /><br />Aku sangat yakin kalo sembulan toked mulus ini semakin mencuat, seakan pengen keluar dari kandangnya. Aku pun bisa mendengar suara ludah yang terteguk melalui tenggorokan mereka. Hihihihi Kami ngobrol seru, sesekali aku tertawa terbahak bahak yang menyebabkan bongkahan sepasang toked yang ter kembeni itu ikut bergoncang seiring tawaku, dan tentunya merupakan pemandangan yang begitu indah untuk di lupakan buat mereka di sore hari yang cerah ini. Setelah asyik ber haha hihi, aku dan rakha pun pulang ke kost.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img alt="http://www.senyumpoker99.net" border="0" data-original-height="90" data-original-width="728" height="78" src="https://1.bp.blogspot.com/-BH1Dd5c9_rU/XV_9jbC2QnI/AAAAAAAABus/glPYcQAwCjYdkcgTy1o9WMXO531wuw-ZwCPcBGAYYCw/s640/senyumpoker-gif-BARU-2.gif" width="640" /></a></div>
<br />Cuup pipi kanan rakha aku kecup tiba tiba, Sebelum memasuki mobil.<br /><br />Rakha tersenyum malu. Dari sudut mataku terlihat ada seseorang melihatku, tapi aku ga peduli siapa dia. Palingan iri melihat cewek cakep ngecup cowok manis hihihiRakha yang nyetir dan aku merebahkan kepalaku di bahu kiri nya. Lagu thank you dari dido mengalun lembut menjadi teman dalam perjalanan ke kost Merah Delima.<br /><br />Malam minggu kali ini aku cukup kan untuk stay at kost aja. Menikmati sajian sinetron yang membosankan, atau liat DVD. Inge sendiri udah heboh untuk ketemuan dengan si Oom nasabah nya yang kemarin sempat beradu raga dan aku intip hihihii.. Di pintu kamar ku, berdiri lah sosok cantik dengan dandanan glamour siap clubbing yang ternyata adalah inge.<br /><br />Lu ga jalan sar?<br /><br />Ga ngee, nyantai di kost an ajah. Capek gue seharian tadi udah party sama temen temen kantor.<br /><br />Sepi lho kost an, anak anak pada pulkam, mami nina juga mo keluar ada acara ma keluarga besarnya.<br /><br />Tapi khan masih ada si ketan<br /><br />Hehehe .. ati ati aja lu diperkosa, nyaho..<br /><br />Aaah, yang ada, dia mah yang gue perkosa ngee, hahahaha..<br /><br />Eeh kira kira rakha masih perjaka ga yaa?<br /><br />Yee mana gue tahu. Harus nya lu yang lebih lama nge kost disini, tahu dong sepak terjang dia.<br /><br />Gue juga kaga tahu noonnn!! Emm.. sarah, ada sesuatu yang pengen gue omongin ke lu, tapi besok besok aja dah ngobrolnya. Yaudah deeh, gue ciao dulu yaa.. have a nice Saturday night sarah cantiiikkkk!!<br /><br />Oke deeh. Take care yaa.<br /><br />Siip lah.<br /><br />Dengan menganakan tank top no bra dan rok mini, aku menikmati udara malam yang begitu semilir sambil menikmati secangkir esspreso(kopi item), setoples kacang mede, dan rokok yang setia terselip diantara kedua bibir yang senantiasa mengundang mangsa untuk mendeep kiss nya.<br /><br />Fyuuh kenapa gue tiba tiba jadi horny gini yaah? Apa karena tadi sore pake acara flirtingin rakha sama temennya itu? keluh ku dalam hati.<br /><br />Sedang asyik asyik nya nge piktor, seiring dengan gairah yang mulai terbangun, tiba tiba ada mangsa lewat. Pucuk di cinta ulam pun tiba. Ketan yang berkaos santai dan ber boxer polos terlihat berjalan sambil bersiul siul kearah kamar ku.<br /><br />Ketan berdiri di pintu kamar ku yang terbuka, sedang aku duduk di pinggiran kasur dengan satu kaki terlipat diatas kasur, dan satu nya menjejak ke lantai. Hmm.. look sexy..<br /><br />Kontan aja mata si ketan melotot melihat kemulusan paha yang tersingkap dari rok mini yang aku pake. Sesaat kemudian, bola mata nya naik dan merayap kearah dada ku yang hanya terbalut tanktop tipis, sehingga apa apa yang tersembunyi di sebaliknya tampak menerawang menggoda, termasuk puting mungil yang tampak imut menggemaskan itu. Cerita Sex<br /><br />Yaangg, lu seksi bangettt.. ujar rakha jujur dan apa adanya, dengan tatapan mupeng.<br /><br />Mungkin juga disebabkan oleh parfum yang aku pake emang wangi menggoda.<br /><br />Masa siih, perasaan biasa aja tuuh., jawab ku dengan nada genit dan kerling mata yang mulai nakal.<br /><br />Peyaanggg.. Hmm.. hehehe.. gimana yaa ngomong nya, tengsin dah.. bilang nya sambil tersipu malu<br /><br />Mangsa sudah masuk perangkap, tinggal bagaimana kita menghabisi nya.. bener ga??? Hohohoo.. seringai iblis pun mengembang..<br /><br />Kenapa tan? Hmm, pengen yaa? Hihihihii.. sahut ku manja dengan meluruskan kedua tangan keatas kepala yang tentunya menyebabkan tank top ku ikut tertarik keatas menampakkan kulit perut yang putih mulus terawat.<br /><br />Sepasang buah toked ku pun ikut ikutan genit, terlihat saling menghimpit satu sama lain. Puting kemerahan yang mempertegas keindahan dari buah toked itu juga semakin nyeplak jelas minta di kulum dan di kelamuti oleh lidah basah yang berasa hangat.<br /><br />Masuuk dong.. sini sini, come to mama.. ucap ku seraya melambaikan tangan.<br /><br />Ketan masih dengan style yang tidak berubah dari dulu. Malu malu singa.. iihhh sereeem bo. Rakha menghampiri dan segera duduk disebelah ku walau terlihat gugup. Untuk mencairkan suasana biar ga kaku, telapak tanganku segera mengelus pipinya dengan lembut. Dengus nafas rakha semakin bertambah cepat, ketika aku mulai menempelkan bibir manis ini untuk merajut asmara dengan bibirnya. Sementara itu, telapak tangan ku yang lain, aku rayapkan dari dada turun perlahan kearah perut, mengusapnya sebentar sebelum akhirnya mulai meraba, mengelus, dan mengurut lembut naik turun di batang kontol yang masih tersembunyi di balik boxer.<br /><br />Semprul, dah ga pake celana dalam ternyata.., gumamku dalam hati sembari tersenyum simpul.<br /><br />Merasa aku mulai menyerang, rakha kekasihku itu pun juga langsung bereaksi menyerang balik tubuh ku yang ramping padat berisi. Boxer yang di kenakannya sudah turun sampe lutut. Lidahnya yang pinter memuaskan itu pun mulai merayap ke mulut ber bibir tipis yang ku punya. Sementara tangan nakal nya menjelajah ke seluruh tubuh ku yang berlekuk indah bak gitar dari Spuanyoolll.. Tangan muda rakha mulai menjarah dan meremas buah dada yang menggantung sensual, yang masih ada di balik tanktop yang aku kenakan. Bibirnya masih terus saja menjelajah bibir seksi milikku. Lidah rakha menggeliat, dan membuat sang ratu yang bernama sarah pradipta itu segera membuka mulut sedikit untuk menyambut ajakan dansa.<br /><br />Ouugghhh aku mengerang merasakan getaran nikmat, sambil memejamkan mata keenakan, ketika rakha menarik lidahnya yang nakal itu dan mulai menguas wajah ku sembari tak lupa untuk sesekali mengecup ringan bibir tipisku yang begitu menggemaskan untuk di kelomoh.<br /><br />Aku menatap ke arah rakha dengan mata redup dan bibir yang menyunggingkan senyum menggoda.<br /><br />Ummpphhhhh!<br /><br />Kepala ku bergerak tanpa henti menikmati ciuman hebat dari bibir seorang rakha. Merem melek merasakan rangsangan yang kini sedikit demi sedikit mulai menggelitik dan merongrongku. Rakha masih terus saja bersemangat untuk menjarah kenikmatan yang bersumber dari bibir manis ini, sambil tak lupa untuk terus memainkan tangan dan jemarinya di area toked putih berputing kemerahan, yang sekarang telah terbebas dengan sempurna dari belitan tanktop. Ga tahu kapan tanktop itu terlepas dari tubuhku. Yang pasti, aku begitu menikmati nya. Sangat menikmati dengan gairah yang ga tahu kenapa kok menggebu gebu banget melanda tubuh wangi ini.<br /><br />Kontol rakha sudah tampak mengeras seperti kayu. Aku bisa merasakan hawa binal penuh gairah dari dalam tubuh ku keluar, setiap bersinggungan dan bergesekan dengan batang kontol rakha. Bahkan, ketika batang kontol itu di sentuh dan diusapkan dengan sengaja di dinding perut ku yang rata karena rajin berenang. Aku masih melayang merasakan buaian nikmat dari serangan rakha di bibir dan di sepasang bongkahan toked bulat yang berkulit lembut.<br /><br />Sang ratu yang cantik menawan itu seakan sudah menyerah dan hampir tidak bisa bergerak, juga tidak bisa memelihara konsentrasi nya untuk memberikan perlawanan kepada rakha, karena serangan penuh nikmat dari rakha sangat lihai dan begitu melenakan. Tangan kekasihku itu bergerak lincah, terampil, juga begitu cepat karena menyadari kalo mangsa yang jelita ini, kini sedang terkurung nafsu yang dia ciptakan.<br /><br />Tak berlama lama, tangannya segera menelanjangi celana dalam hijau mungil milik ku. Karena terlalu menikmati buaiannya, aku pun tidak menyadari ketika bagian bawah tubuh ramping berkulit lembut ini, kini telah telanjang. Memek tanpa bulu yang menyimpan berjuta kenikmatan itu kini siap di kail, dan siap memberikan rasa nikmat terhadap apapun yang memasukinya.<br /><br />Time for kikukkikuk yanggg!! ucap rakha setelah melepas kuluman liar pada mulut dan bibir ku.<br /><br />Rakha, kekasihku itu pun berdiri dan melorot lepas boxer yang masih menggantung di lututnya. Aku hanya terdiam dan menyunggingkan senyuman. Mata sayu ku meredup, menanti sesuatu yang pasti nya akan sangat berasa nikmat. Kedua bola mataku yang indah menatap tubuh rakha dengan kontol yang telah tegak mengacung dengan keras. Cairan rangsang telah membasahi ujung helm kepala kontol nya. Setelah melepas kaos nya sendiri, kekasihku itu langsung menarik lepas rok mini dan celana dalam ku warna hijau yang tadi ternyata masih tergantung di pergelangan kaki ku yang jenjang.<br /><br />Ready yanggg!, tanya rakha seraya terkekeh senang ketika sebentar lagi akan kembali merasakan kehangatan memek peret yang terlihat masih aja sempit.<br /><br />Aku memandang sayu ke arah rakha. Nafsu ku sudah begitu high, ketika tubuh rakha kini sudah berada di atas tubuh telanjang yang ku punya. Aku mengangguk pasrah tak bersuara. Dengan penuh kelembutan, rakha mulai merenggangkan tungkai kaki ku lebih lebar, lalu menarik pinggul dan mendekatkan tubuh molek ini kearah selangkangannya. Tak perlu berlama lama, rakha mulai menyusupkan batang kontol nya memasuki kehangatan lubang memek yang peret dan telah basah.<br /><br />Feel it beibh!! Ouugghhhh!!! rakha memejamkan mata penuh kenikmatan saat batangan kontol itu berusaha menembus masuk ke dalam memek sempit sang ratu.<br /><br />Aaauugghhhhhhh!! ssssshhhtttttt!!! aku mendesiskan alunan nada penuh nikmat, ketika rakha yang kini telah diatas tubuh ku melesakkan kontol nya kedalam liang cinta ku yang penuh dengan madu kenikmatan. Otot otot yang menonjol di batang kontol nya bergesekan dengan mulut memek yang bergerinjal.<br /><br />Ouugghhh yaanggg!! tetep sem..piiiittshhh rasanyaa..aahhhh!!<br /><br />Rasa nyeri bercampur nikmat membuatku tak bisa menahan diri, kepala ku yang berambut indah dengan sedikit curly di ujung nya menoleh kesana kemari. Mulut ku pun menghembuskan nafas berulang untuk memenuhi paru paru ku yang tiba tiba aja seperti kehabisan oksigen.<br /><br />Sembari duduk bersimpuh dan memegangi pinggang rampingku, rakha mulai memutarkan batang kontol nya untuk mengaduk aduk dan menguleg isi dari memek seorang sarah pradipta sekar puri. Tubuh indah ini masih beralaskan kasur, sedang pantat yang selalu menggoda banyak cowok untuk meremasnya kini terangkat ke atas. Rakha mulai mengayunkan kontol yang menancam di dalam memek legit ini dengan kecepatan teratur.<br /><br />Aku tak sanggup lagi, rasa nikmat yang menerjangku begitu kuat. Kekasih hati ku yang masih berstatus mahasiswa semester awal itu menggerakkan seluruh tubuhnya ke depan, dan menusukkan dalam dalam batang kontolnya hingga berbenturan dengan dinding dalam memek yang sekarang bertambah semakin merah dan basah.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img alt="http://www.senyumpoker99.net" border="0" data-original-height="300" data-original-width="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-dnXeOwrtdmw/XaXGgf0dQ0I/AAAAAAAACEc/n-OUAh-p_zQkFJk2w4cCWD8BDZ8G6G0gwCPcBGAYYCw/s1600/senyumpoker-gifff.gif" /></a></div>
<br />Uuuuggghhh!!! rakha menggeram penuh nikmat.<br /><br />Ssshhhh!!! Mmppphhhh!! lenguh ku merasakan kontol rakha yang merojok liang memek semakin dalem.<br /><br />Rakha yang semakin pinter bercinta itu langsung menggulingkan tubuhnya untuk merubah posisi.<br /><br />Aiiihhhh!!!!! pekik ku manja. Kini aku lah yang berada di atas tubuhnya, duduk dan menunggangi batang kontol rakha, dan siap untuk merodeo. Hmm.. rasakan pembalasan ku rakha..<br /><br />Aku langsung memaju mundurkan pinggul yang berpantat nungging ini dengan cepat. Menggoyang memutar dan menghentakkan keatas kebawah untuk merajam batang kontol yang masih memaku tubuh telanjangku. Melihat aku bergerak naik turun dengan gaya yang erotis sambil merodeo kontolnya menuju puncak kenikmatan, rakha, kekasihku itu pun semakin naik nafsunya. Dia dengan gemas terus terusan meremas, mengurut dan memilin bongkahan buah payudara dan puting imut kemerahan yang tampak mengacung keras.<br /><br />Aaaahhh yesshhhh!! Uughhh!! mmphhh!! desah dan lenguh ku bersahut sahutan. Tangan dengan kulit putih dan jemari lentik itu pun bertumpu pada dada rakha, sesekali aku memelintir puting kecokelatan punya dia.<br /><br />Aku sangat menyukai posisi ini, karena aku lah pengendali permainan yang sedang berlangsung. Aku lah sang playmaker permainan nikmat ini. Ratu sarah terus menggerakkan pinggulnya, semakin lama semakin cepat. Ratu dengan wajah jelita itu, begitu berhasrat memperoleh kepuasannya. Aku menggoyang semakin cepat. Aku menghentak semakin keras. Aku pun memaju mundurkan pinggul berpantat nungging ini lebih cepat, dan semakin cepat.<br /><br />Ketika sedang asyik asyik nya merodeo batang kontol rakha yang terjebak dalam kehangatan kemaluanku, tiba tiba saja Hp ku menyalak, mengeluarkan ringtone suara root wealler yang sedang ngamuk, dan aku tahu kalo itu adalah ringtone dari inge patti ratu walangon, hihihiii.. Aku tersontak kaget dan mengumpat karena kehilangan konsentrasi untuk segera meraih gelombang badai orgasme. Aku mencoba melepaskan pertautan alat kelamin kami. Namun, kedua tangan rakha malah melingkari pinggangku dan menahannya dengan erat.<br /><br />Plisss yanggg!! jangan stop dong, lagi enak enaknya neeh.. rengek rakha manja seperti anak kecil kehilangan duit. Aku paham dan bisa merasakan kalo tiba tiba rakha kehilangan rasa nikmat yang mengkungkungnya. Aku juga kehilangan rasa nikmat itu dalam sekejap.<br /><br />Okee, tapi pelan pelan yaah. Aneh aneh gue kebiri lu!! Si inge telpon neeh, rese banget.. Sahut dan rutukku sambil menatap wajah rakha dengan galak.<br /><br />Aku pun memulai dan melanjutkan gerakan naik turun untuk memberikan efek kenikmatan pada batang kontol yang masih terus aja keras di dalam kehangatan memek yang bergerinjal lembut.<br /><br />Di loud speaker yanggg, yaa!! pinta rakha, dan aku pun Cuma menganggukkan kepala.<br /><br />Ha.. halo? sapa ku berusaha sesantai mungkin.<br /><br />Halo sarahh. Suara lembut inge mulai terdengar melalui speaker<br /><br />I..iyaa ngee ha.. haloo aku mencoba mengucapkan kalimat dengan tanpa ekspresi. Rakha mulai cengar cengir dan tersenyum jahil.<br /><br />Elu dimana? Di kost an ga, sarah?<br /><br />Ii..iyaa di kost an, ngee. Ada apaa.ahh.. heeghhh!<br /><br />Ehh!! kenapa lu sar? Kaya bengek gitu. Gapapa khan lu?, tanya inge dengan nada khawatir.<br /><br />Gaa.. gapapp.aaahh. gu.guee terantuuk meh.jaa, ngee..<br /><br />Rakha bocah sialan yang suka jail itu pun terkekeh demi melihat kepanikan pacar nya, sarah pradipta. Dan gue dengan sukses melotot bengis kearah rakha, yang sedang mengatupkan telapak tangan di mulut untuk menahan agar tidak tergelak tawanya.<br /><br />Kok janggal yaa? bunyi terantuk meja ga kek gitu kalee. Mmm.. kaya nahan apaa gitu. Lu kebelet boker yaah? Lha ini emang di bawah apa di kamar, lu?, tanya inge nyerocos ga karuan.<br /><br />Muke gilee!!!! Inge katrok, lu kok bawel banget seeh?? Ngatain gue kebelet boker segala.. rese luu ahh ga asyiikkk . . .<br /><br />Mereka berdua pun bertahan mati matian agar tidak meledak tawanya, demi mendengar ucapan inge yang mengira sarah kebelet boker.<br /><br />Sumpah dapet duit sekarung deeh nge, gue terantuk meja. Ni gue lagi di kamar.<br /><br />Aku menatap tajam kearah rakha yang mati matian menahan ejekan tawa.<br /><br />Bar.rusan kena me.mejaa, ta..tapi gapapa kok.<br /><br />Karena aku sangat konsen dengan panggilan telepon inge, kekasihku mulai rese. Rakha nekad menggerakkan pinggul dan menggoyang kontolnya untuk mengulet memek tanpa bulu jembie milikku. Aku kaget dan terperanjat. Melotot marah ke rakha yang tetep nyengir kuda. Tapi sejujurnya, aku pun juga merasakan nikmat, dan juga ada rasa takut ketahuan inge kalo aku sedang eM eL sama rakha.<br /><br />Lha elu, ngap.painn telpon malem malem??<br /><br />Ooh.. Cuma mo ngasih kabar kalo gue ga pulang gitu aja kok. Yadah fine fine yaa di kost. Ati ati diperkosa rakha, hihihiii.. daaghh!!<br /><br />Sialan lu ahh, daagh!!!!!<br /><br />Ga tau dia kalo sekarang malah rakha yang gue perkosa, hihihihihi.<br /><br />Kemudian, terputuslah sambungan telepon itu.<br /><br />Bener bener brengsek lu yaa, dasar kampret!! aku mengumpat sambil mendelik tajam kearah rakha.<br /><br />Tiba tiba aja pinggul ku bergerak maju mundur dengan sendiri nya. Rasa jengkel yang kurasakan karena merasa dipermainkan rakha pun membuat ku bertambah binal tak terkendali. Semua aku tumpahkan untuk menghabisi bocah tengik ini. Aku pun langsung memacu tubuh telanjang bulat yang berpeluh untuk segera mengaparkan rakha, sang kekasih yang barusan ngerjain aku.<br /><br />Ooouughhhh!!! Aaaakkhhhh!!! aku tak kuasa untuk tidak memejamkan mata ketika batang kontol rakha tertancap semakin dalem menghunjam di memek peret ini, ketika aku melakukan gerakan spiral yang menghentak naik turun dengan cukup kuat.<br /><br />Aku merebahkan tubuh ku kedepan, toked ku yang kenyal dan licin mengkilat karena peluh aku gencetkan ke dada rakha. Rakha hanya tergolek pasrah seakan tanpa daya, ketika aku mencumbu dan mencium bibirnya dan terus terusan menaik turunkan pinggul berpantat bohay ini. Aku berusaha untuk menghunjamkan batang kontol rakha dalam dalam.<br /><br />Yaanggg.. am..ampuunnnn!!! ughhh!! Mmpphhh!! J.jang..ngan kerashhh, kerrashh!! rakha merengek memohon ampun kepada sang ratu, yang masih saja belum merasa puas menyiksa abdi dalem yang telah berani berbuat kurang ajar pada nya.<br /><br />Kapp.pokk elu.uu yaahhh!! ucapku terbata bata.<br /><br />Aku pun membuka mulut, menanti lidah rakha untuk memasuki rongga mulutku, biar lidah nya segera terbelit oleh kehebatan lidah lancip berwarna merah yang basah milik ku ini. Rakha pun menentang nikmat dengan menyapukan lidahnya ke bibir tipis yang berasa manis. Aku juga berusaha mengangkat bagian atas tubuh seksi ku, agar bisa mendapat suplai oksigen. Sementara, memek yang terjepit diantara tungkai paha berkulit putih itu terus menerima tusukan dari bawah dan masuk sampe ke relung rongga memek yang paling dalem. Batang kontol rakha mulai berdenyut pelan, seiring gigitan dari mulut memek yang bergerinjal lembut itu.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img alt="http://www.senyumpoker99.net" border="0" data-original-height="320" data-original-width="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-oFVVh4J3XAE/XNP8iA03kFI/AAAAAAAAACI/x-bF2y4IrmomkYIeg2mtq0EGUoCrwiB4gCPcBGAYYCw/s1600/123.gif" /></a></div>
<br /><br />Merasa seperti diperkosa, rakha pun berontak dan membalik kan tubuh ku agar telentang diatas kasur. Sekarang missionaris style.. Pengeksekusian memek seorang ratu oleh abdi dalemnya segera dimulai. Perut rakha saling menempel erat dengan perut ramping dan rata milik sarah. Kekasihku itu pun segera memaju mundurkan pinggangnya untuk menyetubuhi dan menyenggamai diriku yang penuh pesona.<br /><br />Kaki jenjang yang putih direntangkan lebar dan lutut ku pun ditekuk nya. Aku sangat di mabukkan oleh kenikmatan yang dihasilkan dari genjotan batang kontol rakha, hingga aku pun memejamkan mata untuk lebih meresapi rasa nikmat ketika tusukan kontol rakha semakin cepat dan mulai mengedut ngedut, seakan protes karena terhimpit oleh lubang memek yang aku mainkan ototnya biar bisa menjepit kuat. Rakha melenguh dengan keras, dia meremas bongkahan payudara putih ku beberapa kali, sebelum mengangkat pantat ku lebih tinggi dan menusukkan kontolnya lebih dalam, juga semakin lama semakin cepat.<br /><br />Jreeb!.. jreebb!!.. sleephhh!!.. sleephhh!!!<br /><br />Gu,guaahhh!! Gaa ku.kuaat lagihhh!.. Aaaaaarrrrrgghhhhhh!!! jerit dan gerungan parau rakha penuh kepuasan, seperti binatang yang hendak di sembelih.<br /><br />Rakha menyusupkan kepalanya di pangkal leher jenjang ku yang berhias liontin batu safiir, ketika helm kontolnya menyembur dan meledak dengan kuat di dalam kehangatan kemaluanku, yang masih saja mengempot empot liar kontol rakha yang sedang menumpahkan sperma. Rakha terus menggerakkan pinggul nya maju mundur, mengocokkan pelan kontol yang tengah memancarkan cairan calon dedek bayi itu. Aku pun segera meraih orgasme yang aku tunggu tunggu menyusul rakha, dengan mengelojotkan dan menggelinjangkan tubuh sembari menjerit dan menancapkan kuku dari jari lentikku kearah punggung dan bahu rakha.<br /><br />Hoshh.. hossh.. hoshh, nafas yang hampir putus terus keluar dari mulut kami berdua. Sesaat kemudian, rasa lemas menghampiri kami setelah mencapai puncak nirwana penuh kenikmatan.<br /><br />Puas tan? tanyaku sembari mengusap punggungnya yang dihiasi keringat.<br /><br />Bangeeet. Gila dah, bener bener gila.. Tubuh lu nikmat banget. Udah cantik, putih mulus, udah gitu itu lu jepit banget, hehehe.. perfect! jawab rakha sejelas jelasnya.<br /><br />Aku pun tertawa ringan mendengar celoteh rakha yang telah merasakan puas dengan tubuh yang selalu rajin aku rawat ini. Rakha segera bangkit berdiri dan, Ploop suara yang menandakan terbebasnya kontol dari tawanan memek.<br /><br />Sini tan, biar gue bersihin dulu. Ucapku sambil mendekati belalai rakha yang terlihat masih basah oleh cairan kenikmatan kami berdua.<br /><br />Aku menganga lebar dan memasukkan batang kontol itu tanpa tersentuh bibir, lidah, dan mulut ku. Setelah tertelan sampe pangkalnya, baru aku mengatupkan erat bibir ku dan menariknya keluar perlahan, sembari mengusapkan lidahku pada batang kontol nya.<br /><br />Uuughh! geli yang, gelii.. udah udahh!!, ujar rakha sambil bergidik.<br /><br />Hehehee, dah bersih sekarang tan. Nah sekarang tidur sana. Eehh!! Tadi waktu eM eL, pintu nya belon lu kunci yaa? Gilaaa lu!! untung aja kost sepi. Kalo ketahuan mami nina dikira gue merkosa lu dong.. ucapku kaget karena pintu kamar terbuka lebar sewaktu kami eM eL.<br /><br />Uppsstt!!! Iyaa, gua lupa. Tapi gapapa kok, semua aman terkendali. Thanks yaa yaangg untuk malem minggu yang indah ini. Gua turun ke bawah dulu. Met bobo.., kata rakha beranjak jalan keluar dari kamarku.<br /><br />Hari demi hari berlalu, bulan demi bulan pun terlewati tapi aku tetep aja merasakan sesuatu yang kurang. Kenapa saat bersama rakha aku bisa tertawa lepas, begitu riang. Tapi disaat ku sendiri aku selalu gelisah, ada sesuatu yang selalu menghantui ku. Hingga pada suatu hari di tempat jemuran<br /><br />Sarah,lu beneran pacaran sama rakha? tanya inge setelah menghembuskan asap rokok nya.<br /><br />Kalo bener emang kenapa, nge? tanyaku pelan<br /><br />Soalnya mami nina kapan gitu dia nanya ke gue, apa sarah tuuh pacaran sama rakha kok kelihatannya akrab banget. Gue jawab aja ga tau, gitu.<br /><br />Iyaa seeh nge, sebenernya gue masih bingung banget. Teringet semua ucapan lu yang kemarin itu. Aaah shitt!! keluh ku seraya membuang puntung rokok kebawah.<br /><br />Sarah, kalo elu bener bener sayang and cinta sama rakha, kaya nya lu harus ngomong terus terang deh sama mami nina.<br /><br />Karena kalo ntar ketahuan kan akan membawa dampak negative ke rakha sama elu nya sendiri. Udah gitu kalian kan juga tinggal satu rumah. Gimana jadi nya ntar misal mami nina tahu hubungan lu sama anak nya? Pasti berprasangka buruk deeh.<br /><br />Inge menghela nafas..<br /><br />Juga dengan mama and keluarga lu di solo, bisa ga beliau bisa nerima calon yang masih brondong. imbuh inge sejelas jelas nya.<br /><br />DEGG!!! Yang gue takut kan selama ini akhirnya muncul ke permukaan.<br /><br />Ga mungkin gue bilang terus terang sama mami nina, ngee. Apalagi sama keluarga gue di solo. Karena mama pernah bilang, kalo nyari pacar itu harus yang lebih dewasa dari gue.. ucapku putus asa dan tampak galau.<br /><br />Oooo gitu?<br /><br />Jujur aja ngee, gue masih terngiang ngiang ucapan lu beberapa bulan yang lalu tentang perbedaan usia, mengenai masa menapouse, terus kemudian perasaan mama gue di solo, juga perasaan mami nina. Ternyata yang membuat gue terus terusan gelisah dan ga tenang yaa itu. Aaahhh, gue bener bener tolol.. kenapa waktu itu gue mau aja jadian sama rakha siihh!! Kisah Sex<br /><br />Sebagai seorang sahabat, gue Cuma ngedukung semua keputusan lu sarahh, apapun itu.. bilang inge lembut sambil mengelus pundak ku, menenangkan.<br /><br />Hmm.. kaya nya gue emang harus ninggalin rakha, ngee. Dengan segala konsekuensi nya. Gue takut kalo keadaannya semakin lama semakin ruwet.<br /><br />Lu nyerah untuk cinta kalian berdua?<br /><br />Fyuuh.. Keadaan yang membuat gue terpaksa harus kaya gini.<br /><br />Hmm.. Cinta memang ga adil. Ketika datang aja membawa senyuman, tapi giliran pergi pasti akan meninggalkan luka dan kecewa. Okee deh, apapun keputusan lu, adalah yang terbaik yang lu ambil. Gue hanya mendukung saja sarah.<br /><br />Tanpa sepengetahuan rakha, diem diem aku sudah mengepak barang barang di kamarku sedikit demi sedikit. Aku titipkan semua barang barang itu di rumah tante ku, sebelum mencari tempat kost yang baru. Aku juga sudah berpamitan sama mami nina kalo akan pindah kost. Mami nina yang baik hati itu sebenernya ga ngebolehin aku pindah, dan tanya ke aku, kenapa kudu pindah? Ga kerasan yaa? Ntar siapa yang bantuin mami masak opor? Dan berbagai pertanyaan yang membuatku semakin merasa bersalah kepada beliau.<br /><br />Rakha pasti sedih banget, kalo tahu tiba tiba aja kamar lu kosong. Dia pasti kangen, lu kelonin and nina boboin.. hehehee. Kata inge sambil ikut bantuin nge pack barang yang tinggal sedikit di kamar ku itu.<br /><br />Sialan lu! cibirku.<br /><br />Hahahahaa.. ehh buat gue aja gimana, si rakha? Lumayan kan gue jadi ga susah untuk muasin hasrat? Hihihii..<br /><br />Hahahahaa, gila lu ahh, ngee! jawab ku ikutan ketawa.<br /><br />Tok.. tok.. tok..!! Suara pintu terdengar keras.<br /><br />Sarah, bukain pintu nya!!, seru rakha lantang dan terdengar gusar.<br /><br />Duuch kok ni bocah rewel banget seeh.. orang emak nya tadi waktu gue pamitin biasa aja kok<br /><br />Sarah, gua kudu ngomong apa lagi ke elu?!!<br /><br />Gua tahu elu belum tidur khan!! Gua bakal benci elu seumur hidup gua, kalo lu ga mau bukain pintunya.., kata nya lagi dengan nada mengancam.<br /><br />Rakha.. apa yang gue lakukan semua ini untuk kebaikan elu. Jadi jangan ganggu gue lagi yaa.. plisss.<br /><br />Sarah, pliss deh?!, sahut rakha mulai terdengar putus asa.<br /><br />Kenapa ga bilang ke gua kalo lu mau pindah? Apa salah gua saraah?, tanya nya sedih.<br /><br />Ingin gue katakan padanya bahwa dia tidak lah salah. Yang salah itu adalah betapa pengecut nya gue, seorang sarah. Gara gara usia yang terpaut 45tahun, gue menyerah dengan yang nama nya cinta. Menyerah dengan nama nya keadaan. Gue ga mungkin berterus terang soal sesuatu yang sudah inge wanti wanti kan ke gue.. Oh God help me please..<br /><br />Gua sayang banget sama elu, apa itu ga cukup?? Terus.. gua harus gimana lage? Lu tinggal bilang, gua kudu ngelakuin apa lagi biar elu ga ninggalin gua??, ujar rakha meratap pilu dan sedikit terisak.<br /><br />Jawab dong saraaah, lu kok tega banget seh sama guaa. Kenapa saraahhh!!, isak nya semakin jelas terdengar.<br /><br />Oooh Goodd!!! hati ini tersayat mendengar ucapan rakha yang begitu jujur dan apa ada nya. Tapi belum saat nya lu tau tentang hal ini rakha. Emang seeh kalo gue terlalu naif dan principil. Tapi semua nya untuk kebaikan kita juga. Gue janji, Suatu saat nanti pasti gue jelasin, rakha..<br /><br />Aku bangkit dari tidur dan berjalan menghadap kearah pintu, dimana rakha terus terusan merengek sedih. Tapi di saat tangan ini menyentuh gagang pintu, ku urungkan niat ku untuk membuka nya. Terdengar petikan lighter dan hembusan nafas nya mengeluarkan asap rokok.<br /><br />Rakha menghepaskan tubuh nya ke pintu. Perlahan, aku pun bersandar juga pada pintu yang ada di balik rakha. Hanya ini yang bisa ku lakukan untuk nya. Mendengarkan, dan terus mendengarkan nya..<br /><br />Jujur, elu adalah cewek pertama gua yang bener bener baek, perhatian, dan sabar pula. Lu satu satu nya cewek yang ga resek yang pernah gua kenal.<br /><br />Aduuh makasiih banget.. gue pun baru pertama kali jadian sama cowok rese, dan nyebelin. Tapi aneh nya, gue tetep suka.. hiks.. hiks.. hikss..<br /><br />Dengan sekuat tenaga, ku tahan tangis sembari membekap bibir ku. Tak mampu rasa nya kalo harus menyiksa rakha yang tidak tahu apa apa. Tapi aku juga ga tahu lagi cara yang laen.<br /><br />Tuk.. tuk.. tuk..<br /><br />Jari nya mengetuk pintu kamar ku. Rakha mengeluh pelan.<br /><br />Sarah.. kalo elu pengen putus dari gua, yaa tinggal bilang aja. Ngapain seeh lu kudu ikutan nangis segala? Harus nya khan elu seneng bisa lepas dari gua. Lu beneran pengan putus yaah? Iya khan sarah??<br /><br />Aku tersentak kaget. Apa rakha tahu kalo aku di balik pintu? Ooh my Godd!!<br /><br />Ooiii jawab dong sarah. Tinggal bilang putus, beres khan? sahut nya lagi.<br /><br />Aku hapus air mata yang meleleh di pipi ku. Mencoba memastikan kalo semua akan baik baik saja. Tapi bisa khah?? Hiks.. hikss.. hiks..<br /><br />Kembali Aku berdansa di ujung gelisah..<br /><br />Iyaa.. gue pengen putus, rakhaa.. maafin gue yaa.., kataku lirih. Rakha Cuma tertawa pelan.<br /><br />Nhah, kalo elu bilang langsung dan terus terang ke gua khan kerasa nya enak. Next time jangan kaya gitu, kalo elu punya cowok lagi.. jangan sampai dia elu gantungin kaya gue..<br /><br />Maafin gue.. maafin yaa rakhaa.., pinta ku dengan suara bindeng dan terisak akibat air mata kesedihan yang menetes keluar membasahi pipi.<br /><br />Di maafin kok sarah.. tapi sisain walo dikit, nama gua tetep di sudut hati lu yang paling sempit yaa hehehe.. Ya udah sekarang tidur gih, biar besok ga telat bangun pagi untuk berkemas.. hei! jangan nangis mulu dong, ntar cantik nya diambil orang lho..!! Rakha terkekeh, lalu mengetukkan jari nya ke pintu.<br /><br />Ntar pagi buta gua pergi ke bromo. Eeh, ada sesuatu buat elu di kamar gua. Besok lu ambil aja. Take good care yaa saraah.. Jangan kangenin gua!<br /><br />tak lama berselang, terdengar suara langkah kaki rakha yang diseret beranjak dari dari kamar ku.<br /><br />Ku hempaskan tubuh keatas kasur dan menerawang. Mulai terbayang lagi semua kenangan di masa lalu diiringi cucuran air mata ku. Pertemuan pertama kali kami yang sangat aku benci, tapi ketika akan berpisah aku begitu suka pada nya dan merasakan begitu sedih.<br /><br />.. Ku Ingin Kau Menjadi Milik Ku..<br /><br />Entah Bagaimana Cara nya..<br /><br />Lihat lah Mata Ku Untuk Meminta Mu..<br /><br />.. Aku Ingin Jalani Bersama Mu..<br /><br />Coba Dengan Sepenuh Hati..<br /><br />Ku Ingin Jujur Apa Ada Nya Dari Hati ..<br /><br />( Club eightiess, Dari Hati )<br /><br />Suara lagu yang keluar dari mini compo rakha terdengar sangat menusuk hati. Seiring suara serak rakha yang menahan tangis, ikut menyanyikan nya. Tiba tiba dada ini begitu terasa sesak.<br /><br />Aku menempelkan pipi sebelah kanan di dinding tembok kamar. Tangan ku pun juga ikut menyentuh dinding kamar yang di sebelah nya adalah kamar rakha.<br /><br />Seakan mengusap usap pipi nya, dan membayangkan wajah ganteng rakha yang sedang meratap pilu. Maybe terlalu capek bersedih, aku pun tertidur diatas kasur yang selalu setia dan rela tertindih tubuhku.<br /><br />Perempuan muda itu berjalan dengan menyeretkan langkah kaki nya. Gurat di wajahnya yang berdebu terlihat sedih. Bekas air mata yang meleleh di pipi nya membentuk sebuah anak sungai yang tampak mengering. Setelah sampai di sebuah tempat pemakaman dia berhenti. Dia melihat bapak tua sang penggali kubur telah menyekopkan tanah terakhir membentuk gundukan makam.<br /><br />Hai pak tua penggali kubur, siapakah yang kau makamkan?,<br /><br />Aku telah mengubur si fulan, anak muda yang baik hatinya dengan sekop ini.<br /><br />Kenapa engkau bertanya seperti itu?,<br /><br />Ketahuilah wahai bapak tua penggali kubur, Dengan sekop itu pula kau telah mengubur hati ku . . .<br /><br />KRIIINGGG!!!!!!! jam weker berbunyi dengan keras pukul 06.00 pagi.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyum88.com/" target="_blank"><img alt="http://www.senyum88.com" border="0" data-original-height="250" data-original-width="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-7v6OXoZL8fk/XNUhMcQo8EI/AAAAAAAAAD8/mchHjuXPKUoOQ6yiW1wAwqkOPzgvlBXkACPcBGAYYCw/s1600/senyumqq-wordpres.gif" /></a></div>
<br />Fyuuhh.. ternyata Cuma mimpi. Aku menghela nafas dalam dalam ga tahu apa makna yang tersirat dan yang tersurat dalam mimpiku. Setelah mengumpulkan nyawa, aku segera beranjak untuk mandi menyegarkan badan dan otak ku yang begitu kusut ini. Segaaarrr<br /><br />Setelah selesai mandi dan ber dress up, aku pun tiba tiba teringat dengan kata kata rakha kalo dia ada sesuatu untuk ku di kamar nya.<br /><br />Aku segera beranjak menuju kamar rakha. Masih sepi dan tak terdengar suara apapun di dalam kamar nya. Ketika aku hendak mengetukkan pintu kamar nya, aku melihat handle pintu kamar yang sedikit terbuka.<br /><br />Tan.. ketann, ini gue sarah.. kataku sambil membuka pintu kamar pelan pelan dan memasukinya. Kamarnya kosong dan sepi. Rakha ternyata gada di kamar, mungkin sudah menempuh perjalanan ke Bromo.<br /><br />Aku melihat sebuah foto yang terbingkai indah di dinding kamar nya. Foto ku dan diri nya, ketika sedang bergokil ria ber foto box di salah satu mall.<br /><br />Tiba tiba saja hati ku tergetar melihat foto itu. Tiba tiba saja kedua bola mata ku berkaca, mengingat semua kenangan sudah tercipta diantara kami. Tak terasa pundakku pun mulai tersentak kecil ketika aku mulai terisak lirih.<br /><br />Hmm.. Diatas stereo set di pojok kamar terlihat bungkusan kotak kecil ber tali pita dan sedang menindih sepucuk surat. Aku mendekat. Aku mengambil kotak berpita itu dan membukanya<br /><br />Oooh my God, ini kan duit yang dulu pernah kami rebutin. Dan ini jam tangan yang sempet gue pengen beli tapi lum kesampaian, dan sekarang jam tangan cantik ini ada dihadapanku, diberikan oleh rakha padaku??? aku sangat terharu, hati ku tersentuh dengan ketulusan rakha. hiks.. hikss.. hikss..<br /><br />Kemudian aku buka perlahan sepucuk surat<br /><br />Hi nenek peyangg jelekk!!<br /><br />Tuuh ada jam tangan yang dulu lum sempet elu beli karena harganya mahal kan? Nah sekarang jam itu sudah ada, di pake terus yaa..<br /><br />Ooh iya yaangg..<br /><br />Maafin rakha, kalo dari awal kita ketemu sampe elu membaca surat ini gua selalu ngeselin, bikin jengkel, bikin lu uring uringan tolong di maafin..<br /><br />Peyaangg yang nyebelin..<br /><br />Kalau di kemudian hari lu dah dapet cowok baru pengganti gua, tolong jangan lu gantungin kaya gua ya hehe.. dan dia harus mau beliin lu kacang mede, teh kotak, brownis. Nemenin lu belanja, main PS, dan taruhan billyard.<br /><br />Eeh peyaanggg ..<br /><br />Suatu saat nanti, kalo gua udah cukup dewasa untuk mengetahui apa yang sebenernya terjadi, maukan elu cerita ke gua???<br /><br />Yaudah, ati ati lu yaa.. Semoga hari lu tetep penuh warna.<br /><br />Rakha, si ganteng imut lagi sedih.<br /><br />Air mata ku tak tertahankan lagi. Aku menangis bukan hanya terisak, setelah membaca surat rakha yang begitu polos dan apa ada nya.<br /><br />Iyaa rakha, gue janji. Gue pasti akan cerita ke elu. Semua pasti baek baek aja kok rakha.. ga usah khawatir. Gue yakin, suatu saat nanti, elu juga bakal dapetin seseorang yang emang pas buat elu..jaga dan bawa diri baek baek yaah.. hiks.. hiks.. hikss.<br /><br />blogsenyumjphttp://www.blogger.com/profile/09660864491917722162noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9180518558082766937.post-32253156967277995042019-10-27T12:49:00.000+07:002019-10-27T12:49:45.517+07:00Nonton Bokep Pacarku yang Imut<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">Nonton Bokep Pacarku yang Imut</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">===========================</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;"></span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;"><a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img alt="http://www.senyumpoker99.net" border="0" data-original-height="90" data-original-width="728" height="78" src="https://1.bp.blogspot.com/-BH1Dd5c9_rU/XV_9jbC2QnI/AAAAAAAABus/glPYcQAwCjYdkcgTy1o9WMXO531wuw-ZwCPcBGAYYCw/s640/senyumpoker-gif-BARU-2.gif" width="640" /></a></span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="allowfullscreen" frameborder="0" height="360" scrolling="no" src="https://www.xvideos.com/embedframe/51548453" width="640"></iframe>
</div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img alt="http://www.senyumpoker99.net" border="0" data-original-height="300" data-original-width="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-dnXeOwrtdmw/XaXGgf0dQ0I/AAAAAAAACEc/n-OUAh-p_zQkFJk2w4cCWD8BDZ8G6G0gwCPcBGAYYCw/s1600/senyumpoker-gifff.gif" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
blogsenyumjphttp://www.blogger.com/profile/09660864491917722162noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9180518558082766937.post-13451761484539410372019-10-27T12:42:00.000+07:002019-10-27T12:42:13.540+07:00FOTO BUGIL CABE CABEAN PECINTA PEJU<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>FOTO BUGIL CABE CABEAN PECINTA PEJU<br />==========================</b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.qqhokcc.net/" target="_blank"><img alt="http://www.qqhokcc.net" border="0" data-original-height="90" data-original-width="728" height="78" src="https://1.bp.blogspot.com/-5kh2is3yy5c/XQCSKFaobkI/AAAAAAAABDg/RpInfstMzx0b7_mzCzqGqArJDN0_vIwUgCPcBGAYYCw/s640/qqhok-2.gif" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-sOapZD7co5A/XbUtiA5RXrI/AAAAAAAACN8/7-aQn_0ICcI3j-Jx10ygx5YYQuPTfig8wCLcBGAsYHQ/s1600/o01.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="480" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-sOapZD7co5A/XbUtiA5RXrI/AAAAAAAACN8/7-aQn_0ICcI3j-Jx10ygx5YYQuPTfig8wCLcBGAsYHQ/s320/o01.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-_qxHT4E1Ea0/XbUtieQgiQI/AAAAAAAACOA/xVZ3fYFpfUc_-WLIjfsH0tyjGKoWjy-ZgCLcBGAsYHQ/s1600/o02.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="888" data-original-width="720" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-_qxHT4E1Ea0/XbUtieQgiQI/AAAAAAAACOA/xVZ3fYFpfUc_-WLIjfsH0tyjGKoWjy-ZgCLcBGAsYHQ/s320/o02.jpg" width="259" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyum88.com/" target="_blank"><img alt="http://www.senyum88.com" border="0" data-original-height="250" data-original-width="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-7v6OXoZL8fk/XNUhMcQo8EI/AAAAAAAAAD8/mchHjuXPKUoOQ6yiW1wAwqkOPzgvlBXkACPcBGAYYCw/s1600/senyumqq-wordpres.gif" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-Zka13zY6IwU/XbUth6yR0GI/AAAAAAAACN4/XjMAHz1FA80GNi3QevSIkrQxrKNxq28nQCLcBGAsYHQ/s1600/o03.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="957" data-original-width="720" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-Zka13zY6IwU/XbUth6yR0GI/AAAAAAAACN4/XjMAHz1FA80GNi3QevSIkrQxrKNxq28nQCLcBGAsYHQ/s320/o03.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-HK4MFg1LeB0/XbUtjeS-MaI/AAAAAAAACOE/pbqEBQURuRAOU5ffjPIHB2cQlAVB80cKwCLcBGAsYHQ/s1600/o04.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="757" data-original-width="384" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-HK4MFg1LeB0/XbUtjeS-MaI/AAAAAAAACOE/pbqEBQURuRAOU5ffjPIHB2cQlAVB80cKwCLcBGAsYHQ/s320/o04.jpg" width="162" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img alt="http://www.senyumpoker99.net" border="0" data-original-height="300" data-original-width="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-dnXeOwrtdmw/XaXGgf0dQ0I/AAAAAAAACEc/n-OUAh-p_zQkFJk2w4cCWD8BDZ8G6G0gwCPcBGAYYCw/s1600/senyumpoker-gifff.gif" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-Fp7ASg__-v0/XbUtjbeQjmI/AAAAAAAACOI/7BVM9ulqJVcMlS6OT0UHAhQMh8KIhP-jgCLcBGAsYHQ/s1600/o05.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="782" data-original-width="689" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-Fp7ASg__-v0/XbUtjbeQjmI/AAAAAAAACOI/7BVM9ulqJVcMlS6OT0UHAhQMh8KIhP-jgCLcBGAsYHQ/s320/o05.jpg" width="281" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-te55Inj95No/XbUtjuBsAiI/AAAAAAAACOM/UUJ6DZteCxgOtn9c1aYGZj9X8jhKGj-swCLcBGAsYHQ/s1600/o06.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="338" data-original-width="351" height="308" src="https://1.bp.blogspot.com/-te55Inj95No/XbUtjuBsAiI/AAAAAAAACOM/UUJ6DZteCxgOtn9c1aYGZj9X8jhKGj-swCLcBGAsYHQ/s320/o06.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b><br /></b></span></div>
blogsenyumjphttp://www.blogger.com/profile/09660864491917722162noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9180518558082766937.post-30315019569515500052019-10-27T12:33:00.001+07:002019-10-27T12:33:29.292+07:00Cerita Seks Selingkuh Dengan Suster Seksi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img alt="http://www.senyumpoker99.net" border="0" data-original-height="300" data-original-width="225" height="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-Q99CWp9H-9Q/XWDhzSXBhEI/AAAAAAAABvY/KkgLD-C3Q9QF3O6iefxR0SHYpl5q_djKwCPcBGAYYCw/s400/003.jpg" width="300" /></a></div>
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><b>Agen Poker Terpercaya</b></a> - Malam itu sekitar jam 11 lebih, cuaca sangat tidak bersahabat, Sejak jam sebelasan tadi hujan udah turun dengan derasnya disertai angin kencang dan petir.<br /><br />Di depan pintu kamar periksa itulah ada aku berada, aku menghabiskan waktu dengan membaca buku. aku bernama Dokter Maman berusia 35 tahun, dalam usia segitu masih tampak ganteng dan gagah. Sudah hampir sepuluh tahun aku bekerja sebagai dokter di rumah sakit ini, kalau istriku masih muda sekitar berumur 30 tahun dengan 2 anak.<br /><br />Kesepian hari udah menjadi temanku sehari-hari apabila aku dapat tugas jadi dokter malam, maka mendengar suara-suara aneh dan cerita-cerita seram lainnya udah ngak membuatku merinding lagi. Istilahnya sudah kebal dengan hal-hal seperti itu.<br /><br />Sungguh, malam itu menjadi malam panjang bagiku, suasana hujan yg dingin mudah membuai orang menjadi ngantuk. Tetapi aku masih terus membaca buku yg sengaja aku bawa dari rumah.<br /><br />Tak lama datanglah seorang gadis cantik menghampiriku.<br /><br />“Permisi, Pak” sapa suster padaku dengan tersenyum manis.<br /><br />“Ouuhh.. Suster…! ya ada apa sus malem-malem ke sini” balasku.<br /><br />“Anu Pak abis jaga malam sih, tapi belum bisa tidur, makannya sekalian mau keliling-keliling dulu” ucap suster tersebut<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyum88.com/" target="_blank"><img alt="http://www.senyum88.com" border="0" data-original-height="60" data-original-width="468" height="82" src="https://1.bp.blogspot.com/-U6rf14z-Bn0/XNZunJWavkI/AAAAAAAAAGA/IK1aLzNWvy0TfrMBDmZSoMb3pbrnWXECQCPcBGAYYCw/s640/Senyumqq%2BPRO%2BGIF.gif" width="640" /></a></div>
<br />Aku menjadi bingung sebab ngak tau kalau suster ini kebagian jaga malam juga. Maka aku bertanya,<br /><br />“Tapi aku kok rasanya baru pernah liat Suster disini ya…?” tanyaku heran<br /><br />“Iya Pak, saya baru pagi tadi sampai disini, pindahan dari rumah sakit sebelah jawabnya, “jadi sekalian mau kenal sama keadaan disini juga” ucap Suster cantik<br /><br />“Ooohh… pantesa aja aku baru liat” kataku memecahkan suasana hening<br /><br />“Emang bapak kira aku siapa ?” tanyanya lagi sambil menjatuhkan pantatnya pada bangku dan duduk di sebelahku.<br /><br />“Wow, oke juga nih” kata hatiku kegirangan.<br /><br />“Aku malah kira kamu suster ngesot loh, hahaha” timpalku mencairkan suasana lagi<br /><br />“Ya ngak lah pak, aku kan suster cantik Hahahaha…” sambung Suster tersebut untuk menghangatkan suasana.<br /><br />Malam itu dokter aku merasa beruntung sekali mendapat teman ngobrol seperti suster Hena, biasanya suster-suster lain paling hanya tersenyum padaku atau sekedar memberi salam basa-basi saja. Maklumlah mereka semua tau kalau aku udah beristri dan punya dua anak.<br /><br />Di malam itu kami berdua terlibat obrolan ringan, sehingga aku itu tidak lagi mempedulikan buku bacaan dan mengalihkan perhatian kepada suster Hena yang cantik itu.<br /><br />Sejak awal pula aku udah terpesona dengan gadis ini. Pria normal mana yg tidak tertarik dengan gadis berkulit putih mulus berwajah kalem seperti itu, di tambah rambut hitamnya dan body nya yang seksi.<br /><br />Kalau Suster Hena berusia 24 tahun dan belum menikah. Untuk gadis secantik Hena sebenarnya ngak begitu susah mendapat pasangan ditambah lagi dengan body nya yg montok dan padat, tentu pasti banyak lelaki yang mau dengannya.<br /><br />Tapi sejauh ini belum ada pria yg cocok di hati Suster Hena. Sebagai wanita alim berjilbab dia sangat menjaga pergaulannya dengan lawan jenis. Namun malam ini dia gelisah juga melihat ke tampananku.<br /><br />Seolah-olah aku bisa membaca hati kecilnya, menerawang dari tingkah lakunya yang rilex ketika kami ngobrol dan canda tawa. Tetapi Aku sengaja mendekatkan duduknya ke gadis itu sambil sesekali mencuri pandang ke arah belahan dadanya.<br /><br />Suasana malam yang dingin membuat nafsuku pun mulai bangkit, apalagi aku udah seminggu ngak ngentot dengan istriku karena dia lagi datang bulan. Semakin lama maka semakin berani aku menggoda suster muda yang alim itu dengan guyonan-guyonan nakal dan obrolan yg menjurus ke porno.<br /><br />Suster cantik itu sepertinya hanya tersipu-sipu dengan obrolanku yg lumayan jorok itu.<br /><br />“Terus terang deh Sus, sejak Suster datang kok disini jadinya lebih hanget ya” kataku sambil meletakkan tangan di lutut Hena dan mengelusnya ke atas sambil menarik rok sedikit demi sedikit.<br /><br />“Ehh… jangan gitu dong Pak…?!” Hena protes, tapi kedua tangannya tetap di meja tanpa berusaha menepis tanganku yang mulai kurang ajar.<br /><br />“Ahh Suster galak deh, masa pegang gini aja ngak boleh, lagian disini kan masih sepi, dingin lagi” kataku makin berani, tapi tanganku makin naik ke atas paha yang mulus itu.<br /><br />“Pak, nanti aku bisa marah nih, lepasin gak, bapak kan udah punya istri, aku itung sampai tiga” wajah Hena kelihatannya BT, matanya menatap tajam ke wajahku.<br /><br />“Jangan marah dong Suster cantik, mendingan kita seneng-seneng aja yuk?” sahutku mencoba mengajaknya damai<br /><br />Sejenak Hena diam dan tidak berkata apa-apa ketika aku ucapkan itu, Expresinya pun santai saja ketika tangaku masih terus mengelus paha mulusnya. Tidak ada tanda-tanda penolakan walau wajahnya masih terlihat marah.<br /><br />“Satu…” suster itu mulai menghitung namun aku makin kurang ajar, dan tanganku makin nakal menggerayangi pahanya<br /><br />“dua…!” suaranya makin seriu.<br /><br />“Ti…” sebelum dia selesai menghitunganya, maka aku udah lebih dulu mencium bibirnya.<br /><br />“Mmm… Hmm… !” suster itu berontak dan mendorong-dorongku untuk berusaha lepas dari dekapanku namun tenaganya tentu kalah dari tenaga laki-laki, belum lagi aku sudah mengangkat roknya lebih tinggi. Maka Hena merasa hembusan angin malam menerpa paha mulusnya yang telah terangkat.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img alt="http://www.senyumpoker99.net" border="0" data-original-height="300" data-original-width="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-dnXeOwrtdmw/XaXGgf0dQ0I/AAAAAAAACEc/n-OUAh-p_zQkFJk2w4cCWD8BDZ8G6G0gwCPcBGAYYCw/s1600/senyumpoker-gifff.gif" /></a></div>
<br />“Aahh… jangan pak… !” Hena berhasil melepaskan diri dari cumbuanku, tapi cuma sebentar, karena ruang geraknya terbatas maka bibir mungil itu kembali menjadi santapanku.<br /><br />Lalu tanganku juga meremas-remas dadanya yang masih tertutup seragam suster dan jilbab lebarnya, Aku dapat merasakan kalau toked suster ini masih alami dan padat, bahwa ini pertanda belum pernah dijamah oleh lelaki lain.<br /><br />Sementara tanganku satunya tetap mengelus paha indahnya yg menggiurkan. Hena terus meronta, tapi hanya sia-sia.. sebab pakaian bawahnya semakin terangkat dan jilbab lebar perawat itu nyaris copot.<br /><br />Lama-lama perlawanan suster Hena melemah, sentuhan-sentuhan pada daerah sensitifnya telah meruntuhkan pertahanannya. Mungkin birahinya bangkit, apalagi suasananya sangat mendukung dengan hujan yg masih mengguyur. Ditambah lagi aku sudah seminggu ngak ngentot.<br /><br />Di tengah ketidak berdayaan nya melawan tenagaku, Hena semakin pasrah membiarkan tubuhnya dijarah. Tanganku menjelajah semakin dalam, aku belai pahanya hingga menyentuh selangkangannya yang masih tertutup celana dalam.<br /><br />“Kita ke dalam aja biar lebih enak yuk” Ajakku.<br /><br />“Bapak emang kurang ajar yah, kita bisa dapet masalah kalau gak lepasin aku !” Hena masih memperingatkan tingkah laku kurang ajarku.<br /><br />“Udahlah Suster cantik, kita senang-senang aja malam ini OKE… ? !” ajakku lagi sambil narik lengan suster itu bangkit dari kursi.<br /><br />Aku mengajaknya ke ruang periksa pasien tempat kami berjaga. Aku suruh dia duduk di atas ranjang lalu aku menjilati memeknya sambil jongkok.<br /><br />“Hmmm… Sshhh…!” desah Hena keluar ketika lidahku menelusuri gundukan klistorisnya. Lidahku bergerak liar menjilati seluruh lubang memeknya tanpa ada yang terlewat. Setelah basah semua, aku kenyot lendir vagina itu.<br /><br />Srruuut… !!! lidahku menyuruput lendir kewanitaan Suster Hena. dagingnya terasa kenyal sekali bikin aku tambah gemes aja” pikirku dalam hati<br /><br />“Aahh… Aaahhh… !” tubuh Hena tersentak-sentak akibat rangsanganku. Maklum aku udah pengalaman merangsang wanita. Jadi aku tau seluk beluknya organ intim wanita yang pas.<br /><br />Akibatnya Hena merasakan kedua putingnya semakin mengeras akibat rangsangan yang terus datang sejak tadi tanpa henti. Sambil menjilat klistoris, tanganku juga mengobok-obok tokednya, supaya daerah itu semakin hot ketika sedang terangsang full.<br /><br />“Aku coba masukin sekarang yah, udah gak tahan nih kataku kepadanya<br /><br />“Suster Hena hanya mengangguk.”<br /><br />Maka aku langsung menempelkan penisku ke bibir vagina itu. Begitu penisku sudah berhasil masuk, terdengar pula desahan sensualnya yang menikmati penisku menekan semakin dalam.<br /><br />“Uuhh… sempit banget Sus, masih perawan gak sih ini sus ?” Tanyaku<br /><br />Hena tidak menjawab, tetapi dia menjerit kesakitan dan mencengkram kuat ranjang yang kami tiduri itu.<br /><br />“Weleh-weleh, enak banget sus, legit lagi rasanya” komentarku mengenai lubang vaginanya.<br /><br />Sebagai jawabannya, Hena malah menarik wajahku lalu mencium bibirku yang berarti mengajak cipokan, agaknya dia ngak berniat menjawab pertanyaan itu.<br /><br />Sambil cipokan, sambil aku goyangkan juga pinggulku mendorong ke arah lubang memeknya. Yang semakin lama semakin bertenaga menghantam lubang itu. Lumayan juga sih sudah hampir beberapa menit kami berhubungan intim.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img alt="http://www.senyumpoker99.net" border="0" data-original-height="320" data-original-width="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-oFVVh4J3XAE/XNP8iA03kFI/AAAAAAAAACI/x-bF2y4IrmomkYIeg2mtq0EGUoCrwiB4gCPcBGAYYCw/s1600/123.gif" /></a></div>
<br />Dia mahir juga mengatur frekuensinya agar ngak terlalu cepat kehabisan tenaga. dengan berkata<br /><br />“Malam masih panjang Pak, jangan buru-buru, biar aku yg gerak sekarang !” kata gadis perawat itu tanpa malu-malu lagi.<br /><br />Aku tersenyum mendengar permintaan suster itu. Maka akupun bertukar posisi, Aku tiduran telentang dan Hena di atas menaiki penisku. Bersamaan dengan penis yg terbenam dalam vaginanya. Mataku terpejam menikmati goyangan dari Hena<br /><br />“Sssshhh… Ouuhh… Aaahh… Aahh !” aku mendengar suara Hena mendesah ketika mataku masih tertuput.<br /><br />Begitu aku buka, Sungguh suster Hena ini memiliki tubuh yang sempurna, buah dadanya masih bulat dan tidak lonjong yang kebanyakan seperti buah dada wanita yang tidak mengurusnya. Perutnya rata dan bodynya langsing.<br /><br />“Ayo Sus.. Goyang terus… Terus… Terus…! panduku di saat aku akan mencapai orgasme<br /><br />Sebab aku tidak tahan lagi, maka aku semprotkan air mani itu ke dalam lubang memeknya. “Croot… Crooot… Crooot..”<br /><br />“Aduuuh… Apa itu pak ?” ucap Hena<br /><br />“Itu bapak barusan keluarin air maninya sayang” ucapku mesra<br /><br />“Yaaahh… padahalkan air maninya pengen aku letakkan di muka, kata orang sih biar tambah awet pak, makanya aku tadi menyesal. Lagian bapak ngak kasih kabar sih” ucap Hena<br /><br />“Waduh… kalau begitu udah terlanjur sayang, Ya udah kapan-kapan kalau kita main lagi, nanti bapak kasih ke wajah kamu ya” ucapku kembali tersenyum<br /><br />Walau kewalahan seperti ini, tidak ada dari raut wajah Hena yang menyesal. Berarti dapat diartikan Suster cantik ini sangat menyukai permainan seks ku yang mantap….!!!<br /><br />Setiap kali kami ada jadwal piket bersama, kami selalu berhubungan badan. Aku juga bermaksud menjadikan Suster Hena yang berjilbab ini sebagai istri kedua, oleh sebab itu aku sering tidak memakai kondom. Karena aku ingin dia sampai hamil, hingga terpaksa mau menikah denganku sebagai istri keduanya.blogsenyumjphttp://www.blogger.com/profile/09660864491917722162noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9180518558082766937.post-570572227142237312019-10-26T15:58:00.000+07:002019-10-26T15:58:28.100+07:00NONTON BOKEP SEKRETARIS SEKSI NGENTOT DI KANTOR<div style="text-align: center;">
<b>NONTON BOKEP SEKRETARIS SEKSI NGENTOT DI KANTOR</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>====================================</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img alt="http://www.senyumpoker99.net" border="0" data-original-height="90" data-original-width="728" height="48" src="https://1.bp.blogspot.com/-RMcKXTtkV1Y/XarM2I8M7aI/AAAAAAAACIA/gUhc_PS5zQAHoMwRvmLWupubqhgAdZiVQCPcBGAYYCw/s400/senyumpoker-gif-BARU-2.gif" width="400" /></a> </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="allowfullscreen" frameborder="0" height="360" scrolling="no" src="https://www.xvideos.com/embedframe/36324569" width="640"></iframe>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img alt="http://www.senyumpoker99.net" border="0" data-original-height="300" data-original-width="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-dnXeOwrtdmw/XaXGgf0dQ0I/AAAAAAAACEc/n-OUAh-p_zQkFJk2w4cCWD8BDZ8G6G0gwCPcBGAYYCw/s1600/senyumpoker-gifff.gif" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
blogsenyumjphttp://www.blogger.com/profile/09660864491917722162noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9180518558082766937.post-35651356531280021172019-10-26T15:30:00.002+07:002019-10-26T15:30:40.752+07:00FOTO BUGIL REMAJA PAMER MEMEK TEMBEM<div style="text-align: center;">
<b>FOTO BUGIL REMAJA PAMER MEMEK TEMBEM</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b>======================================</b><a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img alt="http://www.senyumpoker99.net" border="0" data-original-height="90" data-original-width="728" height="48" src="https://1.bp.blogspot.com/-BH1Dd5c9_rU/XV_9jbC2QnI/AAAAAAAABus/glPYcQAwCjYdkcgTy1o9WMXO531wuw-ZwCPcBGAYYCw/s400/senyumpoker-gif-BARU-2.gif" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-rkScFw9nui0/XbP-WB26QfI/AAAAAAAACNw/xgomFBI6l9okGMPmGkSnrbww4_bfPOlyQCEwYBhgL/s1600/n07.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1457" data-original-width="1000" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-rkScFw9nui0/XbP-WB26QfI/AAAAAAAACNw/xgomFBI6l9okGMPmGkSnrbww4_bfPOlyQCEwYBhgL/s320/n07.jpg" width="219" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-YVzn3msan-I/XbP-SXkmqAI/AAAAAAAACNs/3bPuvAqf0fMfNqmwfpe59KkQQ8YRL1NqQCEwYBhgL/s1600/n05.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1488" data-original-width="1000" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-YVzn3msan-I/XbP-SXkmqAI/AAAAAAAACNs/3bPuvAqf0fMfNqmwfpe59KkQQ8YRL1NqQCEwYBhgL/s320/n05.jpg" width="215" /></a></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyum88.com/" target="_blank"><img alt="http://www.senyum88.com" border="0" data-original-height="250" data-original-width="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-7v6OXoZL8fk/XNUhMcQo8EI/AAAAAAAAAD8/mchHjuXPKUoOQ6yiW1wAwqkOPzgvlBXkACPcBGAYYCw/s1600/senyumqq-wordpres.gif" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-VlCIeldHoW0/XbP-T6_carI/AAAAAAAACNs/eG6tk1XjgFARcRJYKudZ9O8Jbw30KV1iwCEwYBhgL/s1600/n06.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1497" data-original-width="1001" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-VlCIeldHoW0/XbP-T6_carI/AAAAAAAACNs/eG6tk1XjgFARcRJYKudZ9O8Jbw30KV1iwCEwYBhgL/s320/n06.jpg" width="213" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-NVb-aaSxGBQ/XbP-PFG3rHI/AAAAAAAACNk/NOuCzLz5W-MvNJoI1j9BaduuMO33a0GngCEwYBhgL/s1600/n03.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1517" data-original-width="1000" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-NVb-aaSxGBQ/XbP-PFG3rHI/AAAAAAAACNk/NOuCzLz5W-MvNJoI1j9BaduuMO33a0GngCEwYBhgL/s320/n03.jpg" width="210" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.qqhokcc.net/" target="_blank"><img alt="http://www.qqhokcc.net" border="0" data-original-height="250" data-original-width="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-2etQVCO6b5I/XSRn2xAcacI/AAAAAAAABik/4pFxkjBrFFAPtZuhfsS6WbBHQK6RCLn_ACPcBGAYYCw/s1600/qqhok.gif" /></a></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-erC0Ey_9RuI/XbP-PmiN2HI/AAAAAAAACNo/MJYCEQOCL-QvW5oQAc11kynq9hhTz98kQCEwYBhgL/s1600/n02.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1483" data-original-width="1000" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-erC0Ey_9RuI/XbP-PmiN2HI/AAAAAAAACNo/MJYCEQOCL-QvW5oQAc11kynq9hhTz98kQCEwYBhgL/s320/n02.jpg" width="215" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-AwY3whTz9YY/XbP-Nr4q6VI/AAAAAAAACNg/WjAv1sggdwgQAqDx3o1BJ3zF4yEFxxdLgCEwYBhgL/s1600/n01.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1263" data-original-width="1000" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-AwY3whTz9YY/XbP-Nr4q6VI/AAAAAAAACNg/WjAv1sggdwgQAqDx3o1BJ3zF4yEFxxdLgCEwYBhgL/s320/n01.jpg" width="253" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
blogsenyumjphttp://www.blogger.com/profile/09660864491917722162noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9180518558082766937.post-79468528535962698692019-10-26T14:35:00.000+07:002019-10-26T14:35:25.814+07:00Cerita Seks Main Dengan Calon Pengantin<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img alt="http://www.senyumpoker99.net" border="0" data-original-height="222" data-original-width="160" height="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-eaRq6Z_Y0q8/XN63eKFQnPI/AAAAAAAAAXQ/sAfxUdfArooxeXnKx6WTpSrHjpGusdWBgCPcBGAYYCw/s400/cute-natsuyo-mizuki-1.jpg" width="288" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<a href="http://www.qqhokcc.net/" target="_blank"><b>Agen Judi Online</b></a> - Aku pernah berbagi kisah dengan temanteman pembaca semua, dan aku akan melakukan hal yang sama sekarang untuk yang kedua kalinya. Statusku yang bebas (mahasiswa perantau) membuatku tidak terbatas dalam berbagai aktifitas, walau seringkali diantaranya bermuatan negatif. Pengalaman ini terjadi pada tahun 2015 di bulan November, dimana kota Surabaya sedang diguyur hujan. Merupakan pemandangan langka kalau Surabaya dicurahi hujan, karena lebih sering kota ini berada dalam kondisi kering.<br /><br />Kesempatan itu kumanfaatkan untuk berkeliling mengitari Surabaya karena suhunya agak bersahabat. Aku berkeliling dengan menggunakan angkutan umum, ke tempattempat favorit dan belum pernah kujalani sebelumnya. Kali ini aku bersantai di Galaxy Mall, yang banyak dikunjungi WNI keturunan. Mataku liar meliriklirik wanita putih mulus dan trendy. Entah kenapa sejak dulu aku terobsesi dengan wanita Chinese yang menurut pandanganku adalah tipikal sempurna dalam banyak hal.<br /><br />Di lantai paling atas, mataku tertuju kepada seorang gadis cantik dan seksi, sedang makan sendirian, tak ada teman. Dengan teknik yang biasa kulakukan, kudekati dia. Kami berkenalan sejenak dan dia menawariku ikut makan. Aku bilang aku sudah kenyang. Dia bernama Nina **** (edited). Kami seumuran atau paling tidak dia lebih tua dua tahun dariku. Setelah ngobrol agak lama, dengan mengeluarkan jurus empuk tentunya, dia mengajakku pulang bersama, karena aku mengaku akan menunggu angkutan sampai hujan reda. Akhirnya, aku pun setuju, dan segera berangkat bersamanya.<br /><br />Di dalam mobil, aku tak bisa tenang karena ketika menyetir, aku bisa melihat dadanya yang montok dan paha mulusnya bergerak gesit menguasai kemudi. Tapi dia tidak menyadari itu, karena aku tahu dia tidak akan suka. Hal itu kusadari dari pembicaraan sebelumnya. Dia kelihatannya wanita baikbaik. Tapi konsentrasiku sangat terganggu apalagi jalanan di kota Surabaya yang tidak rata membuat dada indah yang bersembunyi di balik bajunya bergoyanggoyang. Ditambah lagi harum tubuhnya yang sangat merangsang. Akhirnya timbul pikiran jahat di otakku.<br /><br />Aku pindah ke belakang ya.. kataku. Kenapa? Aku ngantuk, mau tiduran, nanti turunkan aku di jalan Kertajaya, kataku berpurapura. Saat itu sejuta rencana jahat sudah merasuki otakku. Ok, tapi kamu jangan terlalu pulas ya.. nanti ngebanguninnya susah, katanya polos. Di kala otakku sudah kesetanan, tibatiba.. Jangan berisik atau pisau ini akan merobek lehermu, ancamku seraya menempelkan pisau lipat yang biasa kubawa. Itu sudah menjadi kebiasaanku sejak di Medan dulu.<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img alt="http://www.senyumpoker99.net" border="0" data-original-height="90" data-original-width="728" height="78" src="https://1.bp.blogspot.com/-BH1Dd5c9_rU/XV_9jbC2QnI/AAAAAAAABus/glPYcQAwCjYdkcgTy1o9WMXO531wuw-ZwCPcBGAYYCw/s640/senyumpoker-gif-BARU-2.gif" width="640" /></a> </div>
<br />Don.. apaapaan nihh..? teriaknya gugup, karena terkejut. Aku peringatkan, diam, jangan macammacam! bentakku sambil menekan permukaan pisau lebih kuat. Aku sudah kehilangan keseimbangan karena nafsu. Jalankan mobilnya dengan wajar, bawa ke daerah Petemon.. cepat..! Ehh.. iiya.. iyahh.. jawabnya dengan sangat ketakutan. Tas yang tadi diletakkan di jok belakang segera kubuka. Seluruh uang dan kartu kreditnya langsung berpindah ke kantongku.<br /><br />Bawa ke Pinang Inn.. cepat! bentakku lagi. Kali ini aku sudah pindah ke jok depan, dan pisau kutempelkan di pinggangnya. Sepanjang perjalanan wajahnya pucat dan sesekali memandangiku, seolah minta dikasihani. Jangan mencoba membuat gerakan macammacam.. atau kamu kulempar ke jalan.. mengerti? ancamku lagi sambil berganti posisi.<br /><br />Aku mengambil alih kemudi. Entahlah, saat itu aku merasa bukan diriku lagi. Mungkin iblis sedang menarinari di otakku. Dia hanya membisu, dengan tubuh gemetar menahan rasa takut. Tibatiba HPnya berbunyi, kurebut HP itu dan kuhempaskan di jalan sampai pecah. Ingat.. jangan bertindak anehaneh.. kalau masih ingin hidup.. pesanku sesampainya di parkiran Pinang Inn. Mobil langsung masuk garasi, dan aku menghubungi Front Officer. Kubayar, lalu kembali ke garasi.<br /><br />Keluar..! Dengan wajar kugandeng dia masuk kamar. Kukunci dan kusuruh dia telentang di kasur yang empuk. Kunyalakan TV channel yang memutar filmfilm biru. Pinang Inn memang disediakan untuk bermesum ria. Dia kelihatan semakin ketakutan, ketika melihatku langsung membuka baju dan celana. Dengan hanya menggunakan CD, kurebahkan tubuhku di sampingnya dengan posisi menyamping. Pisau itu kugesekgesek di sekitar dadanya. Agar proses ini tidak menyakitkan, kamu jangan bertingkah.. atau besok mayatmu sudah ditemukan di laut sana.. paham?<br /><br />Don.. ke.. ke.. napaa.. jadi be.. gii.. ni? Apa.. salahku? dengan ketakutan dia berusaha membuatku luluh. Salahmu adalah.. kamu memamerkan tubuhmu di hadapan singa lapar.. Segera, seluruh bajunya kusobek dengan pisauku yang tajam. Mulai dari bagian luar sampai dalamnya. Kini dia telanjang bulat di antara serpihan pakaian mahal yang kusayatsayat. Dia menagis, mata sipitnya bertambah sipit karena berusaha menahan air mata yang mulai mengalir deras ditingkahi isaknya yang sesenggukan. Sejenak aku tertegun menyaksikan keindahan yang terpampang di hadapanku.<br /><br />Dada putih mulus yang montok, tubuh langsing, dan.. ups.. liang kemaluannya yang merah muda bersembunyi malumalu di antara paha yang dirapatkannya. Kubuka pahanya. Jangann Don.. kumohon jangan.. pintanya memelas. Aku sudah tidak peduli. Hei.. Nin.. bisa diam nggak? Mau mati? Hah..? ancamku sambil menampar pipinya. Wajahnya sampai terlempar karena aku menamparnya cukup keras. Silakan menjerit.. ini ruangan kedap suara.. ayo.. menjeritlah.., ejekku kesenangan. Segera kulebarkan pahanya, kuelus permukaan kemaluannya dengan lembut dan berirama.<br /><br />Sesekali dia menatapku. Ada juga desah aneh di bibirnya yang tipis. Aku terus mengelus kemaluan itu, sambil dua jariku yang menganggur mempermainkan puting susunya bergantian. Dia hanya bisa mendesah dan menangis. Kudekatkan wajahku ke sela paha mulusnya. Dengan perasaan, kukuak liang kemaluannya, indah sekali. Seumur hidup, baru kali ini aku melihat kemaluan wanita seindah itu. Bentuknya agak membukit mungil, ditumbuhi bulu yang halus dan lemas.<br /><br />Bibir kemaluannya kupegang, kemudian lidahku kujulurkan memasuki lubang yang nikmat itu. Kujilati dengan perlahan, mengitari seluruh permukaannya. Shh.. Don.. Donhh.. jangaann.. sshh.. Nina sampai terduduk. Ada sesuatu yang lucu. Dalam situasi itu sempatsempatnya dia menggoyang pinggulnya mendesak mulutku, dan menjambak rambutku sesekali. Dalam hati aku tertawa, Dasar wanita.. munafik. Ayo.. Nin.. ayo.. kataku pelan mengharap cairan itu segera keluar membasahi kemaluan indahnya. Saat itu kesadaranku perlahan hadir. Perlakuanku kubuat selembut mungkin, namun tetap tegas agar Nina tidak bertindak ceroboh.<br /><br />Kali ini lidahku mengaitngait klitorisnya beraturan namun dengan arah lidah acak. Dia makin bergetar. Goyangan pinggulnya terasa sekali. Lho.. diperkosa kok malah enjoy.. ayo.. nangis lagi.. mana..? olokku. Don.. jangannhh.. janganh.. balasnya malumalu, berusaha menggeser kepalaku dari selangkangannya. Tapi setelah kepalaku digerakkan ke samping, malah ditariknya lagi hingga mulutku langsung terjatuh di bibir kemaluannya.<br /><br />Aku pun paham, dia ingin menunjukkan ketidaksudiannya, namun di lain pihak, dia sangat menginginkan sensasi itu. Nih.. aku kasih bonus.. silakan menikmati.. kataku sambil melanjutkan jilatanku. Sementara tanganku yang kiri membelai payudaranya bergiliran secara adil. Kiri dan kanan. Sementara tangan kananku kuletakkan di bawah pantatnya. Pantat seksi itu kuremas sesekali.<br /><br />Oghh.. sshh.. Nina menggelinjang menahan nafsu yang mulai merasuki dirinya. Sesaat dia lupa kalau sekarang dia dalam keadaan terjajah. Sshh.. terrusshh.. Perlahan lahan, cairan yang kunanti keluar juga. Secara mantap, lendir bening itu mengalir membasahi liang kemaluannya yang semerbak. Donnhh.. Donhh.. Dia berteriak di sela orgasmenya yang kuhadiahkan secara cumacuma. Aduh.. Nin.. yang benar aja dong.. ringisku karena saat orgasme tadi, kukunya yang lentik melukai pundakku.<br /><br />Maaf.. maaf Donhh.. Aku berhenti sesaat untuk memberinya waktu istirahat. Aku berdiri di samping ranjang. Dia terkulai lemas. Pahanya dibiarkan terbuka. Kemaluan genit itu sudah mengundang batang kemaluanku untuk beraksi. Namun aku berusaha menahan, agar pemerkosaan ini tidak terlalu menyakitkan. Kami berpandangan sejenak. Dia sudah tidak melakukan perlawanan apaapa, pasrah.<br /><br />Don.. aku tahu kamu sebenarnya baik, jangan sakiti aku yah.. aku mau menemani kamu di sini, asal kamu tidak melukai aku.. pintanya sambil mengubah posisi telentangnya menjadi duduk melipat lututnya ke bawah pantat. Liang kemaluannya agak tersembunyi sekarang. Kamu masih perawan nggak? tanyaku ketus. Iyah.. masih.. Nah.. sayang sekali, kalau mulai besok kamu sudah menyandang gelar tidak perawan lagi.. Ah.. dia tercekat.<br /><br />Don.. semua uang tadi boleh kamu ambil.. tapi mohon jangan yang kamu sebut barusan.. empat hari lagi aku menikah Don.. kumohon Don.. Ah.. daripada cowok lain yang merasakan nikmatnya darah segar kamu, mending aku curi sekarang.. kataku cepat sambil mendekatinya lagi. Don.. jangan.. kumohon.. Diam! Ingat.. pisau ini sewaktuwaktu bisa mengeluarkan isi perutmu.. ancamku.<br /><br />Nina terkejut sekali, karena menyangka aku sudah berbaik hati. Padahal aku juga tidak sungguhsungguh marah padanya. Mungkin karena aku yang sudah terbiasa berteriakteriak membuatnya ketakutan. Sekarang giliranmu, kukeluarkan batang kemaluanku yang sudah agak terkulai. Kupikir aku nggak perlu menjelaskan lagi cara membangunkan preman yang satu ini.. kataku sambil mengarahkan kepalanya berhadapan dengan batang kemalauanku yang lumayan besar.<br /><br />Sejenak dipandanginya diriku. Tanpa berkata apaapa dia memegang batang kemaluanku dan mengocoknya perlahan. Dikocoknya terus sampai perlahan, si batang andalanku naik. Cuma itu? tanyaku lagi. Dibuka mulutnya dengan raguragu, kebetulan sekali adegan di TV channel juga sedang memperagakan hal yang sama. Aku sebenarnya ingin tertawa. Tapi kutahan, karena gengsi kalau dia tahu. Dikulumnya batang kemaluanku. Aku berdiri di atas ranjang.<br /><br />Dia berjongkok dan mulai menggerakkan kepalanya maju mundur. Ahh.. aku mengerang merasa nikmat sekali. Kulihat matanya sesekali melirik TV. Biar saja, pikirku dalam hati. Toh ini demi keuntunganku. Dijilatinya kepala kemaluanku. Tapi dia tidak berani menatap wajahku. Auhhgghh.. Jangan dilepas.. seruku tertahan. Aku jongkok dengan mengarahkan kepala ke sela pahanya. Aku telentang di bawah. Posisi kami sekarang 69. Sewaktu berputar tadi dia menggigit kemaluanku agar tidak lepas dari mulutnya. Lucu memang. Dengan bibir kemaluan tepat di atas wajah, kujilati dengan mantap.<br /><br />Kali ini gerakan lidahku liar mengitari permukaan kemaluannya. Sesekali kusedot bukit kecil itu sambil memasukkan hidungku yang kebetulan mancung ke lubang senggamanya. Oghh.. Ahh.. Kami berseru bersahutan. Kubalikkan tubuhnya. Sekarang dia ada di bawah, namun tetap 69. Kali ini aku lebih leluasa menjilati kemaluannya. Augghh.. Donhh.. enakkhh.. terusshh.. pintanya. Lalu kembali menyantap batang kemaluanku dengan garang. Sesekali aku merasakan gigitan kecil di sekitar kepala kemaluan. Pintar juga dia, pikirku dalam hati.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img alt="http://www.senyumpoker99.net" border="0" data-original-height="300" data-original-width="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-dnXeOwrtdmw/XaXGgf0dQ0I/AAAAAAAACEc/n-OUAh-p_zQkFJk2w4cCWD8BDZ8G6G0gwCPcBGAYYCw/s1600/senyumpoker-gifff.gif" /></a></div>
<br />Lidahku kujulurkan masuk ke lubang sempit itu dan menari di dalamnya. Pantatku kugoyang naikturun agar sensasi batang kemaluan yang berada di kulumannya bertambah asyik. Sambil menjilat liang kemaluan itu, jarijariku mempermainkan bibir kemaluannya. Ougghh.. Don.. enakkhh.. Donnhh.. ahh.. Donnhh.. serunya dibarengi aliran hangat yang langsung membanjiri lembah merah muda itu. Sekarang waktunya Nin. Aku mengambil posisi duduk di antara belahan kedua kakinya. Dia masih telentang. Kugesek lagi kepala kemaluanku yang sudah mengeras sempurna beradu dengan klitorisnya yang menegang.<br /><br />Dia setengah duduk dengan menahan tubuhnya pakai siku tangan, dan ikut menyaksikan beradunya batang kemaluanku dengan klitorisnya yang sudah menjadi genit. Batang kemaluanku itu kuarahkan ke liang kemaluannya. Jangann.. kumohon Donh.. jangan.. serunya tertatih sambil mencengkeram batang kemaluanku. Aku bersedia memuaskan nafsumu, dengan cara apa saja, asal jangan mengorbankan pusakaku. Oh ya? Kalau dari anus mau nggak? tantangku. Tapi sebenarnya aku tidak lagi perduli karena kemaluanku sudah minta dihantamkan melesak lubang kemaluannya.<br /><br />Yah.. terserah kamu Don.. Nggak.. mau.. aku cuma mau yang ini, ini lebih enak.. teriakku sambil menunjuk liang kemaluannya. Nih.. pegang.. masukin.. Dengan ragu dipegangnya batang kemaluanku. Don.. apa tidak ada cara lain? Cara lain? Adaada saja kamu.. Hei.. kamu jangan bertingkah lagi ya.. jangan sampai kesabaranku hilang. Kamu beri satu milyar pun sekarang aku nggak bakalan mau melepaskan punya kamu itu sekarang. Aku sudah nggak tahan.. paham.. paham? paham..? bentakku dengan nada suara lebih meninggi.<br /><br />Pisau yang tadi kusembunyikan di bawah kasur kuacungkan dan kutekan kuat di dadanya. Donn.. sakitt.. jangann.. rintihnya ketika pisau tadi melukai dada putihnya. Aku terkesiap. Namun tak peduli. Ayo.. dimasukin.. kali ini pisau kutekan lagi. Darah segar mengalir perlahan dari luka yang kuperbesar, walau tidak begitu parah. Dengan berat disertai ketakutan, dipegangnya kemaluanku. Diarahkannya ke liang kemaluannya. Sulit.. sakitt.. Don.. ampunn.. Don.. Pegang ini, kataku tidak sadar karena memberikan pisau itu ke tangannya.<br /><br />Dia juga tidak menyadari kalau sedang memegang pisau. Lucu sekali. Aku hanya bisa tersenyum kalau mengingat masa itu. Aku menunduk dan menjilati kemaluannya. Dia melihatku menjilati barangnya. Sesekali kami bertatapan. Entah apa artinya. Yang pasti aku merasa sudah memiliki mata sipit yang menggemaskan itu. Digerakkannya pinggul besarnya seirama jilatanku. Kuremas juga susunya yang segar merekah. Augghh.. Ahh.. jilatanku kupercepat. Cairannya mengalir lagi walau tidak sebanyak yang tadi. Aku kembali duduk menghadap selangkangannya.<br /><br />Tibatiba aku sadar kalau sebilah pisau ada di tangannya. Segera kuambil dan kulempar ke lantai. Dia juga baru sadar setelah aku mengambil pisau itu. Namun sepertinya dia memang sudah takluk. Nin.. ludahin ke bawah.. yang banyak.. kataku sambil menunjuk kemaluannya. Kami samasama meludah. Kuoleskan liur yang menetes itu ke batang kemaluanku, juga ke kemaluannya. Sesekali dia juga ikut mengusap batang kemaluanku dengan air ludah yang dikeluarkannya lagi di telapak tangannya. Aku memandanginya dengan sayang. Dia juga seolah mengerti arti tatapanku itu.<br /><br />Aku segera mengecup bibirnya. Dia membalas. Kami berpagutan sesaat. Kurasakan batang kemaluanku bersentuhan dengan perutnya. Ayo dicoba lagi.. Kali ini dipegangnya kepala kemaluanku. Ah.. Shh Dan.., Oogghh.. aahh.. Shh.. Kepala kemaluanku masuk perlahan. Sempit sekali lubang itu. Kusodok lagi perlahan. Dia hanya bisa menggigit bibir dan mencengkeram tanganku. Sesekali nafasnya kelihatan sesak. Namun ada juga desah liar terdengar lirih. Donnhh.. aku benci.. kaamu..<br /><br />Kusodok terus, sampai akhirnya semua batang kemaluanku terbenam di liang kewanitaannya. Aku tahu itu sakit. Namun mau bilang apa, nafsuku sudah di ujung tanduk. Brengsek.. Donhh.. baajingann.. kamu.. shh.. oghh, Aku tak peduli lagi umpatannya. Yang kurasakan hanya nikmat persenggamaan yang benarbenar beda. Shh.. shh.. Donhh.. Donhh..<br /><br />Kupeluk dia eraterat. Goyanganku makin liar. Aku hanya bisa mendengar dia mengumpat. Sesekali kupandangi wajahnya di sela nafasku yang ngosngosan. Beragam ekspresi ada di sana. Ada kesakitan, ada dendam, tapi ada juga makna sayang, dan gairah yang hangat. Kulihat titiktitik darah mulai mendesak lubang sempit yang tercipta antara batang kemaluan dan liang kewanitaannya. Seketika tagisnya meledak. Donhh.. bajingann.. kamuu.. jahatt.. kamu Don.. ahh.. uhh.. dia memukul dadaku keras sekali. Tangisnya makin menjadi. Aku iba juga. Kutarik kemaluanku dari liang kemaluannya.<br /><br />Darah segar mengalir memenuhi lubang yang memerah padam dan lecet. Kemaluanku kukocok sekuat tenaga ketika spermaku muncrat. Ahh.. ahh.. Air maniku memancar keras membasahi dada dan sebagian wajahnya. Dia menangis sesenggukan. Nikmatnya memek perawan kamu Nin.. kataku tersenyum senang. Aku langsung menjilati darah segar yang sudah membasahi pahanya. Segera kugendong dia menuju kamar mandi. Di bibir bak, kududukkan dia.<br /><br />Kuambil kertas toilet dan membasuhnya dengan air. Kuusap darah yang ada di sekitar kemaluannya dengan lembut. Darah di dadanya yang sudah mengering juga kulap dengan hatihati. Kamu puas sekarang.. bukan begitu Don? ejeknya di sela tangisnya. Aku terdiam. Aku merasa menyesal. Tapi mau bilang apa. Nasi sudah menjadi bubur. Kubersihkan semua darah itu sampai tidak berbekas. Kujilati lagi kemaluannya dengan lembut. Aku tahu, yang ini pasti tidak bisa ditolaknya. Benar, dia mulai bergetar.<br /><br />Dipegangnya tanganku dan diremasnya jariku. Tissue yang kupegang dibuangnya, malah jemariku dituntunnya ke sepasang dada montok miliknya. Ahh.. shh.. sekalian ajaa.. Don.. hamili.. aku.. biar kamu.. lebih.. puass.. katanya sambil mengangis lagi. Aku sungguh tak mengerti. Terus terang di sana aku seperti orang bodoh. Tapi dengan santai kujilati terus kemaluannya. Diraihnya batang kemaluanku dan dikocokkocoknya perlahan. Kemaluanku sudah terkulai.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img alt="http://www.senyumpoker99.net" border="0" data-original-height="320" data-original-width="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-oFVVh4J3XAE/XNP8iA03kFI/AAAAAAAAACI/x-bF2y4IrmomkYIeg2mtq0EGUoCrwiB4gCPcBGAYYCw/s1600/123.gif" /></a></div>
<br />Lama dia mencengkeram kemaluanku sampai akhirnya bangkit. Nafsuku kembali membara. Kugendong lagi dia, dan jatuh bersama di ranjang empuk. Kami berpelukan dan berciuman lama sekali. Kumasukkan lidahku ke dalam mulutnya, dan menjilati rongga mulutnya. Entah berapa kali kami saling bertukaran air liur. Bagiku, air ludahnya nikmat sekali melebihi minuman ringan apapun. Ketika aku berada di bawah, aku juga menelan semua liurnya tatkala dia meludahi mulutku. Terserahlah, apakah dia marah atau bagaimana. Sepanjang dia merasa bebas, aku melayaninya.<br /><br />Hitunghitung balas budi. Hehehe.. Aku bergerak ke bawah, menjilati tiap inci sel kulitnya. Lehernya bahkan kuberi tanda cupangan banyak sekali, walau aku tahu empat hari lagi dia akan menikah. Peduli setan. Ahh.. Don.. hhsshh.. yanghh.. itu.. nikhhmatt, serunya tertahan ketika putingnya kusedot dan kujilati dengan bernafsu. Tanganku merayap ke bawah dan membelai lubang kemaluannya yang masih basah. Aku terus merangkak turun, menjilati perutnya dan mengelus pahanya dengan nakal.<br /><br />Sesampainya di sela paha kubuka lagi kedua kakinya, terkuaklah liang kemaluan yang kumakan tadi. Kali ini bentuknya sudah berbeda. Lubangnya agak menganga seperti luka lecet, namun tidak berdarah. Segera kujilati lagi untuk kesekian kalinya. Donn.. enakhh.. nikmathh.. Jari telunjukku kumasukkan lembut ke lubang itu sambil menjilati kemaluannya sesekali. Aduhh.. duh.. enaknyaa.. Don.. jangan.. berhenti, serunya sambil menggelinjang hebat. Pinggul itu bergerak liar mendesak mulutku.<br /><br />Kutindih dia dan kuarahkan batang kemaluanku. Uhh.. sshh, serunya sesak ketika batang kemaluanku kuhantamkan ke liang kenikmatan itu. Goyangan demi goyangan membuat erangannya semakin ganas. Tentu saja aku semakin beringas. Siapa tahan. Donhh.. bajiingann! untuk kesekian kalinya dia mengumpatku. Entah apa maksudnya. Kali ini dia sangat menikmati permainan (setidaknya secara fisik, entahlah kalau perasaannya). Kepalanya terlempar ke sana ke mari dan nafasnya mendesah hebat. Nin.. punyaahh.. kamuu.. assiikkh.. ahh, seruku ketika denyutan liang kemaluannya terasa sekali menekan batang kemaluanku. Kubalik dia, sehingga sekarang posisinya di atas.<br /><br />Don.. aku.. akan.. bunuh.. kamuu.. suatu.. saat.. Silakan.. saajahh.. Kami berdua berbicara tak karuan. Oughh.. aihh.. sshh, teriaknya menggelinjang sambil mencabuti bulubulu dadaku. Aku merasa kesakitan. Tapi biarlah. Dia sepertinya sangat menyukai. Donh.. kamu.. kamu.. dia tidak melanjutkan katakatanya. Tibatiba.., Donhh.. Donhh.. bajingan.. ah.. serunya keras sekali, sambil menggoyang pantatnya dengan cepat dan menarinari seperti kilat. Bunyi becek di bawah sana menandakan dia kembali orgasme.<br /><br />Tapi goyangannya tidak surut. Kucabut batang kemaluanku dan menyuruhnya membelakangiku sambil berpegangan pada sisi ranjang. Kuarahkan batang kemaluanku dari belakang dan, Oughh.. oughh.. oughh.. oughh.. tiap sodokanku ditanggapinya dengan seruan liar. Kugenjot terus sambil meremasi kedua susunya yang ikut bergoyang. Lama kami pada posisi itu, tibatiba aku didorongnya dan dia berdiri di hadapanku. Aku ditamparnya keras dan memelukku erat.<br /><br />Ditariknya aku ke ranjang dan memegang kemaluanku. Ditindihnya aku, dia sendiri yang menghunjamkan kemaluanku ke liang kewanitaannya. Rasakan nihh.. bajingan.. shh, teriaknya sambil menarinari di atasku. Aku tahu dia akan orgasme lagi. Aduh..Nin.. pekikku tertahan ketika sekarang dia malah menggigit punggungku. Don.. Don.. dia berseru kencang dan memeluk erat kepalaku di dadanya. Kupeluk juga dia dan mengangkatnya. Kami berdiri di lantai. Dengan posisi ini aku bisa menyodoknya dengan sangat keras. Kurapatkan ke dinding, dan kupompa sekuat tenaga.<br /><br />Nin.. ahshh.. Donhh.. Aku mengeluarkan sperma di dalam kemaluannya. Dia memelukku erat sekali. Kami berdua ngosngosan. Kuangkat dia ke ranjang. Kami terkulai lemas. Kutarik kemaluanku yang melemah dengan pelan. Kutarik sprei itu karena sudah berisi noda darah dan bercak cairan yang beragam. Kami tergeletak berdampingan, tanpa pakaian. Don.. kamu berhutang padaku, suatu saat aku pasti menagihnya. Hutang apa? tanyaku. Dia tidak menjawab.<br /><br />Dengan perlahan dia memejamkan mata dan tertidur. Kupandangi wajahnya yang cantik. Tampak lelah. Hmm.. beruntung sekali calon suaminya. Kuelus rambutnya yang lurus indah dengan lembut. Kuciumi keningnya dan kupeluk dia. Aku membenamkan wajahku di dadanya dan terlelap bersama. Besoknya kami bangun bersamaan, masih berpelukan. Aku sadar, dia tidak punya pakaian lagi. Segera aku keluar dan pergi ke toko terdekat. Kubeli Tshirt dan celana pendek.<br /><br />Ketika kembali ke kamar, dia membisu dan tak mau menjawab pertanyaanku. Didiamkan begitu aku tak ambil pusing. Kupakaikan Tshirt dan celana pendek ke tubuhnya. Dia masih tetap membisu. Ayo pulang.. ajakku. Dia melangkah lunglai. Kugandeng dia ke mobil, kududukkan di jok depan. Setelah isi kamar sudah kurapikan, aku langsung menyetir mobil. Sepanjang jalan dia hanya diam membisu. Nin.. aku tahu apa yang kamu rasakan. Tapi, satu hal yang aku minta darimu.. jangan membenciku untuk apa yang kuperbuat. Bencilah kepadaku karena aku bukanlah calon suamimu, kataku agak kesal dengan sedikit berdiplomasi. Dia memandangku dengan gundah.<br /><br />Namun tetap membisu. Sampai di daerah rumahnya pun dia tetap diam. Oke.. Nin.. aku tak tahu apa yang kamu inginkan. Jika ada yang ingin kamu utarakan, lakukanlah sekarang sebelum aku pergi. Dia hanya diam membisu. Dipandanginya aku agak lama. Karena tidak ada jawaban, kudekati dia dan kucium tangannya. Dia tidak bereaksi. Bye.. Nin.. Aku segera beranjak pergi. Empat hari kemudian aku memang secara diamdiam mendatangi daerah rumahnya.<br /><br />Benar, dari informasi yang kudapat dia memang sedang melangsungkan resepsi pernikahan di sebuah Resto mewah di pusat kota. Tapi aku tidak pergi melihatnya. Siapa tahu itu hanya akan jadi luka baru baginya. Pertemuanku terakhir dengannya terjadi di salah satu kafe di Surabaya. Saat groupku manggung, aku melihatnya duduk di depan bersama seseorang (mungkin suaminya). Lagu ini kupersembahkan buat seorang wanita paling indah yang pernah mewarnai perjalanan hidupku, aku pun segera menyanyikan tembang Mi Corazon dengan penghayatan yang dalam.<br /><br />Dia menikmatinya dengan tatapan syahdu ke arahku. Tentu saja tak seorang pun pernah tahu, bahwa sesuatu pernah terjadi di antara kami. Sekarang setahun sudah lewat. Dia pernah juga meneleponku dan bilang kalau dia sedang hamil tujuh bulan. Ketika kutanya dimana dia saat itu, telepon segera ditutupnya. Well, ternyata aku pun sedang mengalami pemerkosaan darinya. Semoga ini bisa jadi pelajaran berharga buat sobat semua. Ups.. ternyata sekarang ada janji dengan Tante Stella.blogsenyumjphttp://www.blogger.com/profile/09660864491917722162noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9180518558082766937.post-50793686241287965202019-10-25T12:00:00.000+07:002019-10-25T12:00:18.398+07:00Nonton Bokep Model Cina Montok<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">Nonton Bokep Model Cina Montok</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">==========================</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img alt="http://www.senyumpoker99.net" border="0" data-original-height="90" data-original-width="728" height="78" src="https://1.bp.blogspot.com/-BH1Dd5c9_rU/XV_9jbC2QnI/AAAAAAAABus/glPYcQAwCjYdkcgTy1o9WMXO531wuw-ZwCPcBGAYYCw/s640/senyumpoker-gif-BARU-2.gif" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="allowfullscreen" frameborder="0" height="360" scrolling="no" src="https://www.xvideos.com/embedframe/25051943" width="640"></iframe>
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img alt="http://www.senyumpoker99.net" border="0" data-original-height="300" data-original-width="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-dnXeOwrtdmw/XaXGgf0dQ0I/AAAAAAAACEc/n-OUAh-p_zQkFJk2w4cCWD8BDZ8G6G0gwCPcBGAYYCw/s1600/senyumpoker-gifff.gif" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
</div>
blogsenyumjphttp://www.blogger.com/profile/09660864491917722162noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9180518558082766937.post-51412556257096776682019-10-25T11:28:00.000+07:002019-10-25T11:28:19.646+07:00FOTO BUGIL MAHASISWI MUKA MESUM PAMER TOKET<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>FOTO BUGIL MAHASISWI MUKA MESUM PAMER TOKET</b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<b>=========================================</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img alt="http://www.senyumpoker99.net" border="0" data-original-height="90" data-original-width="728" height="78" src="https://1.bp.blogspot.com/-BH1Dd5c9_rU/XV_9jbC2QnI/AAAAAAAABus/glPYcQAwCjYdkcgTy1o9WMXO531wuw-ZwCPcBGAYYCw/s640/senyumpoker-gif-BARU-2.gif" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-ygUuR2-R1xc/XbJ5MCMUKZI/AAAAAAAACMQ/GjJ7QbsBhc0vjQZrZ6Z7EDq701IUk7jAgCLcBGAsYHQ/s1600/m01.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="740" data-original-width="720" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-ygUuR2-R1xc/XbJ5MCMUKZI/AAAAAAAACMQ/GjJ7QbsBhc0vjQZrZ6Z7EDq701IUk7jAgCLcBGAsYHQ/s320/m01.jpg" width="311" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-PzIWhBgDRg4/XbJ5MFn2qvI/AAAAAAAACMU/qSxAb_8XlUAwCJj5IyMavRSHj8DL7NnngCLcBGAsYHQ/s1600/m02.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="710" data-original-width="720" height="315" src="https://1.bp.blogspot.com/-PzIWhBgDRg4/XbJ5MFn2qvI/AAAAAAAACMU/qSxAb_8XlUAwCJj5IyMavRSHj8DL7NnngCLcBGAsYHQ/s320/m02.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.qqhokcc.net/" target="_blank"><img alt="http://www.qqhokcc.net" border="0" data-original-height="250" data-original-width="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-2etQVCO6b5I/XSRn2xAcacI/AAAAAAAABik/4pFxkjBrFFAPtZuhfsS6WbBHQK6RCLn_ACPcBGAYYCw/s1600/qqhok.gif" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-htNUBBh_bTg/XbJ5MMQJYNI/AAAAAAAACMM/PSAD2HDFdKoJgMMEIy8F5EV37wIWWDH4ACLcBGAsYHQ/s1600/m03.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="703" data-original-width="720" height="312" src="https://1.bp.blogspot.com/-htNUBBh_bTg/XbJ5MMQJYNI/AAAAAAAACMM/PSAD2HDFdKoJgMMEIy8F5EV37wIWWDH4ACLcBGAsYHQ/s320/m03.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-8CVOGQL31gs/XbJ5NHrO5II/AAAAAAAACMY/jg-sTi1qJK8KGBfr5G9SV9-oeHNTajQTACLcBGAsYHQ/s1600/m04.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="578" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-8CVOGQL31gs/XbJ5NHrO5II/AAAAAAAACMY/jg-sTi1qJK8KGBfr5G9SV9-oeHNTajQTACLcBGAsYHQ/s320/m04.jpg" width="192" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyum88.com/" target="_blank"><img alt="http://www.senyum88.com" border="0" data-original-height="250" data-original-width="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-7v6OXoZL8fk/XNUhMcQo8EI/AAAAAAAAAD8/mchHjuXPKUoOQ6yiW1wAwqkOPzgvlBXkACPcBGAYYCw/s1600/senyumqq-wordpres.gif" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-VXJwLjkqnqg/XbJ5NfkImnI/AAAAAAAACMc/k5dzFxpN1Io5Rk1M0KbU3gXfWRpoAx97gCLcBGAsYHQ/s1600/m05.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="819" data-original-width="1024" height="255" src="https://1.bp.blogspot.com/-VXJwLjkqnqg/XbJ5NfkImnI/AAAAAAAACMc/k5dzFxpN1Io5Rk1M0KbU3gXfWRpoAx97gCLcBGAsYHQ/s320/m05.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-7WEcinBcCU0/XbJ5Nk9TF-I/AAAAAAAACMg/UqMwuoycToUW9-V4kLvYnCzzT8_tFtglQCLcBGAsYHQ/s1600/m06.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="819" data-original-width="1024" height="255" src="https://1.bp.blogspot.com/-7WEcinBcCU0/XbJ5Nk9TF-I/AAAAAAAACMg/UqMwuoycToUW9-V4kLvYnCzzT8_tFtglQCLcBGAsYHQ/s320/m06.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://209.250.224.231/" target="_blank"><img alt="http://209.250.224.231" border="0" data-original-height="300" data-original-width="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-dnXeOwrtdmw/XaXGgf0dQ0I/AAAAAAAACEc/n-OUAh-p_zQkFJk2w4cCWD8BDZ8G6G0gwCPcBGAYYCw/s1600/senyumpoker-gifff.gif" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/--759ZsyTO7Q/XbJ5N89XAbI/AAAAAAAACMk/CpyX6i7mEuModZiDnwwzpqo8lx2CDhlMQCLcBGAsYHQ/s1600/m07.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="819" data-original-width="1024" height="255" src="https://1.bp.blogspot.com/--759ZsyTO7Q/XbJ5N89XAbI/AAAAAAAACMk/CpyX6i7mEuModZiDnwwzpqo8lx2CDhlMQCLcBGAsYHQ/s320/m07.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-mxiPJB3jgTs/XbJ5OJBlB6I/AAAAAAAACMo/iNA99LWb65wVOQO5Y72GN4rjaCdts9FOgCLcBGAsYHQ/s1600/m08.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="415" data-original-width="500" height="265" src="https://1.bp.blogspot.com/-mxiPJB3jgTs/XbJ5OJBlB6I/AAAAAAAACMo/iNA99LWb65wVOQO5Y72GN4rjaCdts9FOgCLcBGAsYHQ/s320/m08.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
blogsenyumjphttp://www.blogger.com/profile/09660864491917722162noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9180518558082766937.post-63604313278142823352019-10-25T11:13:00.003+07:002019-10-25T11:13:49.272+07:00Cerita Seks Hadiah Terindah Dari Teteh Sarah<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><b></b></a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><b><img border="0" data-original-height="646" data-original-width="432" height="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-yZChcGYX41c/XOzmfFj8wvI/AAAAAAAAAus/BfCBor-f3LkUa-aRjlWTe4iMGlypOnAFACPcBGAYYCw/s400/004.png" width="266" /></b></a></div>
<br />
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><b>Agen Poker Terpercaya</b></a> - Teh Shara adalah anak tetangga nenekku di desa daerah Cilacap yg ikut dgn keluargaku di Kota Semarang sejak SMP, Waktu SD ia sekolah di desa, setelah itu ia diajak keluargaku di kota untuk melanjutkan sekolah sekaligus membantu keluargaku terutama merawat aku. Kami sangat akrab bahkan di juga sering ngeloni aku. Teh Shara ikut dgn keluargaku sampai dia lulus SMA atau aku kelas 2 SD dan dia kembali ke desa. Namanya juga anak kecil, jadi aku belum ada perasaan apaapa terhadapnya.<br /><br />Setelah itu kami jarang bertemu, palingpaling hanya setahun satu atau dua kali. Tiga tahun kemudian ia menikah dan waktu aku kelas dua SMP aku harus pindah luar Jawa ke Kota Makassar mengikuti ayah yg dipindah tugas. Setelah itu kami tidak pernah bertemu lagi. Kami hanya berhubungan lewat surat dan kabarnya ia sekarang telah memiliki seorang anak. pada waktu aku lulus SMA aku pulang ke rumah nenek dan berniat mencari tempat kuliah di Kota Yogya.<br /><br />Sesampai di rumah nenek aku tahu bahwa Teh Shara sudah punya rumah sendiri dan tinggal bersama suaminya di desa seberang. Setelah dua hari di rumah nenek aku berniat mengunjungi rumah Teh Shara. Setelah diberi tahu arah rumahnya (sekitar 1 km) aku pergi kirakira jam tiga sore dan berniat menginap. Dari sinilah cerita ini berawal.<br /><br />Setelah berjalan kurang lebih 20 menit, akhirnya aku sampai di rumah yg ciricirinya sama dgn yg dikatakan nenek. Sejenak kuamati kelihatannya sepi, lalu aku coba mengetok pintu rumahnya.<br /><br />Ya sebentar.. terdengar sahutan perempuan dari dalam.<br /><br />Tak lama kemudian keluar seorang perempuan dan aku masih kenal wajah itu walau lama tidak bertemu. Teh Shara terlihat manis dan kulitnya masih putih seperti dulu. Dia sepertinya tidak mengenaliku.<br /><br />Cari siapa ya? tanya Teh Shara.<br /><br />Anda Teh Shara kan? aku balik bertanya.<br /><br />Iya benar, anda siapa ya dan ada keperluan apa? Teh Shara kembali bertanya dgn raut muka yg berusaha mengingatingat.<br /><br />Masih inget sama aku nggak Teh? Aku Ridwan Teh, masak lupa sama aku, kataku.<br /><br />Kamu Ridwan anaknya Pak Tono? kata Teh Shara setengah nggak percaya.<br /><br />Ya ampun Rid, aku nggak ngenalin kamu lagi. Berapa tahun coba kita nggak bertemu. Kata Teh Shara sambil memeluk tubuhku dan menciumi wajahku.<br /><br />Aku kaget setengah mati, baru kali ini aku diciumi seorang perempuan. Aku rasakan buah dadanya menekan dadaku. Ada perasaan lain muncul waktu itu.<br /><br />Kamu kapan datangnya, dgn siapa kata Teh Shara sambil melepas pelukannya.<br /><br />Saya datang dua hari lalu, saya hanya sendiri. kataku.<br /><br />Eh iya ayo masuk, sampai lupa, ayo duduk. Katanya sambil menggeret tanganku.<br /><br />Kami kemudian duduk di ruang tamu sambil mengobrol sanasini, maklum lama nggak tetemu. Teh Shara duduk berhimpitan dgnku. Tentu saja buah dadanya menempel di lenganku. Aku sedikit terangsang karena hal ini, tapi aku coba menghilangkan pikiran ini karena Teh Shara sudah aku anggap sebagai keluarga sendiri.<br /><br />Eh iya sampai lupa buatin kamu minum, kamu pasti haus, sebentar ya.. kata Teh Shara ditengah pembicaraan.<br /><br />Tak lama kemudian ia datang,<br /><br />Ayo ini diminum, kata Teh Shara.<br /><br />Kok sepi, pada kemana Teh? Tanyaku.<br /><br />Oh kebetulan Mas Heri (suaminya Teh Shara) pergi kerumah orang tuanya, ada keperluan, rencananya besok pulangya dan si Dani (anaknya Teh Shara) ikut jawab Teh Shara.<br /><br />Belum punya Adik Teh dan Teh Shara kok nggak ikut? tanyaku lagi.<br /><br />Belum Rid padahal udah pengen lho.. tapi memang dapatnya lama mungkin ya, kayak si Dani dulu. Teh Shara ngurusi rumah jadi nggak bisa ikut katanya.<br /><br />Eh kamu nginep disini kan? Teh masih kangen lho sama kamu katanya lagi.<br /><br />Iya Teh, tadi sudah pamit kok kataku.<br /><br />Kamu mandi dulu sana, ntar keburu dingin kata Teh Shara.<br /><br />Lalu aku pergi mandi di belakang rumah dan setelah selesai aku lihatlihat kolam ikan di belakang rumah dan kulihat Teh Shara gantian mandi. Kurang lebih lima belas menit, Teh Shara selesai mandi dan aku terkejut karena ia hanya mengenakan handuk yg dililitkan di tubuhnya. Aku pastikan ia tidak memakai BH dan mungkin CD juga karena tidak aku lihat tali BH menggantung di pundaknya.<br /><br />Sayg Rid ikannya masih kecil, belum bisa buat lauk kata Teh Shara sambil melangkah ke arahku lalu kami ngobrol sebentar tentang kolam ikannya.<br /><br />Kulihat buah dadanya sedikit menyembul dari balutan handuknya dan ditambah bau harum tubuhnya membuatku terangsang. Tak lama kemudian ia pamit mau ganti baju. Mataku tak lepas memperhatikan tubuh Teh Shara dari belakang. Kulitnya benarbenar putih. Sepasang pahanya putih mulus terlihat jelas bikin kemaluanku berdiri. Ingin rasanya aku lepas handuknya lalu meremas, menjilat buah dadanya, dan menusuknusuk selangkangannya dgn kemaluanku seperti dalam bokep yg sering aku lihat. Sejenak aku berkhayal lalu kucoba menghilangkan khayalan itu.<br /><br />Haripun berganti petang, udara dingin pegunungan mulai terasa. Setelah makan malam kami nonton teve sambil ngobrol banyak hal, sampai tak terasa sudah pukul sembilan.<br /><br />Rid nanti kamu tidur sama aku ya, Teh kangen lho ngeloni kamu kata Teh Shara.<br /><br />Apa Teh? Kataku terkejut.<br /><br />Iya.. Kamu nanti tidur sama aku saja. Inget nggak dulu waktu kecil aku sering ngeloni kamu katanya.<br /><br />Iya Teh aku inget jawabku.<br /><br />Nah ayo tidur, Teh udah ngantuk nih kata Teh Shara sambil beranjak melangkah ke kamar tidur dan aku mengikutinya dari belakang, pikiranku beranganangan ngeres. Sampai dikamar tidur aku masih ragu untuk naik ke ranjang.<br /><br />Ayo jadi tidur nggak? tanya Teh Shara.<br /><br />Lalu aku naik dan tiduran disampingnya. Aku degdegan. Kami masih ngobrol sampai jam 10 malam.<br /><br />Tidur ya.. Teh udah ngantuk banget kata Teh Shara.<br /><br />Iya Teh kataku walaupun sebenarnya aku belum ngantuk karena pikiranku semakin ngeres saja terbaygbayg pemandangan menggairahkan sore tadi, apalagi kini Teh Shara terbaring di sampingku, kurasakan kemaluanku mengeras.<br /><br />Aku melirik ke arah Teh Shara dan kulihat ia telah tertidur lelap. Dadaku semakin berdebar kencang tak tahu apa yg harus aku lakukan. Ingin aku onani karena sudah tidak tahan, ingin juga aku memeluk Teh Shara dan menikmati tubuhnya, tapi itu tidak mungkin pikirku. Aku berusaha menghilangkan pikiran kotor itu, tapi tetap tak bisa sampai jam 11 malam. Lalu aku putus kan untuk melihat paha Teh Shara sambil aku onani karena bingung dan udah tidak tahan lagi.<br /><br />Dgn dada berdebardebar aku buka selimut yg menutupi kakinya, kemudian dgn pelanpelan aku singkapkan roknya hingga celana dalam hitamnya kelihatan, dan terlihatlah sepasang paha putih mulus didepanku beitu dekat dan jelas. Semula aku hanya ingin melihatnya saja sambil berkhayal dan melakukan onani, tetapi aku penasaran ingin merasakan bagaimana meraba paha seorang perempuan tapi aku takut kalau dia terbangun. Kurasakan kemaluanku melonjaklonjak seakan ingin melihat apa yg membuatnya terbangun. Karena sudah dikuasai nafsu akhirnya aku nekad, kapan lagi kalau tidak sekarang pikirku.<br />
<br />
<br />
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img alt="http://www.senyumpoker99.net" border="0" data-original-height="90" data-original-width="728" height="76" src="https://1.bp.blogspot.com/-BH1Dd5c9_rU/XV_9jbC2QnI/AAAAAAAABus/glPYcQAwCjYdkcgTy1o9WMXO531wuw-ZwCPcBGAYYCw/s640/senyumpoker-gif-BARU-2.gif" width="640" /></a><br />
<br />Dgn hatihati aku mulai meraba paha Teh Shara dari atas lutut lalu keatas, terasa halus sekali dan kulakukan beberapa kali. Karena semakin penasaran aku coba meraba celana dalamnya, tetapi tibatiba Teh Shara terbangun.<br /><br />Ridwan! Apa yg kamu lakukan! kata Teh Shara dgn terkejut.<br /><br />Ia lalu menutupi pahanya dgn rok dan selimutnya lalu duduk sambil menampar pipiku. Terasa sakit sekali.<br /><br />Kamu kok berani berbuat kurang ajar pada Teh Shara. Siapa yg ngajari kamu? kata Teh Shara dgn marah.<br /><br />Aku hanya bisa diam dan menunduk takut. Kemaluanku yg tadinya begitu perkasa aku rasakan langsung mengecil seakan hilang.<br /><br />Tak kusangka kamu bisa melakukan hal itu padaku. Awas nanti kulaporkan kamu ke nenek dan bapakmu kata Teh Shara.<br /><br />Ja.. jangan Teh kataku ketakutan.<br /><br />Teh Shara kan juga salah kataku lagi membela diri.<br /><br />Apa maksudmu? tanya Teh Shara.<br /><br />Teh Shara masih menganggap saya anak kecil, padahal saya kan udah besar Teh, sudah lebih dari 17 tahun. Tapi Teh Shara masih memperlakukan aku seperti waktu aku masih kecil, pakai ngeloni aku segala. Trus tadi sore juga, habis mandi Teh Shara hanya memakai handuk saja didepanku. Saya kan lelaki normal Teh jelasku.<br /><br />Kulihat Teh Shara hanya diam saja, lalu aku berniat keluar dari kamar.<br /><br />Teh.. permisi, biar saya tidur saja di kamar sebelah kataku sambil turun dari ranjang dan berjalan keluar.<br /><br />Teh Shara hanya diam saja. Sampai di kamar sebelah aku rebahkan tubuhku dan mengutuki diriku yg berbuat bodoh dan membaygkan apa yg akan terjadi besok. Kurang lebih 15 menit kemudian kudengar pintu kamarku diketuk.<br /><br />Rid.. kamu masih bangun? Teh boleh masuk nggak? Terdengar suara Teh Shara dari luar.<br /><br />Ya Teh, silakan kataku sambil berpikir mau apa dia.<br /><br />Teh Shara masuk kamarku lalu kami duduk di tepi ranjang. Aku lihat wajahnya sudah tidak marah lagi.<br /><br />Rid.. Maafkan Teh ya telah nampar kamu katanya.<br /><br />Seharusnya saya yg minta maaf telah kurang ajar sama Teh Shara kataku.<br /><br />Nggak Rid, kamu nggak salah, setelah Teh pikir, apa yg kamu katakan tadi benar. Karena lama nggak bertemu, Teh masih saja menganggap kamu seorang anak kecil seperti dulu aku ngasuh kamu. Teh tidak menyadari bahwa kamu sekarang sudah besar kata Teh Shara.<br /><br />Aku hanya diam dalam hatiku merasa lega Teh Shara tidak marah lagi.<br /><br />Rid, kamu bener mau sama Teh? tanya Teh Shara.<br /><br />Maksud Teh? kataku terkejut sambil memandangi wajahnya yg terlihat bagitu manis.<br /><br />Iya.. Teh kan udah nggak muda lagi, masa sih kamu masih tertarik sama aku? katanya lagi.<br /><br />Aku hanya diam, takut salah ngomong dan membuatnya marah lagi.<br /><br />Maksud Teh.., kalau kamu bener mau sama Teh, aku rela kok melakukannya dgn kamu katanya lagi.<br /><br />Mendengar hal itu aku tambah terkejut, seakan nggak percaya.<br /><br />Apa Teh kataku terkejut.<br /><br />Bukan apaapa Rid, kamu jangan berpikiran enggakenggak sama Teh. Ini hanya untuk meyakinkan Teh bahwa kamu telah dewasa dan lain kali tidak menganggap kamu anak kecil lagi kata Teh Shara<br /><br />Lagilagi aku hanya diam, seakan nggak percaya. Ingin aku mengatakan iya, tapi takut dan malu. Mau menolak tapi aku pikir kapan lagi kesempatan seperti ini yg selama ini hanya bisa aku baygkan.<br /><br />Gimana Rid? Tapi sekali aja ya.. dan kamu harus janji ini menjadi rahasia kita berdua kata Teh Shara.<br /><br />Aku hanya mengangguk kecil tanda bahwa aku mau.<br /><br />Kamu pasti belum pernah kan? kata Teh Shara.<br /><br />Belum Teh, tapi pernah lihat di film kataku.<br /><br />Kalau begitu aku nggak perlu ngajari kamu lagi kata Teh Shara.<br /><br />Teh Shara lalu mencopot bajunya dan terlihatlah buah dadanya yg putih mulus terbungkus BH hitam, aku diam sambil memperhatikan, birahiku mulai naik. Lalu Teh Shara mencopot roknya dan paha mulus yg aku geraygi tadi terlihat. Tangannya diarahkan ke belakang pundak dan BH itupun terlepas, sepasang buah dada berukuran sedang terlihat sangat indah dipadu dgn puting susunya yg mencuat kedepan. Teh Shara lalu mencopot CD hitamnya dan kini ia telah telanjang bulat. Penisku terasa tegang karena baru pertama kali ini aku melihat perempuan telanjang langsung dihadapanku. Ia naik ke atas ranjang dan merebahkan badannya terlentang. Aku begitu takjub, baygkan ada seorang perempuan telanjang dan pasrah berbaring di ranjang tepat dihadapanku. Aku tertegun dan ragu untuk melakukannya.<br /><br />Ayo Rid.. apa yg kamu tunggu, Teh udak siap kok, jangan takut, nanti Teh bantu kata Teh Shara.<br /><br />Segera aku melepaskan semua pakaianku karena sebenarnya aku sudah tidak tahan lagi. Kulihat Teh Shara memperhatikan kemaluanku yg berdenyutdenyut, aku lalu naik ke atas ranjang. Karena sudah tidak sabar, langsung saja aku memulainya. Langsung saja aku kecup bibirnya, kulumatlumat bibirnya, terasa ia kurang meladeni bibirku, aku pikir mungkin suaminya tidak pernah melakukannya, tapi tidak aku hiraukan, terus aku lumat bibirnya. Sementara itu kuarahkan tanganku ke dadanya. Kutemukan gundukan bukit, lalu aku eluselus dan remas buah dadanya sambil sesekali memelintir puting susunya.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img alt="http://www.senyumpoker99.net" border="0" data-original-height="300" data-original-width="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-dnXeOwrtdmw/XaXGgf0dQ0I/AAAAAAAACEc/n-OUAh-p_zQkFJk2w4cCWD8BDZ8G6G0gwCPcBGAYYCw/s1600/senyumpoker-gifff.gif" /></a></div>
<br />Ooh.. Rid.. apa yg kau lakukan.. ergh.. sshh.. Teh Shara mulai mendesah tanda birahinya mulai naik, sesekali kurasakan ia menelan ludahnya yg mulai mengental. Setelah puas dgn bibirnya, kini mulutku kuarahkan ke bawah, aku ingin merasakan bagaimana rasanya mengulum buah dada. Sejenak aku pandangi buah dada yg kini tepat berada di hadapanku, ooh sungguh indahnya, putih mulus tanpa cacat sedikitpun, seperti belum pernah terjamah lelaki. Langsung aku jilati mulai dari bawah lalu ke arah putingnya, sedangkan buah dada kanannya tetap kuremasremas sehingga tambah kenyal dan mengeras.<br /><br />Emmh oh aarghh Teh Shara mendesah hebat ketika aku menggigit puting susunya.<br /><br />Kulirik wajahnya dan terlihat matanya merem melek dan giginya menggigit bibir bawahnya. Kini jariku kuarahkan ke selangkangannya. Disana kurasakan ada rumput yg tumbuh di sekeliling kemaluannya. Jarijariku kuarahkan kedalamnya, terasa lubang itu sudah sangat basah, tanda bahwa ia sudah benarbenar terangsang. Kupermainkan jarijariku sambil mencari klentitnya. Kugerakkan jarijariku keluar masuk di dalam lubang yg semakin licin tersebut.<br /><br />Aargghh.. eemhh.. Rid kam.. mu ngapainn oohh.. kata Teh Shara meracau tak karuan, kakinya menjejakjejak sprei dan badannya mengeliatgeliat. Tak kupedulikan katakatanya. Tubuh Teh Shara semakin mengelinjang dikuasai nafsu birahi. Kuarasakan tubuh Teh Shara menegang dan kulihat wajahnya memerah bercucuran keringat, aku pikir dia sudah mau klimaks. Kupercepat gerakan jariku didalam kemaluannya.<br /><br />Ohh.. arghh.. oohh.. kata Teh Shara dgn nafas tersengalsengal dan tibatiba..<br /><br />Oohh aahh.. Teh Shara mendesah hebat dan pinggulnya terangkat, badannya bergetar hebat beberapa kali. Terasa cairan hangat memenuhi kemaluannya.<br /><br />Ohh.. ohh.. emhh.. Teh Shara masih mendesahdesah meresapi kenikmatan yg baru diraihnya.<br /><br />Rid apa yg kamu lakukan kok Teh bisa kayak gini tanya Teh Shara.<br /><br />Kenapa emangnya Teh? Kataku.<br /><br />Baru kali ini aku merasakan nikmat seperti ini, luar biasa kata Teh Shara.<br /><br />Ia lalu bercerita bahwa selama bersama suaminya ia tidak pernah mendapatkan kepuasan, karena mereka hanya sebentar saja bercumbu dan dalam bercinta suaminya cepat selesai.<br /><br />Teh sekarang giliranku kubisikkan ditelinganya, Teh Shara mengangguk kecil.<br /><br />Aku mulai mencumbunya lagi. Kulakukan seperti tadi, mulai dari bibirnya yg kulumat, lalu buah dadanya yg aku nikmati, tak lupa jarijariku kupermainkan di dalam kemaluannya.<br /><br />Aarghh.. emhh.. ooh.. terdengar Teh Shara mulai mendesahdesah lagi tanda ia telah terangsang.<br /><br />Setelah aku rasa cukup, aku ingin segera merasakan bagaimana rasanya menusukkan kemaluanku ke dalam kemaluannya. Aku mensejajarkan tubuhku diatas tubuhnya dan Teh Shara tahu, ia lalu mengangkangkan pahanya dan kuarahkan kemaluanku ke kemaluannya. Setelah sampai didepannya aku ragu untuk melakukannya.<br /><br />Ayo Rid jangan takut, masukin aja kata Teh Shara.<br /><br />Perlahanlahan aku masukkan kemaluanku sambil kunikmati, bless terasa nikmat saat itu. Kemaluanku mudah saja memasuki kemaluannya karena sudah sangat basah dan licin. Kini mulai kugerakkan pinggulku naik turun perlahanlahan. Ohh nikmatnya.<br /><br />Lebih cepat Rid arghh.. emhh kata Teh Shara terputusputus dgn mata meremmelek.<br /><br />Aku percepat gerakanku dan terdengar suara berkecipak dari kemaluannya.<br /><br />Iya.. begitu.. aahh.. ter.. rrus.. arghh.. Teh Shara berkata tak karuan.<br /><br />Keringat kami bercucuran deras sekali. Kulihat wajahnya semakin memerah.<br /><br />Rid, Teh mau.. enak lagi.. oohh.. ahh.. aahh.. ahh.. kata Teh Shara sambil mendesah panjang, tubuhnya bergetar dan kurasakan kemaluannya dipenuhi cairan hangat menyiram penisku.<br /><br />Remasan dinding kemaluannya begitu kuat, akupun percepat gerakanku dan.. croott.. akupun mencapai klimaks aahh.., kubiarkan air maniku keluar di dalam kemaluannya. Kurasakan nikmat yg luar biasa, berkalikali lebih nikmat dibandingkan ketika aku onani. Aku peluk tubuhnya eraterat sambil mengecup puting susunya menikmati kenikmatan sex yg sesungguhnya yg baru aku rasakan pertama kali dalam hidupku. Setelah cukup kumenikmatinya aku cabut kemaluanku dan merebahkan badanku disampinya.<br /><br />Teh Shara, terima kasih ya.. kubisikkan lirih ditelinganya sambil kukecup pipinya.<br /><br />Teh juga Rid.. baru kali ini Teh merasakan kepuasan seperti ini, kamu hebat kata Teh Shara lalu mengecup bibirku.<br /><br />Kami berdua lalu tidur karena kecapaian.<br /><br />Kirakira jam 3 pagi aku terbangun dan merasa haus sekali, aku ingin mencari minum. Ketika aku baru mau turun dari ranjang, Teh Shara juga terbangun.<br /><br />Kamu mau kemana Rid.. katanya.<br /><br />Aku mau cari minum, aku haus. Teh Shara mau? Kataku.<br /><br />Ia hanya mengangguk kecil. Aku ambil selimut untuk menutupi anuku lalu aku ke dapur dan kuambil sebotol air putih.<br /><br />Ini Teh minumnya kataku sambil kusodorkan segelas air putih.<br /><br />Aku duduk di tepi ranjang sambil memandangi Teh Shara yg tubuhnya ditutupi selimut meminum air yg kuberikan.<br /><br />Ada apa Rid, kok kamu memandangi Teh katanya.<br /><br />Ah nggak Papa. Teh cantik kataku sedikit merayu.<br /><br />Ah kamu Rid, bisa aja, Teh kan udah tua Rid kata Teh Shara.<br /><br />Bener kok, Teh malah makin cantik sekarang kataku sambil kukecup bibirnya.<br /><br />Rid.. boleh nggak Teh minta sesuatu kata Teh Shara.<br /><br />Minta apa Teh? tanyaku penasaran.<br /><br />Mau nggak kamu kalau.. kata Teh Shara terhenti.<br /><br />Kalau apa Teh? kataku penuh tanda tanya.<br /><br />Kalau.. kalau kamu emm.. melakukannya lagi kata Teh Shara dgn malumalu sambil menunduk, terlihat pipinya memerah.<br /><br />Lho.. katanya tadi, sekali aja ya Rid.., tapi sekarang kok? kataku menggodanya.<br /><br />Ah kamu, kan tadi Teh nggak ngira bakal kayak gini katanya manja sambil mencubit lenganku.<br /><br />Dgn senang hati aku akan melayani Teh Shara kataku.<br /><br />Sebenarnya aku baru mau mengajaknya lagi, e.. malah dia duluan. Ternyata Teh Shara juga ketagihan. Memang benar jika seorang perempuan pernah merasa puas, dia sendiri yg akan meminta. Kami mulai bercumbu lagi, kali ini aku ingin menikmati dgn dgn sepuas hatiku. Ingin kunikmati setiap inci tubuhnya, karena kini aku tahu Teh Shara juga sangat ingin. Seperti tadi, pertamatama bibirnya yg kunikmati. Dgn penuh kelembutan aku melumatlumat bibir Teh Shara.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img alt="http://www.senyumpoker99.net" border="0" data-original-height="320" data-original-width="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-oFVVh4J3XAE/XNP8iA03kFI/AAAAAAAAACI/x-bF2y4IrmomkYIeg2mtq0EGUoCrwiB4gCPcBGAYYCw/s1600/123.gif" /></a></div>
<br />Aku makin berani, kugunakan lidahku untuk membelah bibirnya, kupermainkan lidahku. Teh Shara pun mulai berani, lidahnya juga dipermainkan sehingga lidah kami saling beradu, membuatku semakin betah saja berlamalama menikmati bibirnya. Tanganku juga seperti tadi, beroperasi di dadanya, kuremasremas dadanya yg kenyal mulai dari lembah hingga ke puncaknya lalu aku pelintir putingnya sehingga membuatnya menggeliat dan mengelinjang. Dua bukit kembar itupun semakin mengeras. Ia menggigit bibirku ketika kupelintir putingnya.<br /><br />Aku sudah puas dgn bibirnya, kini mulutku mengulum dan melumat buah dadanya. Dgn sigap lidahku menarinari diatas bukitnya yg putih mulus itu. Tanganku tetap meremasremas buah dadanya yg kanan. Kulihat mata Teh Shara sangat redup, dan ia memagutmagut bibirnya sendiri, mulutnya mengeluarkan desahan erotis.<br /><br />Oohh.. arghh.. en.. ennak Rid.. emhh.. kata Teh Shara mendesahdesah.<br /><br />Tibatiba tangannya memegang tanganku yg sedang meremasremas dadanya dan menyeretnya ke selangkangannya. Aku paham apa yg diinginkannya, rupanya ia ingin aku segera mempermainkan kemaluannya. Jarijarikupun segera bergerilya di kemaluannya. Kugerakkan jariku keluar masuk dan kueluselus klentitnya membuatnya semakin menggelinjang tak karuan.<br /><br />Ya.. terruss.. aargghh.. emmhh.. enak.. oohh.. mulut Teh Shara meracau.<br /><br />Setiap kali Teh Shara terasa mau mencapai klimaks, aku hentikan jariku menusuk kemaluannya, setelah dia agak tenang, aku permainkan lagi kemaluannya, kulakukan beberapa kali.<br /><br />Emhh Rid.. ayo dong jangan begitu.. kau jahat oohh.. kata Teh Shara memohon.<br /><br />Mendengarnya membuatku merasa kasihan juga, tapi aku tidak akan membuatnya klimaks dgn jariku tetapi dgn mulutku, aku benarbenar ingin mencoba semua yg pernah aku lihat di bokep.<br /><br />Segera aku arahkan mulutku ke selangkangannya. Kusibakkan rumputrumpuat hitam yg disekeliling kemaluannya dan terlihatlah kemaluannya yg merah dan mengkilap basah, sungguh indah karena baru kali ini melihatnya. Aku agak ragu untuk melakukannya, tetapi rasa penasaranku seperti apa sih rasanya menjilati kemaluan lebih besar. Segera aku jilati lubang itu, lidahku kujulurkan keluar masuk.<br /><br />Rid.. apa yg kamu lakukan.. arghh itu kan ji.. jik emhh.. kata Teh Shara.<br /><br />Ia terkejut aku menggunakan mulutku untuk menjilati kemaluannya, tapi aku tidak pedulikan katakatanya. Ketika lidahku menyentuh kelentitnya, ia mendesah panjang dan tubuhnya menggeliat tak karuan dan tak lama kemudian tubuhnya bergetar beberapa kali, tangannya mencengkeram sprei dan mulutku di penuhi cairan yg keluar dari liang keperempuanannya.<br /><br />Ohmm.. emhh.. ennak Rid.. aahh.. kata Teh Shara ketika ia klimaks.<br /><br />Setelah Teh Shara selesai menikmati kenikmatan yg diperolehnya, aku kembali mencumbunya lagi karena aku juga ingin mencapai kepuasan.<br /><br />Gantian Teh diatas ya sekarang kataku.<br /><br />Gimana Rid aku nggak ngerti kata Teh Shara.<br /><br />Daripada aku menjelaskan, langsung aku praktekkan. Aku tidur telentang dan Teh Shara aku suruh melangkah diatas kemaluanku, tampaknya ia mulai mengerti. Tangannya memegang kemaluanku yg tegang hebat lalu perlahanlahan pinggangnya diturunkan dan kemaluannya diarahkan ke kemaluanku dan dalam sekejap bless kemaluanku hilang ditelan kemaluannya. Teh Shara lalu mulai melakukan gerakan naik turun, ia angkat pinggangnya dan ketika sampai di kepala penisku ia turunkan lagi. Mulamula ia pelanpelan tapi ia kini mulai mempercepat gerakannya.<br /><br />Kulihat wajahnya penuh dgn keringat, matanya sayu sambil merem melek dan sesekali ia melihat kearahku. Mulutnya mendesisdesih. Sungguh sangat sexy wajah perempuan yg sedang dikuasai nafsu birahi dan sedang berusaha untuk mencapai puncak kenikmatan. Wajah Teh Shara terlihat sangat cantik seperti itu apalagi ditambah rambut sebahunya yg terlihat acakacakan terombang ambing gerakan kepalanya. Buah dadanya pun terguncangguncang, lalu tanganku meremasremasnya. Desahannya tambah keras ketika jarijariku memelintir puting susunya.<br /><br />Oh emhh yaah.. ohh.. itulah katakata yg keluar dari mulut Teh Shara.<br /><br />Aku nggak kuat lagi Rid.. kata Teh Shara sambil berhenti menggerakkan badannya, aku tahu ia segera mencapai klimaks.<br /><br />Kurebahkan badannya dan aku segera memompa kemaluannya dan tak lama kemudian Teh Shara mencapai klimaks. Kuhentikan gerakanku untuk membiarkan Teh Shara menikmati kenikmatan yg diperolehnya. Setelah itu aku cabut penisku dan kusuruh Teh Shara menungging lalu kumasukkan kemaluanku dari belakang. Teh Shara terlihat hanya pasrah saja terhadap apa yg aku lakukan kepadanya. Ia hanya bisa mendesah kenikmatan.<br /><br />Setelah puas dgn posisi ini, aku suruh Teh Shara rebahan lagi dan aku masukkan lagi kemaluanku dan memompa kemaluannya lagi karena aku sudah ingin sekali mengakhirinya. Beberapa saat kemudian Teh Shara ingin klimaks lagi, wajahnya memerah, tubuhnya menggelinjang kesana kemari.<br /><br />Ahh.. oh.. Teh mau enak lagi Rid.. arrghh ahh.. kata Teh Shara.<br /><br />Tunggu Teh, ki kita bareng aku juga hampir kataku.<br /><br />Teh udah nggak tahan Rid.. ahh.. kata Teh Shara sambil mendesah panjang, tubuhnya bergetar hebat, pinggulnya terangkat naik. Cairan hangat menyiram kemaluanku dan kurasakan dinding kemaluannya seakanakan menyedot penisku begitu kuat dan akhirnya akupun tidak kuat dan croott.. akupun mencapai klimaks, oh my god nikmatnya luar biasa. Lalu kami saling berpelukan erat menikmati kenikmatan yg baru saja kami raih.<br /><br />blogsenyumjphttp://www.blogger.com/profile/09660864491917722162noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9180518558082766937.post-70617079231367348812019-10-24T12:49:00.000+07:002019-10-24T12:49:20.157+07:00Nonton Bokep Ngentot Sama Pacar di Kamar Hotel<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">Nonton Bokep Ngentot Sama Pacar di Kamar Hotel</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">=================================</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;"></span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;"><a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img alt="http://www.senyumpoker99.net" border="0" data-original-height="90" data-original-width="728" height="78" src="https://1.bp.blogspot.com/-RMcKXTtkV1Y/XarM2I8M7aI/AAAAAAAACIA/gUhc_PS5zQAHoMwRvmLWupubqhgAdZiVQCPcBGAYYCw/s640/senyumpoker-gif-BARU-2.gif" width="640" /></a></span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="allowfullscreen" frameborder="0" height="360" scrolling="no" src="https://www.xvideos.com/embedframe/51593253" width="640"></iframe>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;"><a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img alt="http://www.senyumpoker99.net" border="0" data-original-height="300" data-original-width="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-dnXeOwrtdmw/XaXGgf0dQ0I/AAAAAAAACEc/n-OUAh-p_zQkFJk2w4cCWD8BDZ8G6G0gwCPcBGAYYCw/s1600/senyumpoker-gifff.gif" /></a></span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
blogsenyumjphttp://www.blogger.com/profile/09660864491917722162noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9180518558082766937.post-82942064405596182162019-10-24T12:25:00.000+07:002019-10-24T12:25:18.289+07:00FOTO BUGIL ARTIS KOREA SNSD : YOON A<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>FOTO BUGIL ARTIS KOREA SNSD : YOON A</b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<b>======================================</b></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><b></b></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><b><img border="0" data-original-height="90" data-original-width="728" height="78" src="https://1.bp.blogspot.com/-BH1Dd5c9_rU/XV_9jbC2QnI/AAAAAAAABus/glPYcQAwCjYdkcgTy1o9WMXO531wuw-ZwCPcBGAYYCw/s640/senyumpoker-gif-BARU-2.gif" width="640" /></b></a></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-y1fZzzSvAMc/XbE0fSFx2LI/AAAAAAAACLQ/bzeOU-ViB0IbeU1Z7wA3Ds1Gq4KcCKj-wCLcBGAsYHQ/s1600/yoona01.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1000" data-original-width="750" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-y1fZzzSvAMc/XbE0fSFx2LI/AAAAAAAACLQ/bzeOU-ViB0IbeU1Z7wA3Ds1Gq4KcCKj-wCLcBGAsYHQ/s320/yoona01.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-NJkPrPEYcbY/XbE0iPHOMFI/AAAAAAAACLs/vXJ4MJsA6kkHP-tTMuJINhZs07y0awI2gCLcBGAsYHQ/s1600/yoona09.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="964" data-original-width="646" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-NJkPrPEYcbY/XbE0iPHOMFI/AAAAAAAACLs/vXJ4MJsA6kkHP-tTMuJINhZs07y0awI2gCLcBGAsYHQ/s320/yoona09.jpg" width="214" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img alt="http://www.senyumpoker99.net" border="0" data-original-height="300" data-original-width="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-dnXeOwrtdmw/XaXGgf0dQ0I/AAAAAAAACEc/n-OUAh-p_zQkFJk2w4cCWD8BDZ8G6G0gwCPcBGAYYCw/s1600/senyumpoker-gifff.gif" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-6QKDS4px96c/XbE0hzyVlHI/AAAAAAAACLo/q-D4M1AmD_Y0_GlJodjw6m-n8cymr8WkQCLcBGAsYHQ/s1600/yoona08.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="964" data-original-width="646" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-6QKDS4px96c/XbE0hzyVlHI/AAAAAAAACLo/q-D4M1AmD_Y0_GlJodjw6m-n8cymr8WkQCLcBGAsYHQ/s320/yoona08.jpg" width="214" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-ioY5fHpdTeM/XbE0fb8OfpI/AAAAAAAACLM/24cjxm2bXiA4IHglfmmGcJhbOc9LDh8nQCLcBGAsYHQ/s1600/yoona02.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1000" data-original-width="750" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-ioY5fHpdTeM/XbE0fb8OfpI/AAAAAAAACLM/24cjxm2bXiA4IHglfmmGcJhbOc9LDh8nQCLcBGAsYHQ/s320/yoona02.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-4zDd9CB9n4U/XbE0fl9LGJI/AAAAAAAACLU/fNQhsjLEU44NGTaLJ3QjJxKaXEC75xwlQCLcBGAsYHQ/s1600/yoona03.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="750" data-original-width="1000" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-4zDd9CB9n4U/XbE0fl9LGJI/AAAAAAAACLU/fNQhsjLEU44NGTaLJ3QjJxKaXEC75xwlQCLcBGAsYHQ/s320/yoona03.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img alt="http://www.senyumpoker99.net" border="0" data-original-height="320" data-original-width="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-oFVVh4J3XAE/XNP8iA03kFI/AAAAAAAAACI/x-bF2y4IrmomkYIeg2mtq0EGUoCrwiB4gCPcBGAYYCw/s1600/123.gif" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-1NtHnzcEVdE/XbE0gpBuXbI/AAAAAAAACLY/C408ME5CdtY08BWWUTWCm5hVYCGCA7lugCLcBGAsYHQ/s1600/yoona04.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1000" data-original-width="750" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-1NtHnzcEVdE/XbE0gpBuXbI/AAAAAAAACLY/C408ME5CdtY08BWWUTWCm5hVYCGCA7lugCLcBGAsYHQ/s320/yoona04.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-8Jg8krmvI3A/XbE0gvWOiWI/AAAAAAAACLc/aUOE3stZQR8TBWoY02ZCOrBXAJqhmwJlACLcBGAsYHQ/s1600/yoona05.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="750" data-original-width="1000" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-8Jg8krmvI3A/XbE0gvWOiWI/AAAAAAAACLc/aUOE3stZQR8TBWoY02ZCOrBXAJqhmwJlACLcBGAsYHQ/s320/yoona05.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img alt="http://www.senyumpoker99.net" border="0" data-original-height="250" data-original-width="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-rsWoI9-7gjw/XOAHBBGI1uI/AAAAAAAAAZ8/i6Cgk5uAM8AevexVQ8Xz9DvvT8xGPGctQCPcBGAYYCw/s1600/senyumpoker-gif-612.gif1.gif" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-ayk1z9xPmPQ/XbE0gxKEu0I/AAAAAAAACLg/itMrllZMPEgTM6V1vTaKvl1oLyvbohLdwCLcBGAsYHQ/s1600/yoona06.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="750" data-original-width="1000" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-ayk1z9xPmPQ/XbE0gxKEu0I/AAAAAAAACLg/itMrllZMPEgTM6V1vTaKvl1oLyvbohLdwCLcBGAsYHQ/s320/yoona06.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-yRZiME07Fm8/XbE0ho_fEII/AAAAAAAACLk/IJsDHdvQLwkM5dpCCiRz4seEYkfo6lrXACLcBGAsYHQ/s1600/yoona07.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="750" data-original-width="1000" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-yRZiME07Fm8/XbE0ho_fEII/AAAAAAAACLk/IJsDHdvQLwkM5dpCCiRz4seEYkfo6lrXACLcBGAsYHQ/s320/yoona07.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
blogsenyumjphttp://www.blogger.com/profile/09660864491917722162noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9180518558082766937.post-61181376234910681012019-10-24T12:10:00.002+07:002019-10-24T12:10:46.919+07:00Cerita Seks Ngentot Dengan Putri Keraton<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><b></b></a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><b><img border="0" data-original-height="222" data-original-width="160" height="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-wMbrQofragA/XOlCKZPSdfI/AAAAAAAAApU/j0ZoR-BcXrE_MCxslhT3un6l809_lir9QCPcBGAYYCw/s400/cute-kokoro-wato-5.jpg" width="288" /></b></a></div>
<br />
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><b>Agen Judi Terpercaya</b></a> - Panas terik di jalan lurus beberapa kilometer memasuki kota Cirebon tidak menghalangiku untuk terus memacu kendaraan dengan kecepatan cukup tinggi dari arah ibukota pada siang hari itu.<br /><br />..demikian, yach sambil istirahat setelah seharian nyangkul begitu, suara centil manja itu memancar dari frekuensi radio komunikasi yang terus kubuka dari tadi sambil menscan frekuensi yang sedang dipergunakan.<br /><br />Segera kumatikan modul scan di pesawatku agar tetap dapat memonitor frekuensi tersebut..<br /><br />Jadi sekarang sudah di 85 correct? suara seorang pria sejurus kemudian yang meminta konfirmasi apakah sudah ada di rumah<br />104?, kembali suara manja itu menjawab yang berarti membenarkan<br />Wah.. wah.. wah.. wah.. sudah banyak duitnya nich siang begini sudah ada di rumah, kembali sang pria menimpali..<br />Ya ngga jugalah.. duit mach tetap butuh.<br /><br />Break, sahutku menyela pembicaraan di antara spasi<br />Kirain sudah punya banyak duit.. ya dibagibagi ke sini, sahut pria tersebut<br />Mas, ada yang mau masuk tuch silahkan di handle dulu sayanya 1023 sebentar, suara centil manja tersebut menginformasikan kehadiranku kepada rekannya..<br />Yang break silahkan masuk,<br />Selamat siang.. di sini Elmo Mas dalam line bergerak menuju Cirebon, sahutku segera memperkenalkan diri<br /><br />Selamat siang juga yang handle di sini Boom.. darimana hendak ke mana Mas?<br />Dari Kotaraja menuju ke Cirebon gitu, penjelasanku padanya<br />Silahkan dipergunakan frekuensinya mungkin ada sesuatu yang ingin di sampaikan, sahutnya memberikan kesempatan padaku<br />Oh.. tidak ada Mas cuma ingin nimbrung saja, sehubungan klo ngga ada yang ada di ajak bicara sayanya suka ngantuk nich.<br />Emang berapa personil di gerobak dan dalam rangka apa nich? Liburan begitu..?<br /><br />Negatif Mas.. dalam rangka dinas begitu dan di gerobak sendiri saja, makanya perlu teman ngobrol begitu<br />Mas Elmo.. Boom kembali di sana ada lowongan ngga Mas klo ada boleh donk ajakajak saya, pintanya<br />Hmm.. anda itu memakai kacamata ngga? apakah penglihatannya masih cukup jelas? tanyaku padanya<br />Masih.. masih jelas, tidak memakai kacamata.<br />Pendengaran gimana, baik atau sudah menggunakan alat bantu?<br />Masih baik.<br />Rambut.. apakah sudah memutih?<br /><br />Ya.. Mas, rambut mach masih hitam semua belum ada yang putih umur juga baru kepala 2?, sahutnya kembali menegaskan<br />Berarti masih kuat lari betul?<br />Betul.. ngomong ngomong mau dikasih kerja™an apa sich koq bertanya begitu..?<br /><br />Lha.. saya ini khan raja maling, makanya saya bertanya itu supaya memenuhi persyaratan.. mata harus awas, supaya saat kebagian tugas jaga bisa mengawasi kloklo ada hansip atau ronda lewat, telinga harus baik biar saat tugas buka gembok atau kunci tetap bisa mendengar suara klo ada yang mau nangkap, rambut juga harus hitam biar bisa sembunyi dalam kegelapan ngga ketahuan.. dan terakhir ya harus bisa lari cepat klo ketahuan.. klo ngga khan ya ketangkep begitu.. dik jelasku padanya..<br /><br />Hahaha.. hahahaha.. hahahaha.., suara centil manja itu kembali berkumandang<br />Ujug buneeng.., Boom tertawa kecil juga..<br />Ya.., salam kenal juga buat Mas Elmo yang sedang dalam perjalanan hatihati semoga selamat sampai di tujuan, katanya menyalami ku..<br />Salam kenal juga semoga sehat selalu.. klo boleh tahu siapa nich yang handle? tanyaku pada pemilik suara centil manja itu..<br /><br />Di sini Vera gitu Mas Elmo.<br />Vera.. Elmo kembali.., iya dach salam buat keluarga yang di rumah semoga sejahtera selalu.<br />Mas Elmo kayanya.. humoris yach.<br />hahaha.. yach tergantung situasi begitu neng Vera, kadang serius kadang bercanda juga, klo serius terus mach bisa mati muda nanti<br />Berapa lama begitu Mas di kota udang?<br />Rencana sich cuma seminggu aza, .. tapi lihat nanti aza dach.<br />Sudah sering ke Cirebon gitu Mas Elmo?<br /><br />Jarang juga.., .. ngomongngomong apa yach makanan yang khas dan enak gitu?<br />Hmm.. di sana ada nasi lengko, ada juga nasi jamblang.. trus empal gentong juga enak.. sama tahu gejrot dach, sahutnya berpromosi<br />Klo siangsiang begini enaknya makan apa yach..?<br />Itu aza Mas Elmo.. nasi lengko yang ada di xx, informasinya..<br />Terimakasih atas informasinya.. mau ikut menemani? ajakku padanya<br /><br />Lain kali dech Mas Elmo.. sekarang sich saya sedang sibuk.<br />Oh ya sudah.. mudahmudahan lain kali kita bisa kopi darat begitu.<br />Harapan Vera juga begitu yach.. hatihati sajalah.. jadi makan siang di sana?<br />Yup, .. dan terimakasih nich atas obrolannya siang hari ini yang telah menemani saya hingga masuk ke Cirebon.<br />Samasama.. Vera juga senang bisa ngobrol dengan dirimu dan silahkan masuk ke frekuensi ini lagi klo ada waktu, ajaknya manja..<br /><br />Demikianlah sepenggal pembicaraan siang hari itu, dan sesungguhnya apa yang dikatakan Vera itu tidaklah salah memang tempat makan yang ditunjukkan adalah favoritku juga dan itu tidaklah asing oleh karena cukup sering saya mengunjungi kota Cirebon ini.<br /><br />Nasi lengkonya 1 porsi Mas, pintaku di pintu masuk sesaat setibanya di sana<br />Kemudian kupilih salah satu meja yang kosong di tengah<br />Minumnya apa Mas Elmo? tanya suara halus dari belakang<br /><br />Kontan saja aku terkejut oleh karena tidak banyak yang mengenal namaku demikian dan dalam diamku kemudian dia menyodorkan tangannya<br /><br />Vera, seraya tersenyum manis<br />Oh.. ugh.. oh, aku tergagap mendapat kejutan seperti itu<br /><br />Sungguh tak ku kira kini di hadapanku hadir seorang wanita berkulit putih dengan rambut tergerai sedikit melewati bahu dan postur tubuh yang cukup tinggi untuk ukuran orang Indonesia namun berimbang.<br /><br />Koq.. bengong aza, ujarnya mengingatkanku<br />Abis.. ada bidadari sich.. yuk silahkan duduk, sahutku seraya menggeser tempat duduk dan mempersilahkannya untuk berada di sampingku<br /><br />Koq tahu mengenai aku? tanyaku setelah dia duduk<br />Yach khan katanya jadi makan di sini terus tadi aku sudah tiba duluan dan lihat mobil kamu yang lengkap dengan antenenya trus plat nomornya juga B, sahutnya seraya memonyongkan bibir tipisnya..<br /><br />Demikianlah siang itu akhirnya aku makan siang bersama denganVera yang hingga usai santap siang tersebut belum bersedia untuk mengungkapkan nama sebenarnya dan akupun tidak memaksanya, sebaliknya saat dia minta no HPkupun tidak kuberikan.. wah bisa berabe boo, kalau pas dia telp nantinya pada saat aku bersama istriku.. bisa perang dunia.. namun aku informasikan di mana aku bermalam nantinya.<br /><br />Begitulah, ketika jarum jam menunjukkan pukul 23. 15 telp di kamarku berdering, ternyata Vera yang menghubungiku.. dan membuat janji untuk kembali berjumpa esok harinya..<br /><br />Tanpa terasa beberapa hari telah berlalu dan hampir setiap santap siang kulakukan bersama dengan Vera, sedangkan malam hari tidak kulakukan sehubungan dengan tugas yang harus kukerjakan bersama anak buahku untuk mengunjungi klien. Pekerjaankulah yang menuntut demikian, yaitu sebagai sales manager dari sebuah perusahaan farmasi sehingga pada malam hari aku harus mengunjungi dokter dan berbicara banyak mengenai produk dan hal lainnya, terkadang baru usai lewat tengah malam terutama bila harus berkunjung kepada dokter yang memiliki pasien banyak sehingga baru usai pada dini hari.<br /><br />Kapan kau kembali? tanyanya suatu saat setelah beberapa hari ini kita hampir selalu makan siang bersama<br />Lusa nich, besok masih masih ada beberapa urusan kantor lagi yang harus kukerjakan, sahutku<br />Oh.., ada nada kecewa yang dapat kutangkap..<br /><br />Entah tanpa terasa dalam waktu yang demikian singkat hubunganku dengan Vera nampak sangat akrab dan dekat sekali, walaupun sesungguhnya akupun masih gelap mengenai kehidupan pribadinya yang kutahu hanya sosok dia yang aku kenal apa adanya tanpa melihat kehidupan pribadinya sebaliknyapun demikian, ..<br /><br />Nanti malam masih kerja juga? tanyanya masih ada nada protes<br /><br />Hgh.., aku terhenyak dengan pertanyaan semacam itu yang menurutku sudah terlalu dalam terbawa emosi<br /><br />Sambil tersenyum menggoda<br /><br />, Kenapa.. mau ngajak kemana emangnya?<br />Jalan yuk.., ajaknya<br />Kemana..? tanyaku<br />Ada waktu ngga?<br />N™tar malam begitu? tanyaku bingung<br /><br />Iyalah.. emangnya kapan lagi?<br />OK.. aku jemput di mana nich? tanyaku kemudian..<br />Hmm di sini dech.. jam 5′an yach, jawabnya seraya menulis suatu tempat di atas kertas yang kemudian di serahkannya padaku..Nanti tunggu aza di halaman parkir ngga usah masuk, pintanya kemudian<br /><br />Ternyata tempat yang diberikan adalah nama sebuah bank pemerintah yang cukup besar di kota ini, entah apa jabatannya di sana namun penekanannya yang terakhir memberikan arti bahwa dia adalah salah seorang karyawan di sana.<br />Sekitar jam 5 sore aku telah tiba di tempat kerja Vera dan lahan parkir sudah cukup lenggang, kemudian aku parkir di tempat teduh yang agak terlindung dari pandangan pos satpam maupun pintu keluar masuk gedung tepatnya dekat dengan bilik ATM sehingga tidak mengundang banyak kecurigaan orang lain.<br /><br />Tak lama Vera keluar dan segera masuk ke dalam mobilku..<br /><br />Yup.. jalan.., sesaat setelah masuk ke dalam mobil..<br />Kemana? tanyaku bego..<br />Bawalah daku pergi.., senandung centilnya keluar lagi..<br />Dari derita ini.., timpalku menyambut senandungnya.. dan kamipun tertawa tergelak pada sore hari itu.<br /><br />Dalam keraguan itu akhirnya aku arahkan saja kendaraanku menuju ke arah kota Tegal masuk ke Jawa Tengah dengan kecepatan sedang, pemikiranku klo aku bawa dia masuk ke daerah Kuningan seperti Linggarjati misalnya rasanya terlalu riskan mungkin akan banyak orang yang mengenalnya oleh karena kota Cirebon ini khan kecil banget.. segala sesuatunya mudah tersebar.. bisa berabe nantinya..<br /><br />Kemana..? tanyanya setelah kami sempat terdiam cukup lama dan sibuk dengan pemikiran masing masing<br />Ke arah Tegal aza yach.., saranku<br />Hhhmm.. ok, sahutnya menyetujui saranku<br /><br />Kembali kami tenggelam dalam lamunan masingmasing dan kemudian terbersit dalam ingatanku untuk mengajaknya ke Comal, di sana khan ada rumah makan dengan masakan khas kepitingnya yang sangat lezat.<br /><br />Kita makan kepiting yach.., aku memecah keheningan<br />Boleh.. di mana?<br />Pernah ke Comal ngga..? di sana ada rumah makan yang masakan kepitingnya enak lho, promosiku..<br />Belum pernah nich.<br />Kenapa sich kamu.. sakit gigi yach? tanyaku dengan nada bergurau..Abis ngomong cuma sepotongpotong gitu.<br />Ach.. Mas Elmo bingung dan malu nich soalnya belon pernah pergi kaya gini nich, suaranya bergetar manja..<br /><br />Aku hanya tersenyum saja dan sempat kuperhatikan kembali sebuah cincin melingkar di jari manis kanannya<br /><br />Emang suami kamu ngga pernah ngajak pergi berdua untuk makan malam bersama gitu? tanyaku dengan gaya yakin yang seyakinyakinnya<br />Pernah sich, akhirnya Vera mulai mengungkapkan kehidupan pribadinya..<br />Trus sekarang suami kamu mana? Koq ngga diajak sekalian?<br />Mas Bram.. masih di Jakarta, sudah seminggu.. mungkin lusa baru kembali.<br />Oh..<br />Dinas, lanjutnya kembali<br />Sudah punya putra berapa? lanjutku kemudian<br /><br />Vera hanya menggeleng perlahan dan ada setitik air mata yang bergulir di sudut matanya, namun segera di hapusnya perlahan.. sambil menghela nafas panjang<br /><br />Sudah berapa tahun sich kamu menikah?<br />Jalan 7 tahun, sahutnya perlahan dengan nada lembut dan bergetar menahan emosi<br />Hhmm.. sudah konsultasikan ke dokter? aku terus mengejarnya<br />Sudah.. dari diriku semuanya normal.<br />Trus suami kamu?<br />Tidak tahu, jawabnya singkat..<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img alt="http://www.senyumpoker99.net" border="0" data-original-height="90" data-original-width="728" height="78" src="https://1.bp.blogspot.com/-BH1Dd5c9_rU/XV_9jbC2QnI/AAAAAAAABus/glPYcQAwCjYdkcgTy1o9WMXO531wuw-ZwCPcBGAYYCw/s640/senyumpoker-gif-BARU-2.gif" width="640" /></a></div>
<br />Kembali kami terdiam dalam renungan yang dalam sementara lampu penerangan jalan sudah mulai menyala menambah sendunya suasana sore hari ini.<br /><br />Mas Bram adalah lingkaran dalam keraton Kxx, dan layaknya keluarga ningrat mereka selalu menyalahkanku yang tidak mampu memberikan keturunan buat mereka. Dahulu kami tinggal di dalam keraton, namun sekarang tidak lagi sebab saya tidak tahan dengan perlakuan mereka, namun saya juga tidak bisa memaksa Mas Bram untuk berkonsultasi ke dokter.., keluhnya dengan nada kelu dan tertekan..<br /><br />Apakah kamu pernah meminta suamimu untuk memeriksakan dirinya? tanyaku melanjuti<br />Tidak mungkin Mas, dalam keluargaku istri harus tunduk pada suami dan yach itulah takdirku, bicaranya mulai tak jelas dan berakhir dengan ledakan tangisnya<br /><br />Kubiarkan Vera menangis untuk menumpahkan kegundahannya hanya saja kuberanikan diri untuk mulai mengusap rambutnya dan berusaha menenangkannya.. usapan lembut dan penuh kasih sayang itu dapat menenangkan emosinya.<br /><br />Tanpa terasa kota Tegalpun sudah tertinggal di belakang dan 2 jam telah berlalu hingga kami tiba di tempat yang dituju dan suasana rumah makan yang temaram dengan lampu penerangan secukupnya menambah romantisnya suasana malam itu, sementara pikirankupun terus bermain entah apa maksudnya Vera menceritakan semua hal itu terlebih dengan upayanya untuk mengajakku kencan malam hari ini. Instingku mengatakan Vera menginginkan benih dariku untuk menyemai rahimnya yang tidak pernah tersentuh benih hidup yang membuktikan jati dirinya sebagai wanita.<br /><br />Sikapku yang mesra dan gentle seperti membukakan pintu mobil tadi saat dia masih sibuk memperbaiki dandannya di mobil kemudian menarikkan kursi untuk Vera duduk, dapat sedikit menghilangkan kekakuan sikap kami bahkan sudah mirip seperti sepasang merpati yang sedang memadu kasih terlebih daerah yang kumasuki ini tidak banyak berhubungan dengan tempat tinggal Vera sehingga lebih memudahkan kami untuk beradapatasi.<br /><br />Selesai santap malam, kembali sikap gentle kutunjukkan dengan membukakan pintu mobil baginya dan Vera membalas dengan senyum manisnya, dan sebuah kecupan tipis mendarat di pipiku sesaat setelah aku duduk di belakang kemudi.<br /><br />Thanks yach, ucapnya lembut dengan mata sendunya<br /><br />Aku hanya tersenyum dan membalas dengan mengusap lembut pipinya.. Kemudian kuarahkan mobilku untuk kembali menuju ke kota Tegal dengan satu tekad yang berkecamuk di benakku untuk dapat meniduri Vera malam hari ini. Tidak sulit bagiku untuk mendapatkan hotel yang terbaik di kota ini oleh karena memang bagian tugas dariku untuk harus berkeliling sehingga hubungan bisnis perusahaanku dengan hotel cukup baik sehingga tidak sulit untuk mendapatkan kamar yang kumau. Satu hal yang mendukung rencanaku juga adalah Vera tidak bertanya dan nampaknya diapun siap untuk menerima resiko tersebut, sementara pikiranku berencana demikian peniskupun sudah tidak mau kompromi lagi dengan mengembang maksimal sehingga ada juga rasa nyeri<br /><br />Sesaat pintu kamar hotel kukunci segera kupeluk Vera yang diam pasrah dengan mata tertutup rapat.. kukecup lembut keningnya tepat di belakang pintu kamar hotel, turun sedikit kecupan kuarahkan ke mata kanan, kiri, hidung dan pipi..<br /><br />Dengan tangan kiri kuangkat dagunya perlahan sempat Vera membuka matanya dan memandang sayu, sebelum tertutup kembali. Semakin dekat bibirku ke bibirnya desah nafas hangat yang memburu menerpa sebagian wajahku, kemudian dengan lembut kuletakkan bibirku di atas bibirnya yang merekah membuka basah siap dan pasrah. Kecupan lembut tersebut menambah riak gelombang birahi untuk semakin memuncak dan dengan perlahan kujulurkan lidahku untuk menyentuh ujung lidahnya yang tersentak berdetak sebelum maju perlahan menelusuri panjang lidahku ditambah dengan hisapan lembut membuat lenguhnya muncul perlahan disertai dengan tubuh yang melemas..<br /><br />Hhmmhh.., desahnya saat kulepaskan bibirku dari pagutannya yang sedikit mulai liar..<br /><br />Perlahan kususupkan jari jemariku mulai dari punggung ke tengkuk dan terus naik ke atas menyibakan rambut sebahunya dan secara bersamaan Vera menengadah memberikan lehernya yang jenjang untuk kukecup.. jilat perlahan mulai dari leher sebelah kiri menuju ke telinga belakang kiri diiringi dengan nafasku yang semakin memburu.. dan berakhir dengan lenguhan panjang dari Vera.<br /><br />Aaagghh..<br /><br />Kemudian kulepaskan blazer biru tuanya sehingga segera nampak pangkal lengannya yang mulus oleh karena Vera menggunakan lengan buntung dan kembali kukecup pangkal lengan sebelah kiri tersebut sementara jari jemari tangan kananku mengusap lembut pangkal lengan yang satunya dan berakhir dengan genggaman tangan kami yang menyatu.<br /><br />Mas Elmoo.. aagghh, desah Vera bergetar<br /><br />Matanya kembali memandangku sayu dan perlahan dalam pelukanku kutuntun dia untuk mendekati ranjang. Kubukakan kancing demi kancing bajunya sementara Vera terus memandangku sayu seolah mengatakan lakukanlah. Dan segera setelah seluruh kancing baju tersebut terbuka, kudapati dadanya yang sangat putih mulus dengan bra berwarna gading dengan rendarenda kecil di bagian atasnya. Kukecup.. kujilat seluruh bidang dada yang tidak tertutup bra. Kuhirup dalamdalam bau harum lembut yang semakin santer menerpa hidungku membuatku melayang untuk senantiasa memperlakukannya secara lembut dan bersama menari di atas ombak gelora cinta yang menjilat bak lidah api.. berakhir dengan dekapan eratku pada Vera.<br /><br />Kubuka tali pengait branya dan segeralah tersembul buah dada yang selama ini mungkin hanya dilihat oleh suaminya. Tidak besar dengan puting berwarna merah muda yang menjungkit menantang untuk di sentuh. Kulanjutkan untuk membuka risleting roknya sebelum perlahan ku baringkan Vera di atas ranjang yang empuk.. sementara suhu ruangan masih belum terasa dingin oleh karena hembusan lembut udara ac belum cukup lama untuk menyejukkan udara kamar.<br /><br />Vera hingga saat ini masih bersikap pasif dan pasrah seperti layaknya putri keraton yang menerima keadaannya.. dan sekarang kutindih tubuhnya dengan sebagian tubuhku dan kembali kupermainkan leher jenjang kanannya hingga ke belakang telinga dengan iringan rintihan Vera yang mendesah lembut laksana irama jazz. Kecupankupun terus turun menuruni garis lehernya secara perlahan untuk kembali mendaki bukit gunung kembar yang mungkin selama ini hanya mengenal sentuhan seorang lelaki, sementara aku adalah lelaki ke dua yang beruntung untuk bisa menyentuh dan menghisapnya dengan lembut.. di iringi belaian ringan jarijariku mengusap seluruh permukaan kulit bukit kembar tersebut<br /><br />Hentakan tubuh Vera diiringi dengan gerak reflex tangan yang berusaha menangkap tanganku dan menekannya secara kuat ke payudaranya disertai dengan tekukan lututnya serta mata terpejam dengan kuat dan rapat menandakan gejolak dalam birahinya yang tak tertahankan berusaha menerobos keluar. Ketelusuri lekuk tubuhnya untuk menggapai tepi celana dalamnya dan segera kuturunkan dibantu oleh Vera yang mengangkat pinggulnya.<br /><br />Oh.. indah sekali bentuk rambut halus hitam yang tertata rapi bagaikan hamparan rumput hitam dengan panjang yang seragam dan terawat baik. Tekanan ringan pada kedua pinggulnya serta hisapan lembut di pundaknya kembali menyentakan Vera disertai dengan jeritan lirih.<br /><br />Arrgghh.., diiring dengan tekanan pinggul Vera untuk melawan ke atas. Jilatan demi jilatan kembali merayap menuruni belahan tengah buah dadanya. Menuju ke perut dan secara reflekpun Vera mempersiapkan jalanku dengan membentangkan kedua belah pangkal pahanya dengan gerakan alami. Tanpa kesulitan dan dengan perlahan kecupan bibirku bisa sampai di belahan tengah bibir bawahnya. Yang disambut dengan mengalirnya cairan putih bening kental dalam jumlah cukup banyak berkelokkelok seperti anak sungai membasahi rerumputan akibat terbukanya bendungan yang menjadi tanggul dari cairan tersebut.<br /><br />Jilatan sedikit kasar untuk mengangkat cairan tersebut dan diakhiri dengan hisapan kuat untuk membersihkan seluruh aliran kental anak sungai ini terasakan bagai dibetotnya sesuatu yang ada di dalam dan meluluh lantakan tulang belulang di tubuh..<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img alt="http://www.senyumpoker99.net" border="0" data-original-height="300" data-original-width="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-dnXeOwrtdmw/XaXGgf0dQ0I/AAAAAAAACEc/n-OUAh-p_zQkFJk2w4cCWD8BDZ8G6G0gwCPcBGAYYCw/s1600/senyumpoker-gifff.gif" /></a></div>
<br />El.. mo.., jeritan Vera diiringi dengan gerak liar pinggulnya dan tarikan kuat mencengkram bed cover yang belum diangkat saat kulakukan hisapan kuat tadi.<br />El.. mo.. masukkan aku ngga kuat lagi, pintanya dalam nada bergetar mengharap.<br /><br />Segera kubuka kaos yang sedari tadi belum kulepaskan demikian juga seluruh pakaian yang masih menyelimuti tubuhku. Ketika aku mulai menindih tubuh mulus Vera, sensasi kulit nan lembut menyengat seluruh saraf sensitive di tubuhku dan mengakibatkan uraturat di penisku menyembul dengan kuat memberikan guratan biru tegas membekas. Secara reflek Vera kembali menekukkan lututnya dan bebas membuka memberikan jalan bagi penisku untuk segera memasuki relung vaginanya.<br /><br />Vera kembali memandangku sayu dan berkata perlahan,<br /><br />Lakukanlah.. aku rela bersamamu.<br /><br />Perlahan kuarahkan penisku untuk bisa mulai menelusuri lorong kenikmatan dengan relungnya yang kuyakin akan menjepit kuat. Ketika kujumpai ujung lorong tersebut perlahan kuturunkan penis tersebut untuk mulai menerobos lorong kenikmatan membor layaknya paku bumi. Diiringi dengan mata Vera yang terus meredup dan terpejam seiring dengan gigitan pada sudut bibirnya untuk menambah sensasi kenikmatan yang mulai berjalan. Sebaliknya kurasakan juga sodokan perlahan penisku serasa membuka lipatanlipatan lunak yang tak berujung terus ke dalam diikuti dengan jepitan kuat sesudahnya memberikan sensasi yang tak terkirakan.<br /><br />Aaakkhh.., erangan panjang Vera disertai dengan mengejang kakunya seluruh tungkai kaki Vera yang panjang mengakhiri perjalanan penisku untuk mencapai lorong yang paling dalam sementara remasan kuat di bed cover menandakan perjalanan kenikmatan Vera yang masih belum berakhir.<br /><br />Buah dada kenyal tepat berada di bawah dada bidangku dan bisa kurasakan kehangatannya yang terus berdenyut mengalir membawa gelombang birahi bertalutalu. Sunggingan senyum manis Vera menghias ujung bibirnya ketika mata bening itu bertatapan dengan mataku dalam jarak yang begitu dekat diiringi dengan lenguh nafasnya yang tetap memburu semakin menggila dan kedutan halus malumalu dilakukannya dengan tetap memandangku diiringi dengan senyum manisnya.<br /><br />Hebat.. teruskan, pujiku untuk menambah kepercayaan dirinya bahwa apa yang dilakukannya bukanlah suatu hal yang tabu dan memang diperlukan untuk dapat menambah nikmatnya hubungan kami. Pujianku memberikan keberaniannya untuk segera melakukan manuver tersebut dan seiring dengan kembali terpejamnya mata lentik tersebut. Remasan kuat berirama mengurut penisku yang membangkitkan seluruh titik saraf di tubuhku untuk terpusat pada gerakannya.. remasannya..<br /><br />Perlahan kulakukan perlawanan dengan menggenjot penisku untuk mengimbangi remasannya diiringi dengan lenguh nafas yang terus memburu seperti derak bantalan rel kereta yang dilalui.<br /><br />Hhshshshhshhs.., dengus nafasku tak dapat kekendalikan<br />Uuugghh.. uugghh.., Vera tak kalah serunya merintih<br /><br />Buliran keringat sebesar jagung mulai membasahi keningku dan menetes di dadanya. Demikian juga butiran keringat Vera mulai membasahi tubuhnya khususnya di pundaknya sehingga geraian rambut yang basah dan menempel pada pundaknya menambah pesona memompa birahiku untuk mendaki mencapai puncaknya<br /><br />Gerakanku semakin seirama dengan hentakan pinggul Vera apakah demikian kuatnya ikatan emosi. Sehingga tak terlalu lama bagi kita untuk menyatukan irama gerakan kami akupun tak tahu namun hentakan menghunjam semakin kuat dan cepat dan berakhir dengan..<br /><br />Ellmmoo, teriakan Vera sesaat sebelum aku mencapai puncaknya<br /><br />Tubuh Vera mengejang sesaat sebelum akhirnya membujur lemas diam tak bergerak, wajah ayunya meninggalkan buliran keringat halus yang membentuk guratan halus ketika kuraba menuruni leher jenjangnya dan berkilap tertimpa cahaya lampu kamar. Tak bosan kupandang wajahnya yang memang ayu. Tak lama Vera mulai membuka matanya dan memandangku kembali dengan senyum khasnya.Sebagai balasannya ku angkat penisku perlahan dan secara reflek Vera berusaha menahanku untuk tetap berada di dalamnya. Namun tetap kuangkat perlahan dan segera kubalikan tubuh lemas Vera.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img alt="http://www.senyumpoker99.net" border="0" data-original-height="320" data-original-width="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-wmkgB_NkAi0/XarPT8coVjI/AAAAAAAACIM/PSn4B7qqSCo44VTTaOY-AAtGRP2kup6jQCPcBGAYYCw/s1600/123.gif" /></a></div>
<br />Kupandang punggung halusnya dengan beberapa helai rambut yang tetap menempel basah oleh keringat. Kuraba perlahan menyingkap helaihelai rambut tersebut untuk mendapatkan punggungnya secara utuh. Buliran keringat nampak jelas pada kedua belah bahunya menggodaku untuk kembali menjilatnya dan terus merayap ke atas menelusuri leher jenjangnya dan membasahi rambutrambut halus yang tumbuh di sekitar tengkuknya dengan air liurku.<br /><br />Rintihan nikmat kembali terdengar seiring dengan bangkit kembalinya gelora gairah yang sempat mendatar tadi setelah mencapai puncaknya,<br /><br />Eegghh.<br /><br />Permainan jarijariku yang merayap naik turun menelusuri seluruh lekuk tubuh Vera segera memicu kembali adrenalinku. Terlebih rintihan nikmat tersebut semakin cepat memburu dan hanya membutuhkan waktu yang teramat singkat untuk segera membangkitkannya.<br /><br />Kembali kutindih tubuh Vera dari belakang dan kuarahkan kembali penisku yang sedari tadi tetap menegang. Sementara belahan kaki yang tampak sangat indah tersebut kembali terbuka lebar menyisakan lubang yang masih terbuka dan berdenyut halus dengan lendir yang membasahi sekelilingnya. Kuingin memasukinya kembali secara perlahan dan menikmati sensasi kenikmatan saat kumasuki relungnya tersebut secara perlahan dengan jepitan yang kurasakan lebih kuat lagi..<br /><br />El.., cee.. pat lakukan, aku tak tahan.. Eeell, rintihnya perlahan namun terdengar jelas.<br /><br />Perlahan namun pasti terus kudorong masuk penisku hingga mencapai jarak terjauhnya dan segera kuayunkan berirama.<br /><br />Gerakanku kali ini diimbangi dengan lenguhannya tiap kali ujung penisku menyentuh mulut rahimnya,<br /><br />Arrkkh.., terus El.. arrkkhh.<br /><br />Semakin lama genjotanku semakin kuat bertenaga seiring dengan memuncaknya sensasi yang kurasakan mulai menumpuk di ujung penis untuk menyemburkan sperma yang sedari tadi tertahan, dan jepitan liang vagina Verapun semakin mantap kurasakan.<br /><br />Butiran keringat bak pasir di tepi pantai yang membasahi pundaknya kembali keluar dengan derasnya yang segera berubah membesar menyerupai butiran jagung tersebar merata hingga ke punggungnya.. berkilap tertimpa cahaya lampu. Hingga ketika tiba saatnya, ujung penisku berdenyut kencang dan dalam 1.. 2.. tusukan terakhir aku hunjamkan sekuat tenaga dan sedalamnya. Yang diiringi dengan teriakan Vera disertai gelengan kepalanya yang ke kiri dan ke kanan dengan cepat dan. srett.. srett.. srett.. semburan maniku menelusuri panjang penisku dan menerjang masuk menabrak dinding rahimnya melemparkan puncak kenikmatan hingga keujungnya dan jatuh demikian terjal dalam kelelahan nikmat yang tak berujung.<br /><br />Aaacchh.., jeritan terakhir Vera sebelum dia kembali terjatuh dan diam dalam kelelahan yang teramat sangat.<br /><br />Peluh yang bercucuran bercampur jadi satu ketika tubuhku ambruk dan menindih tubuh mulus Vera. Bau harum keringat segera membuaiku dalam mimpi terindah bersama Vera.<br /><br />Thanks Ver, ucapku sesaat sebelum ku terlelap<br />Thanks juga El, sahutnya lemah<br /><br />Luluh lantak rasanya tubuhku malam itu dan terkuras habis staminaku setelah sebelumnya banyak tersita oleh urusan dinas. Namun apa yang kuberikan saat itu memberikan makna dan kesan yang sangat mendalam di lubuk hati Vera. Oleh karena baru kali ini dia merasa begitu dihargai dan diperlakukan manja sebagaimana layaknya seorang istri yang memiliki kedudukan sama.<br /><br />blogsenyumjphttp://www.blogger.com/profile/09660864491917722162noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9180518558082766937.post-65163034176222204922019-10-23T13:19:00.000+07:002019-10-23T13:19:43.561+07:00Nonton Bokep Gisella Anastasia Viral<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">Nonton Bokep Gisella Anastasia Viral</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">============================</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img alt="http://www.senyumpoker99.net" border="0" data-original-height="300" data-original-width="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-dnXeOwrtdmw/XaXGgf0dQ0I/AAAAAAAACEc/n-OUAh-p_zQkFJk2w4cCWD8BDZ8G6G0gwCPcBGAYYCw/s1600/senyumpoker-gifff.gif" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='640' height='360' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dwuvkUFsYVEEYxGIzzggzIEidsR3_pfzQtPfJFC3Uw2hxEHOtqgr314qNtsJqCezZ-RZ-i-43wUdn6-2bPYBQ' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img alt="http://www.senyumpoker99.net" border="0" data-original-height="90" data-original-width="728" height="48" src="https://1.bp.blogspot.com/-BH1Dd5c9_rU/XV_9jbC2QnI/AAAAAAAABus/glPYcQAwCjYdkcgTy1o9WMXO531wuw-ZwCPcBGAYYCw/s400/senyumpoker-gif-BARU-2.gif" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
</div>
blogsenyumjphttp://www.blogger.com/profile/09660864491917722162noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9180518558082766937.post-15734813122985600922019-10-23T13:15:00.001+07:002019-10-23T13:15:12.205+07:00Cerita Seks Diajak Penumpang Ngentot<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><b></b></a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><b><img border="0" data-original-height="1000" data-original-width="647" height="640" src="https://1.bp.blogspot.com/-KIFWP54ijCw/XOjM7XKwWNI/AAAAAAAAAok/EtkoQQ37p5YHzluQ8OKiPPlYTBqJz5-HACPcBGAYYCw/s640/d10.jpg" width="414" /></b></a></div>
<br />
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><b>Poker Online Terbaik</b></a> - Selamat malam. Mau kemana, bu? sapaan standar, Hotel Muria ya, pak. jawabnya datar, Pandangannya menerawang ke luar jendela. Kebetulan saat itu sedang gerimis, mungkin membuat hatinya galau.<br /><br />Darimana tadi, bu? Kok jam segini belum pulang? tanyaku basa basi sekaligus ingin memuaskan rasa penasaran yang tadi kupendam.<br /><br />dia diam saja sambil tetap memandang ke luar jendela. Aku memutuskan untuk berhenti bicara. Mungkin dia sedang tak ingin diganggu. Tak lama kemudian, sampai juga di hotel Muria. Dia membayar dengan memberikan uang tip empat ribu rupiah.<br /><br />Terima kasih, bu. jawabku sambil menerima uang itu. Tapi dia masih tetap diam, hanya mengangguk pelan sambil meninggalkan taksiku. Tanda tanya masih tetap bergelayut di pikiranku.<br /><br />Dua hari setelah itu, di tempat yang sama, perempuan yang sama.<br /><br />Selamat malam, bu. senyumku mengembang, berusaha menyapanya ramah. Pikiranku merasa bahwa dia meminta diantar ke tujuan yang sama.<br /><br />Hotel Muria ya, pak. ujarnya sambil kembali memandang ke luar jendela.<br /><br />Kucoba menganalisis sendiri karena pikiranku semakin penasaran dengannya. Dari logatnya, sepertinya dia bukan orang Jakarta. Ditambah fakta bahwa dia minta diantar ke Hotel Muria, semakin menguatkan hal tersebut. Cuma yang masih menjadi tanda tanya, mau apa dia di Kemang pada dini hari? Kutengok sekilas tempat dia menunggu taksi, tak ada tandatanda klub malam atau tempat hiburan. Hanya ada beberapa cafe yang sudah tutup dan sebuah rumah makan 24 jam, serta dua buah mini market.<br /><br />Dari mana tadi, bu? tanyaku dengan suara keras sehingga dia tak ada alasan untuk tidak menjawab. Demi memuaskan rasa penasaran.<br /><br />Oh, tadi dari ketemu teman. jawabnya singkat, masih menatap ke luar jendela meski kali ini tak gerimis.<br /><br />Sepertinya saya tak melihat ada cafe yang masih buka, bu.<br /><br />Di restoran fast food, pak.<br /><br />Oh begitu. Lalu temannya tadi sudah pulang?<br /><br />Pulang duluan, pak, sudah ditunggu istrinya. jawabnya datar, kali ini diakhiri dengan embusan napas berat dan pandangannya beralih ke layar ponsel. Aku jadi tak enak sering melirik ke spion. Konsentrasi lalu kukerahkan pada kemudi saja.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img alt="http://www.senyumpoker99.net" border="0" data-original-height="90" data-original-width="728" height="78" src="https://1.bp.blogspot.com/-BH1Dd5c9_rU/XV_9jbC2QnI/AAAAAAAABus/glPYcQAwCjYdkcgTy1o9WMXO531wuw-ZwCPcBGAYYCw/s640/senyumpoker-gif-BARU-2.gif" width="640" /></a></div>
<br />***<br /><br />Esok harinya, bagaikan deja vu, kembali taksiku dihentikan olehnya, masih di tempat dan jam yang sama. Sebenarnya aku sengaja lewat tempat itu di jam yang sama, ingin bertemu dengannya lagi. Masih ada beberapa hal yang ingin kutanyakan padanya.<br /><br />Malam, mbak. Hotel Muria? aku beranikan diri memanggilnya mbak. Tampaknya dia tidak keberatan.<br /><br />Iya, pak. jawabnya, kali ini dengan senyum.<br /><br />Mbaknya bukan orang sini ya? Darimana, mbak?<br /><br />Semarang, pak.<br /><br />Mbaknya ke Jakarta dalam rangka apa? Cuma ketemu teman atau ada urusan lain, mbak? tanyaku hatihati. Tak ingin terkesan ingin tahu urusan orang, meskipun kenyataannya memang begitu.<br /><br />Iya, cuma ingin bertemu teman saya itu. Eh, sebetulnya pacar sih, pak, bukan teman.<br /><br />Aku mencoba menggali ingatanku. Kalau tak salah kemarin dia bilang bahwa temannya itu sudah ditunggu istrinya. Apakah Temannya, eh pacarnya itu, sudah punya istri ya, mbak? Oke, ini sudah keterlaluan dan aku tak tersinggung jika dia minta turun. Tapi nyatanya tidak, dia masih tetap tenang di jok belakang taksiku.<br /><br />Iya, pak. Kami sudah berhubungan dari lama. Rumah tangga mereka bermasalah dan katanya mereka akan segera bercerai. Tapi entah, sampai sekarang masih seperti ini. Pertemuanpertemuan kami tak diketahui istrinya, pak.<br /><br />Mbak bahagia dengan hubungan itu? Entah kenapa aku malah bertanya hal seperti ini. Rasanya ingin menampar mukaku sendiri.<br /><br />Sebenarnya sih enggak, pak. Saya sudah menyakiti banyak orang, termasuk diri saya sendiri. Namun rupanya ada satu sisi saya yang bahagia karena bisa bersama dengan orang yang saya cintai, meski tak bisa memilikinya dengan utuh.<br /><br />Sampai di lobby Hotel Muria, dia menyerahkan sejumlah uang. Pak, ini malam terakhir saya di Jakarta. Besok saya pulang. Terima kasih sudah menjadi teman mengobrol saya dua hari ini. Saya sangat menghargainya, pak. dengan mata berkacakaca.<br /><br />Iya, samasama, mbak. kukira dia akan langsung turun seperti biasanya, tapi ternyata<br /><br />Pak, dia memanggil.<br /><br />Iya, mbak. kupandangi wajahnya yang cantik, juga tubuhnya yang sintal.<br /><br />Emm, boleh saya minta tolong? tanyanya.<br /><br />Silahkan, mbak. Kalau memang bisa, pasti saya bantu.<br /><br />Bapak nggak keburu pulang kan?<br /><br />Kulirik jam di dashboard, jam 2 lewat 5 menit. Sudah larut, istriku pasti sudah menunggu di rumah. Nggak, mbak. Memangnya kenapa? tapi demi wanita ini, aku rela menundanya.<br /><br />Bapak mau menemani saya? tanyanya lirih, campuran antara rasa marah dan takut.<br /><br />Aku tak langsung menjawab, kucoba untuk mencerna perkataannya. Menemani gimana. Mbak? kutanya balik. Aku butuh kepastian. Apa ini sesuai dengan bayanganku?<br /><br />Tidak menjawab, wanita itu malah menyeberangkan tangannya melewati pinggulku untuk meraih setelan jok tempat aku duduk. Jok itu langsung bergerak ke bawah dengan aku tergolek di atasnya. Dan yang kurasakan berikutnya adalah bibir basah wanita itu yang langsung mencium mulutku dan melumatnya rakus.<br /><br />Uh.. uh.. uh.. Aku tergagap sesaat, sebelum akhirnya aku membalas lumatannya. Kami saling memagut melepas birahi. Bisa kurasakan lidahnya yang runcing menyeruak masuk ke rongga mulutku. Dan reflekku adalah segera menghisap dan mencucupnya. Nikmat sekali rasanya saat lidah itu menarinari di mulutku.<br /><br />Bau harum perempuan itu juga menyergap hidungku. Beginikah rasanya bau tubuh wanita macam ini? Bau alami tanpa parfum sebagaimana yang sering dipakai istriku. Bau seorang wanita muda yang selama 3 hari ini sanggup membuatku penasaran. Bau yang bisa langsung menggebrak libidoku, sehingga nafsu birahiku lepas dengan liarnya saat ini.<br /><br />Sambil melumat, jarijari lentik perempuan itu juga merambah tubuhku. Dengan lincah dia melepasi kancingkancing kemejaku. Kemudian kurasakan remasan jari halus pada tonjolan penisku. Uuiihh.. tak tertahankan rasanya. Aku menggelinjang. Menggeliatgeliat hingga pantatku naikturun di jok yang sedang aku duduki. Sekali lagi aku merasa edan. Aku digeluti seorang wanita muda cantik yang bahkan namanya saja aku tak tahu!<br /><br />Bibir manis perempuan itu terus melumatku, dan aku menyambutnya dengan penuh kerelaan total. Akulah yang sesungguhnya menantikan kesempatan macam ini dalam banyak khayalankhayalan erotikku. Tangan gemetar. Lututku gemetar. Kepalaku terasa panas. Darah yang naik ke kepalaku membuat wajahku seakan bengap. Dan semakin kesini, semakin aku tidak bisa mencabut persetujuan atas ajakan temani saya dulu ini.<br /><br />Kita turun yuk, pak. Kita masuk dulu. wanita itu menghentikan lumatannya dan mengajakku memasuki hotel.<br /><br />Mobil segera kuputar ke palataran parkir dan kutinggalkan disana. Setengah berlari, kubuntuti wanita itu masuk ke dalam kamarnya. Begitu masuk, kudengar telpon berdering, rupanya dari front office hotel.<br /><br />Bapak mau minum apa, tanya wanita itu, telepon berada dalam genggamannya.<br /><br />Tidak usah, aku sudah tak sabar ingin merasakan tubuh sintalnya, tidak ada waktu untuk minumminum.<br /><br />Atau makan mungkin? dia kembali bertanya.<br /><br />Tidak usah repotrepot. aku kembali menolak. Ayo cepat, kita main, setelah itu aku segera pulang biar istriku tidak curiga.<br /><br />Tapi tampaknya keinginanku itu memang harus ditunda dulu. Sebentar ya, pak. Saya ke kamar mandi dulu. Sudah kebelet dari tadi. pamit wanita itu sambil buruburu masuk ke kamar kecil yang tersedia di dalam kamar.<br /><br />Mengangguk mengiyakan, aku segera mencopoti seluruh bajuku saat wanita itu sibuk di dalam. Tak menunggu lama, aku sudah telanjang bulat. Tubuh tuaku yang berlemak tampak menyedihkan, tapi tidak dengan burungku. Meski sudah lebih 50 tahun, tapi penisku itu masih bisa berdiri tegak. Begitu besar dan panjang. Dengan benda inilah aku dulu menaklukkan puluhan wanita sebelum akhirnya aku takluk pada istriku yang sekarang.<br /><br />Wanita itu terlihat malumalu saat melihatku sudah telentang telanjang di atas ranjang. Padahal tadi dia yang mengajak, dan dia juga yang paling agresif saat di mobil. Dia menatapku dengan ekor matanya, kemudian tersenyum. Sudah nggak sabar ya, pak? tanyanya.<br /><br />Untuk orang secantik, mbak. Siapapun pasti tak sabar. jawabku diplomatis sambil memamerkan penisku yang sudah tegang penuh. Dengan ujungnya, kupanggil dia untuk mendekat. Ayo, mbak, sini.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img alt="http://www.senyumpoker99.net" border="0" data-original-height="300" data-original-width="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-dnXeOwrtdmw/XaXGgf0dQ0I/AAAAAAAACEc/n-OUAh-p_zQkFJk2w4cCWD8BDZ8G6G0gwCPcBGAYYCw/s1600/senyumpoker-gifff.gif" /></a></div>
<br />Wanita itu mengangguk dan berjalan menghampiri. Aku bisa merasakan betapa sangat terangsang seluruh syarafsyaraf libidoku. Aku, lakilaki tua gendut yang sudah lama tidak main dengan perempuan lain selain istrku, hari ini dengan edannya berada di kamar hotel dengan seorang wanita muda cantik yang bertubuh padat sentosa, yang umurnya bahkan belum setengah dari umurku. Sungguh sangat beruntung sekali.<br /><br />Wanita itu menjatuhkan tubuhnya ke ranjang, tepat di sisiku. Serta merta aku langsung menyambutnya dengan dekapan dan rengkuhan hangat. Kulingkarkan tanganku yang keriput di buah dadanya yang besar. Dia cuma tertawa saat aku meremas dan mengeluselusnya pelan dari luar baju. Aku sudah tidak ingat lagi akan keberadaan anak istriku di rumah, bayangan mereka seakan lenyap. Yang ada sekarang adalah aku benarbenar tenggelam dalam pesona dahsyatnya penyelewengan singkat, yang pasti akan dipenuhi kenikmatan dan gelinjangan dahsyat. Apalagi mengingat lawan mainku yang sangat cantik dan seksi.<br /><br />Pak, bantu saya melupakan sakit hati saya ya? bisik wanita itu mesra. Saya yakin, meski bapak sudah berumur, bapak bisa muasin saya. dia memegang penisku dan mulai mengocoknya pelan. Gede banget, pak. Nggak salah saya milih bapak. ujarnya.<br /><br />Telingaku merasakan seperti tersiram air sejuk pegunungan, berbungabunga mendengar pujian macam itu. Aku bagai dilempar ke masa 25 tahun yang lalu, saat aku masih muda dan gagah. Semua wanita yang kutiduri pasti akan bilang begitu.<br /><br />Sesuai permintaan, mbak, akan kupuaskan mbak malam ini. sahutku sambil membalik dan menindih tubuhnya.<br /><br />Langsung kulahap mulutnya yang tipis kemerahan dan kulumat dengan penuh nafsu hingga membuat dia gelagapan kesulitan bernafas. Kumasukkan tanganku ke blusnya. Saat kuremas payudaranya, wanita itu mendesah lirih sambil mencakari tubuhku, dia menekan bibirnya agar lebih kulumat lagi. Segera kusedot lidahnya. Sekaligus juga air liurnya. Semakin basah, aku jadi semakin bergairah. Mulutnya seperti kujadikan tempat minumku. Sungguh, aku sangat menikmati kegilaan ini. Setelah seperempat abad berlalu, akhirnya aku merasakannya kembali.<br /><br />Tanganku tidak kualihkan, sambil terus melumat bibirnya, aku juga tak henti meremasi kedua susunya yang kurasa sangat padat dan kencang. Seperti milik perawan saja layaknya. Atau kalaupun tidak perawan, minimal dia masih belum pernah punya anak. Aku bisa membedakannya.<br /><br />Tak puas cuma dengan tangan, segera aku singkap blus yang dipakainya ke atas. Juga BH merah kekecilan yang membungkusnya. Saat benda itu sudah terburai keluar, aku memandanginya sejenak, mengagumi betapa kencang payudara itu meski ukurannya begitu besar. Kulit permukaannya terlihat mulus dan licin, tampak bersinar di kamar yang tidak begitu terang ini, bagai dua bulatan semangka yang ditempeli puting merah keras.<br /><br />Melihatnya membuatku tak tahan. Aku segera menunduk dan mengganti usapan tanganku dengan bibir. Kujemput payudara bulat itu penuh nafsu. Kujilat dan kusedot putingnya habishabisan. Di permukaannya yang halus dan licin, kutinggalkan banyak cupang kemerahan. Sementara remasan tanganku yang masih menyertai, membuat benda yang aslinya berwarna putih itu, berubah menjadi kemerahan. Tapi bagiku, jadi tampak makin indah.<br /><br />Aaghhhhh.. Ssshhhhh.. Oughhhhh.. pemiliknya yang tidak mampu melawan cuma bisa menggelinjang sambil merintihrintih saat sarafsaraf erotisnya yang sensitif terus kurangsang. Auw, ampun, pak geli! Argghhhh desahnya penuh nikmat.<br /><br />Tanganku yang tidak bisa diam kini turun untuk meraih celana jeansnya. Kulepas kancingnya dengan cepat dan kubuka resluitingnya tidak sabar. Dengan jarijariku yang besar dan kasar, kudorong benda itu hingga merosot ke bawah, sampai ke mata kaki. Setelah mengusapusap sebentar pahanya yang putih mulus, merasakan betapa halus dan licinnya benda itu, aku kemudian merogoh celana dalamnya.<br /><br />Aiihh tak terperikan kenikmatan yang kurasakan saat bisa meraba kemaluannya yang licin tanpa rambut. Bisa kupastikan kalau benda itu masih begitu sempit. Membayangkannya saja sudah membuatku tak mampu menahan getaran jiwa dan ragaku, apalagi pas merasakannya nanti, bisabisa aku kejang duluan. Dengan jarijari kasarku, terus kuraba permukaannya yang makin lama terasa semakin basah. Sasaranku adalah kelentitnya, saat sudah kutemukan bulatan mungil kaku itu, langsung aku menjepit dan menyerangnya bertubitubi.<br /><br />Auuoogghhhsss.. wanita itu memekik panjang saat menerimanya. Tubuhnya langsung melengkung dengan cengkeraman jarinya di kemaluanku terasa semakin erat. Aku sampai kesakitan. Segera kubalas dengan menusukkan jarijariku ke lubang vaginanya dan mengocok cepat disana. Ayo, sekarang siapa yang nggak tahan!<br /><br />Menggelinjang keenakan, tubuh wanita itu terbanting keras ke ranjang, lepas dari pelukanku. Menggeliatgeliat seperti cacing kepanasan, dia merintihrintih merasakan ujungujung jariku yang terus bermain di lubang kemaluannya. Cairan birahinya yang keluar semakin banyak, kuusapkanusapkan ke permukaaanya, kuratakan sebagai pelumas untuk memudahkan kocokan jarijariku. Sementara bibir dan tanganku yang nganggur, kugunakan untuk kembali menyerang puting susunya dengan menghisap dan melumatnya rakus.<br /><br />Ooghhhhh.. ampun, pak.. geli banget! Aku nggak tahan.. ampun.. aahhhhh.. hentikan.. dia menghiba, tapi tidak kupedulikan. Terus kuserang dan kugumuli tubuh sintalnya. Aku sudah terlanjur bergairah, nanggung kalau harus berhenti sekarang.<br /><br />Blusnya yang sudah berantakan memudahkanku untuk merangsek ke ketiaknya. Kujilat dan kusedoti kulit mulus yang bersih tanpa bulu itu. Dia nampak sekali menikmatinya, terlihat dari rintihannya yang semakin keras dan bertubitubi. Sementara jarijariku terus menusuki lubang vaginanya, menggelitik dindingdindingnya yang penuh saraf birahi dengan tanpa henti. Membuat wanita berkulit putih itu serasa kelenger penuh kenikmatan. Dan tak terbendung lagi, cairan birahinya mengalir semakin deras.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.senyumpoker99.net/" target="_blank"><img alt="http://www.senyumpoker99.net" border="0" data-original-height="320" data-original-width="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-oFVVh4J3XAE/XNP8iA03kFI/AAAAAAAAACI/x-bF2y4IrmomkYIeg2mtq0EGUoCrwiB4gCPcBGAYYCw/s1600/123.gif" /></a></div>
<br />Yang semula satu jari, kini disusul lagi jari lainnya. Dua jari kini masuk, dan mengocok semakin cepat. Kenikmatan yang kuberikan pada wanita itu semakin bertambah. Dengan pengalamanku, aku tahu persis dimana titiktitik kelemahan seorang wanita. Jarijariku kuarahkan ke Gspotnya. Dan tak ayal lagi, dengan jilatan di ketiak dan kobokan jarijari di lubang vaginanya, aku bisa menggiring wanita cantik itu sampai titik dimana dia tidak mampu lagi membendung orgasmenya.<br /><br />Saat rasa itu datang, perempuan itu merangsek balik kepadaku. Dengan terkejangkejang, dia menjatuhkan tubuhnya yang sintal ke atas tubuhku. Segera kuraih kepalanya dan kuremasi rambutnya yang panjang. Dengan sayang kupeluk tubuhnya yang montok itu eraterat dan kuhunjamkan jariku dalamdalam ke lubang vaginanya, seperti ingin menyumbat celah sempit itu agar cairannya tidak sampai tumpah keluar membasahi sprei.<br /><br />Aarrgghhhhhhh menjerit keenakan, wanita itu menarik apa saja yang bisa ia raih. Bantalan ranjang teraduk, selimut tempat tidur terangkat lepas dan terlempar ke lantai. Sementara kakinya menghentakhentak menahan kedutan vaginanya saat memuntahkan sperma. Sperma seorang perempuan yang berupa cairan bening yang memancar keluar dari dalam kemaluannya. Pahanya yang putih mulus menjepit tanganku, sementara pantatnya yang bulat terangkatangkat menjemput kocokan tanganku yang mulai memelan. Dia tampak sedang menanggung kegatalan birahi yang amat sangat.<br /><br />Kuusap keringat yang mengucur deras di mata, pipi dan bibirnya, lalu kukecup dia sekali lagi, panjang dan mesra. Kusibakkan rambutnya yang tergerai basah untuk mengurangi gerahnya di kamar yang ber AC ini. Kuelus bulatan payudaranya, sambil kusisir rambutnya yang awutawutan dengan jarijariku. Sementara di bawah, kuperhatikan cairan cintanya merembes keluar dari celahcelah bibir vaginanya.<br /><br />Melenguh puas, wanita itu menyandarkan tubuhnya dengan mesra di dadaku. Hawa dingin AC dengan cepat meredakan orgasmenya, membuatnya kembali bisa bernafas normal dan berpikir jernih. Ahh, bapak hebat banget, bisa ngantar saya cuma dengan tangan. Sepertinya malam ini saya bakal puas sekali. bisiknya lirih.<br /><br />Kukecup bibirnya yang mungil sebagai jawaban. Dia menyambut ciumanku dan sekali lagi kami berpagutan mesra. Saya ambilkan minum dulu ya. kataku sambil beranjak dari tempat tidur.<br /><br />Dia sempat menggenggam sebentar batang penisku yang masih ngaceng berat sebelum menepikan tubuhnya, memberi jalan bagiku. Dengan tubuh telanjang, aku melangkah menuju kulkas kecil di sudut kamar. Air putih atau soft drink? tawarku.<br /><br />Air putih aja, dia menjawab dengan nafas masih sedikit ngosngosan. Payudaranya yang putih terlihat semakin mengkilap karena keringat yang menempel di permukaannya.<br /><br />Kuberikan air putih dingin di tanganku kepadanya. Dia meminumnya sedikit sebelum menyerahkannya kembali kepadaku. Kuhabiskan sisanya dan kutaruh gelas yang sudah kosong di meja. Lalu kembali aku naik ke tempat tidur. Wanita itu diam saja saat aku mulai menciumi dan menguseluselkan hidung ke tubuhnya. Kuciumi perut, pinggul dan payudaranya. Dia tidak merespon, hanya nafas panjangnya saja yang terdengar. Mungkin dia masih kelelahan akibat orgasmenya barusan, dan sekarang masih berusaha untuk mengumpulkan tenaganya kembali. Tidak apa, aku bisa mengerti.<br /><br />Aku terus menciumi payudaranya yang bulat sempurna itu, kuhisap dan kujilati keringat yang mengalir di permukaannya sampai benda itu menjadi bersih. Sementara putingnya yang merah mencuat, kugelitik dan kucucup berkalikali dengan lidahku. Wanita itu mulai sedikit mendesah, tapi masih terlihat pasrah. Bahkan saat tanganku mulai merabai paha dan selangkangannya, dia tetap tidak melawan.<br /><br />Mbak capek ya, bagaimana kalau kita berhenti dulu? tanyaku. Tidak enak juga menggumuli perempuan yang diam seperti ini. Kayak main sama gedebok pisang aja.<br /><br />Eh, nggak. Nggak, pak. Terusin aja. Saya sudah lewat kok capeknya. Ini juga sudah mulai terangsang. wanita itu tersenyum kepadaku.<br /><br />Beneran? kuelus rambutnya yang panjang sepinggang.<br /><br />Saya cuma mikir, tadi kok bisa nikmat banget ya, apa sensasi selingkuh memang seperti ini? Bapak belum ngapaapain, cuma pake tangan, tapi saya sudah kelabakan seperti ini. dia mengulurkan tangannya dan menggenggam penisku. Yang ini, pasti bakal lebih hebat dong. gumamnya sambil meremasremasnya pelan.<br /><br />Pastinya, aku tertawa menggoda.<br /><br />Dia ikut tertawa. Jadi tak sabar saya, pak. Ayo, pak, cepat setubuhi saya. wanita itu meminta.<br /><br />Aku mengangguk, Saya juga sudah tak sabar mbak pengen ngerasaain tubuh mbak yang montok ini. sambil kujawil puting susunya.<br /><br />Ahh, montok apanya, pak. Buktinya, pacar saya ninggalin saya. katanya, wajahnya tibatiba terlihat sendu. Mungkin teringat peristiwa yang baru dialaminya.<br /><br />Ah, maaf, mbak. aku buruburu minta maaf. Aku tidak ingin merusak suasana mesra ini. Jangan sampai garagara teringat sama pacarnya, dia jadi mengurungkan perselingkuhan ini. Aku sudah telanjur bergairah, bisa gila aku kalau diputus sekarang.<br /><br />Tidak apaapa, bukan salah bapak kok. Malah saya terima kasih banget karena bapak sudah mau nemani saya. Siapa tahu dengan kenikmatan yang bapak berikan, saya jadi bisa melupakan bajingan itu! dia mengepalkan tangannya eraterat, tampak geregetan. Tapi didalamnya masih ada penisku.<br /><br />Auw! tentu saja aku langsung menjerit keraskeras. Ppelanpelan, mbak. Sakit! rintihku.<br /><br />Wanita itu langsung melepaskan genggaman tangannya, Ah, mmaaf, pak. Saya nggak sengaja. dia memandangi dan membolakbalik batang penisku, memeriksanya kalaukalau ada yang terluka. Setelah tahu tidak apaapa, kami saling berpandangan dan tertawa berbarengan.<br /><br />Ayo, pak. Katanya mau ngentotin saya, wanita itu berkata genit.<br /><br />Eh, iiya, mbak. mengangguk senang, aku segera menelanjangi wanita cantik itu. Celana jeansnya yang sedari tadi masih separoh di kaki, kutarik hingga lepas. Juga blus serta kutang mungilnya, hingga kami samasama bugil. Aku lalu rebah diantara pahanya dan menelusupkan kepala ke celah selangkangannya. Dengan cepat lidah kasarku kembali menjilati lubang kemaluannya.<br /><br />Auw, pak Ampunn wanita itu langsung merintih dan menggelinjang. Pelanpelan nafsunya kembali terpancing. Lidahku yang terus menusuknusuk lubang vaginanya membuat dia merasakan kegatalan yang amat sangat.<br /><br />Ssudah, pak. Cepat setubuhi saya. Jangan siksa saya seperti ini! pintanya memelas. Tanpa dia sadari, tangannya telah menyambar kepalaku dan jarijarinya meremasi kembali rambutku yang sudah acakacakan sambil mengerang dan mendesahdesah menikmati rangsanganku yang terus mengalir. Dia juga menekannekan kepalaku agar tenggelam lebih dalam ke lubang selangkangannya. Pantatnya juga ikut naik menjemput lidah dan bibirku.<br /><br />Karena kasihan, dan juga karena tidak tahan, aku menghentikan hisapanku. Kuganti dengan memindahkan dan mengangkat kaki wanita itu untuk kutumpangkan ke bahuku. Perutku yang buncit hanya memungkinkan posisi seperti itu saat menikmati tubuh sintalnya. Itulah posisi yang paling mudah.<br /><br />Siap ya, mbak. Saya masukkan sekarang. kutuntun kontolku dan kuarahkan secara tepat ke lubang kemaluannya yang masih tampak sempit dan indah. Hanya karena jilatanku lah, benda itu jadi agak terbuka sedikit.<br /><br />Jarang dipake ya, mbak? aku mengomentari kemaluannya.<br /><br />Nggak juga sih. Tiap ketemu, kita pasti main. Memang itu yang dicari pacar saya dari hubungan kami. Dia cuma mau tubuhku. Ah, saya memang ******. Kenapa tidak menyadari itu dari dulu. dia melenguh, antara menyesali nasib dan gesekan ujung penisku pada bibir kemaluannya.<br /><br />Nggak semua lakilaki seperti itu, mbak. Saya yakin, mbak pasti bisa menemukan yang lebih baik dari dia. Mbak cantik dan menarik, kalau saja saya masih muda, mbak pasti akan kunikahi. Aku sungguh sangat menunggu detikdetik ini. Detikdetik dimana kontolku untuk pertama kalinya merambah dan menembusi memeknya.<br /><br />Terima kasih, pak. Ditemani seperti sekarang aja, saya sudah senang kok. sahutnya dengan tubuh kembali bergetar, saat aku mulai mendorong batang penisku.<br /><br />Ughhh, aku melenguh, tubuhku seakan terlempar keawangawang. Sendisendiku bergetar. Nikmat sekali rasa perempuan itu. Campuran antara panas, lengket, sempit, dan menggigit.<br /><br />Auw! wanita itu menjerit kecil saat kepala tumpul yang bulat gede milikku menyentuh dan menguak bibir vaginanya. Rasa kejut sarafsaraf di bibir kemaluannya langsung bereaksi. Sarafsaraf itu menegang dan membuat lubangnya menjadi menyempit. Seakan tidak mengijinkan kontolku untuk menembusnya lenih jauh. Itu membuatku jadi penasaran.<br /><br />Santai aja, mbak. Jangan tegang, bisikku di tengah deru hawa nafsuku yang menyalanyala.<br /><br />Ahhh hhabisnya, ****** bapak gede banget sih. Jauh sama punya pacar saya. Saya jadi takut. Sahutnya terus terang.<br /><br />Aku tersenyum. Kok takut, harusnya malah seneng dong? terus kugesekgesekkan penisku. Kalau dia memang belum siap, aku tidak akan memaksa.<br /><br />Istri bapak pasti puas banget ya? dia bertanya, dan menjerit kecil saat kugigit kembali puting susunya.<br /><br />Itulah kenapa dia tidak menolak kukasih anak 7 orang. aku menjawab bangga, dan tertawa.<br /><br />Hamili saya juga, pak. Keluarin sperma bapak di dalam. Nggak apaapa, kalau pacar saya tidak mau ngasih anak, biar saya dapat dari bapak saja. wanita itu meminta.<br /><br />Beneran, mbak? bisa kurasakan, setelah berkata begitu, dia menjadi lebih rileks. Kepala penisku yang tadi tertahan, tibatiba bisa meluncur masuk meski masih agak sulit.<br /><br />Iya, pak. dan dengan katakata itu, ia pun menyerahkan sepenuhnya tubuhnya kepadaku. Bibir vaginanya menyerah dan merekah, menyilahkan kontolku untuk menembusnya. Bahkan kini vaginanya lah yang aktif menyedot agar seluruh batang kontolku bisa dilahapnya. Tanpa perlu usaha yang berarti, helm tentara itu pun berhasil masuk menguak gerbangnya.<br /><br />Uugghhhh aku merasakan geli yang amat sangat saat batangku yang kaku dan keras memasuki lubang kemaluannya. Terasa sesak, penuh, hingga tak ada ruang dan celah yang tersisa, terasa begitu nikmat.<br /><br />Aku terus mendesaknya masuk hingga mentok di mulut rahimnya. Ughhh, pak. Terus terang, seumurumur belum pernah rahimku ngrasain disentuh ****** seperti sekarang. ****** pacar saya palingpaling menembus sampai tengahnya saja, masih banyak sisa ruang yang longgar. rintihnya mesum.<br /><br />Tanpa diberitahu pun, aku sudah tahu. Vagina wanita itu memang sangat sempit, seperti perawan saja layaknya. Benarbenar beruntung aku bisa mendapatkannya.<br /><br />Saat dia tarik maupun dorong pun, saya tidak merasakan sesak atau penuh seperti sesak dan penuhnya ****** bapak mengisi rongga vaginaku saat ini. katanya saat aku mulai melakukan pompaan.<br /><br />Nikmati aja, mbak. Akan kupuaskan mbak malam ini. dengan pelan dan berirama, aku terus menarik pelan pinggulku kemudian mendorongnya lagi. Begitu berulangulang dengan frekuensi yang makin sering dan semakin cepat.<br /><br />Ahhhh.. iya, pak. Enak banget! Terus dan wanita itu mengimbanginya dengan pintar. Secara reflek, pantatnya bergerak ke atas ke bawah, mengejar dorongan dan tusukanku. Sesekali dia juga bergerak memutar, sedikit ngebor apabila aku bergoyang pelan. Tak lupa juga ia menggoyangkan kegelnya untuk makin memanjakanku.<br /><br />Ughhh enak banget, mbak. aku mendengus. Untuk membalasnya, secara beruntun kukocok vaginanya dengan sangat cepat dan dalam. Ia langsung berteriak keenakan.<br /><br />Aahhhh.. pak, aarghhhh payudaranya bergoncanggoncang, rambutnya terburai, keringatku dan keringatnya mengalir berjatuhan di sprei. Goyangan itu juga membuat ranjang kokoh yang kami pakai sampai berderakderak tak karuan.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-7v6OXoZL8fk/XNUhMcQo8EI/AAAAAAAAAD8/mchHjuXPKUoOQ6yiW1wAwqkOPzgvlBXkACPcBGAYYCw/s1600/senyumqq-wordpres.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="250" data-original-width="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-7v6OXoZL8fk/XNUhMcQo8EI/AAAAAAAAAD8/mchHjuXPKUoOQ6yiW1wAwqkOPzgvlBXkACPcBGAYYCw/s1600/senyumqq-wordpres.gif" /></a></div>
<br />Segera kuremasremas payudaranya sebagai pelampiasan rasa nikmat yang semakin dominan. Kami sudah hilang kontrol. Aku terus bergerak cepat, sementara wanita itu sudah tidak mengeluh sakit lagi. Seluruh gerak, suara, nafas, bunyi, desah dan rintih hanyalah nikmat saja isinya.<br /><br />Posisi nikmat ini berlangsung kurang dari lima menit. Kulihat tubuh montok wanita cantik itu sudah berkilatan oleh keringatnya, makin menambah keseksiannya. Dengan gemas terus kupermainkan puting susunya yang mencuat mungil. Kugigit, kujilat dan kupilinpilin penuh nafsu. Sodokan kontolku makin lama juga makin kencang.<br /><br />Pada akhirnya, setelah hampir sepuluh menit bercinta, bisa kuhantarkan wanita itu ke orgasmenya yang ke dua. Ohhhh bapak memang hebat. Hanya dari Bapak, saya bisa meraih orgasme seperti ini. Terima kasih, pak. Terima kasih! ucapnya disertai semprotan keras di vaginanya.<br /><br />Kuhentikan goyanganku. Kuberikan dia kesempatan untuk menikmati puncak kenikmatan itu. Saya juga puas, bisa bercinta dengan orang secantik mbak. aku berkata.<br /><br />Puas apa? Bapak kan masih belum keluar? terengahengah, wanita itu kelihatan makin cantik. Sekarang giliran saya untuk memuaskan bapak.<br /><br />Sehabis berkata begitu, kurasakan vagina wanita cantik itu berdenyut begitu keras, meremas dan mencekik penisku begitu rupa. Aku kelojotan. Denyutan satu disusul dengan denyutan lain yang lebih nikmat. Aku jadi tak tahan. Apalagi dalam tiap denyutan selalu diiringi empotan keras di ujung penisku. Tanpa perlu digoyang pun, aku menyerah. Spermaku muntah tak lama kemudian.<br /><br />Crott.. crott.. crott..<br /><br />Ah, banyak sekali, pak. wanita itu menggelinjang geli saat vaginanya kusembur dengan kawah panasku berkalikali.<br /><br />Uhh.. aku jadi lemes sekali. Lemas tapi puas.<br /><br />Sudah lama ya nggak dikeluarin? wanita itu bertanya.<br /><br />Aku mengangguk. Istri saya sudah manopause, mbak. Cuma cinta kasih yang menyatukan rumah tangga kami, nafsunya sudah lama hilang.<br /><br />Bapak seneng dong sekarang? dia membelai rambutku.<br /><br />Seneng banget. Sekalikalinya ngentot, sama orang secantik mbak. kucium bibirnya ringan. Di bawah sana, kurasakan penisku mulai mengkerut dan mengecil dan akhirnya lepas dengan sendirinya. Sementara vagina wanita itu masih terus bergetar dan berkedutkedut.<br /><br />Mau sampai kapan, mbak, begini terus? kutusuk lubang sempit itu dengan jari telunjukku, kucolek air mani dan air cintanya yang terbenam di dalam, lalu kuoleskan ke ujung putingnya.<br /><br />Sampai besok juga bisa. wanita itu menjawab santai dan meratakan cairan pemberianku ke seluruh permukaan payudaranya. Benda itu jadi kelihatan makin mengkilap karenanya.<br /><br />Tersenyum penuh kepuasan, kami berbaring telentang di ranjang hotel yang kini sudah acakacakan. Sesungguhnya aku ingin tinggal lebih lama lagi di tempat penuh birahi ini, siapa juga yang rela meninggalkan wanita secantik dan semolek dia yang rela tubuhnya kutiduri sepanjang malam, namun jarum jam di dinding yang menunjuk angka 2 menyuruhku untuk pulang. Istriku yang sedang menunggu di rumah pasti resah, aku pulang terlambat tanpa memberi kabar apapun.<br /><br />Bapak mau pulang ya? wanita itu bertanya, seperti mengetahui apa yang kupikirkan.<br /><br />Iya, istri saya pasti sudah menunggu. begitu jawabku. Setelah meremas payudaranya sebentar, aku bangkit dan mulai mengenakan kembali bajuku. Terima kasih, mbak, sudah mengajak saya melakukan ini. Jarangjarang saya nemuin orang seperti mbak. kataku.<br /><br />Samasama, pak. Saya juga terima kasih. Bapak rela pulang telat demi saya. jawabnya sambil ikut memunguti pakaiannya yang berserakan.<br /><br />Siapapun orangnya, pasti tidak akan menolak, mbak. Mbak begitu cantik dan seksi. kupandang wajah tirusnya yang pucat, dan kembali kulumat bibir tipisnya.<br /><br />Bapak puas nggak tadi? dia bertanya.<br /><br />Bukan main, mbak. Saya sungguh sangat puas, begitu jawabku. Suatu jawaban jujur dari lubuk hatiku yang paling dalam.<br /><br />Tapi ini kok masih melendung? wanita itu meraba gundukan di balik celanaku yang masih menggunung.<br /><br />Iya, mbak. Kontolku memang masih ngaceng. Tapi bener, saya sangat puas kok. tapi tidak kutepi tangannya, kubiarkan dia terus meraba selangkanganku. Enak sih rasanya.<br /><br />Masih pengin ya, pak? tanyanya dengan tangan terus memijiti gundukanku, membuatnya semakin membesar dan mengeras tak terkendali. bapak masih mau lagi ya? dia menaruh kembali celana dalam yang ia kenakan dan menggiringku naik ke atas ranjang.<br /><br />Tapi, mbak aku ingin menolak, tapi remasan tangannya yang nikmat mustahil untuk kuabaikan begitu saja.<br /><br />Sebentar saja, pak. Sebagai salam perpisahan kita. sahutnya nakal sambil melempar senyum serta melirikkan matanya kepadaku, seperti menanti reaksiku. Sementara tangannya terus meremasi dan menguruturut batang penisku.<br /><br />Aku terdiam, bingung antara mau menolak atau pengen nambah lagi. Ehm, mbak<br /><br />Tapi kalimatku sudah dia potong. Aku buka lagi ya, pak. Aku pengin lihat lagi nih jagoan bapak. dan tanpa menunggu persetujuanku, wanita itu dengan sigap mengendorkan ikat pinggangku dan membuka kancing utamanya. Selanjutnya ia meraih resluitingnya dan memelorotkannya ke bawah, menampakkan nampak celana dalamku yang hitam kebiruan. Di balik celana dalam itu, membayang alur daging sebesar pisang tanduk yang mengarah ke kananmilikku.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.qqhokcc.net/" target="_blank"><img alt="http://www.qqhokcc.net" border="0" data-original-height="300" data-original-width="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-p-Ss8J9W91g/XNbhEWSz-II/AAAAAAAAAIw/1DLhW4lEv7EjMMDkH-6QZORbUobMLRBVwCPcBGAYYCw/s1600/Untitled-1.gif0.gif" /></a></div>
<br />Oouu.. ini kali ya, pak, yang namanya stir kanan. Kalau stir kiri, mengarahnya ke kiri, hehehe wanita itu menatapnya kagum sambil membelainya dnegan sayang.<br /><br />Sudah kepalang tanggung, aku pun menyuruhnya untuk meneruskan. Buka, mbak. Kita lakukan sekali lagi.<br /><br />Nah, gitu dong, pak. Itu namanya bapak benarbenar muasin saya. dengan tidak sabar, wanita itu segera membetot kontolku dari sarangnya. Melalui pinggiran kanan celana dalamku, batang itu mencuat keluar. Gede, panjang, kepalanya yang bulat berkilatan penuh nafsu. Pada ujungnya ada secercah titik bening. Rupanya cairan precumku telah terbit akibat remasan tangannya tadi.<br /><br />Hisap, mbak. kuminta dia untuk mengulumnya karena kulihat dia begitu mengagumi benda itu.<br /><br />Tanpa menjawab, wanita itu segera merunduk dan mendekatkan wajahnya. Bibirnya yang tipis terasa hangat saat menempel di ujung kontolku. Dia menyentuh, menjilat dan merasakan lendir lembut dan bening milikku.<br /><br />Ughhh.. mbak, telan. Masukkan dalam mulutmu. aku meminta.<br /><br />Dia mengangguk, dan melakukannya. Wanita itu menghisap dan mengulum dengan begitu sempurna. Batangku ia sapu dengan lidah, ujungnya ia jilat pelanpelan, buah zakarnya ia remasremas sambil sesekali diciumi juga, sementara jembutnya yang lebat ia sibak agar tidak mengganggu.<br /><br />Mbak Uhhh, enak banget sih kueluselus kepalanya. Tahu gini, aku minta emut dari tadi. Mbak pinter banget. Uuhhhh kugerakkan kepalanya maju mundur, kupompa dengan lembut agar dia makin lancar mengulumnya.<br /><br />Saat aku sudah tak tahan, segera kurebahkan tubuh montoknya dan kutindih kembali. Tanpa membuang waktu, kami pun mendayung untuk mengarungi ronde yang ke dua yang sempat tertunda.blogsenyumjphttp://www.blogger.com/profile/09660864491917722162noreply@blogger.com0