
Abis makan, Nana nawarin ngajak nonton. karena ini hari sabtu dan pasti rame. apalagi di list yang tayang ga ada film yang menarik, aku menolaknya. Akhirnya kami putuskan untuk pulang saja. keluar dari parkiran cuaca nya gelap, gerimis turun saat kami hendak menuju kostnya Hana.karena aku pikir dekat dan aku prediksi ga bakalan deras, kami ga pake jas hujan. eh prediksi ku salah. kurang beberapa tikungan aja masuk ke kawasan kostnya Hana, hujannya makin deras. hingga sampe kost an kami berdua basah kuyup.karena begitu derasnya hujan, aku putuskan untuk menunggu hujannya agak reda. Aku dipinjami kaosnya Agus yang ada disana. “rupanya Agus sering disini ya” “yaa kalo pas disini sepi aja … ” “Lah ini sekarang juga sepi banget. emang pada kemana? “iya, pada liburan mas. tinggal Nana sama mbak yang di kamar atas. tapi mbaknya itu kalo pulang mesti malam2, malah kalo malam minggu gini biasanya ga pulang.” “kamu ga takut sendirian gini … ” “kan Mas Doni temenin hehehe …. bentar Nana ganti baju dan buatkan Kopi buat mas Doni ya” “wah jangan repot2 ya Na …. sekalian aja sama gorengannya” candaku selang berapa lama ditinggal Nana, aku duduk sendirian di teras sambil pencet2 Smartphone. Hana memanggil untuk masuk. “Mas Don, masuk ke dalam sini aja loh. diluar ntar kecipratan air hujan loh” “eh GPP tah ?” “GPP mas” akupun masuk. ternyata kamar kostnya cukup lebar meskipun isinya cuma 1 ruangan dan 1 kamar mandi. Aku agak tercengang Nana memakai HotPants dan kaos putih yang menurutku tuh lubang leher kebesaran sampe melorot di lengan sebelahnya. Nanapun nyalain TV kecilnya, sambil kami ngobrol2 lagi. “Kamu dah lama pacaran ma Agus ?” “baru 2 bulan mas” “ow, baru ya … ” aku menyruput kopi buatan nana sambil ngelirik paha Nana yang mulus. “Kalo ngelirik2 ati2 tumpah loh kopinya … ” rupanya mata nakalku ketangkap basah oleh Nana. Akupun langsung bertanya tentang apakah hubungan mereka udah sampe mana. Nana menjelaskan kalo tiap kondisi kost kosong dan Agus kesitu mereka selalu ML, malah ga jarang Agus sampe menginap disana. saking asyiknya ngobrol kami sampe ga sadar jarak kami semakin dekat. hingga paha kami berdempetan. Akupun tak mau kehilangan kesempatan, perlahan aku mendekatkan wajahku ke wajahnya. awalnya agak ragu karena takutnya Nana akan menolak, tapi ternyata Nana juga makin mendekatkan wajahnya. hingga bibir kami saling bersentuhan. saling kecup2an … lalu aku emut bibirnya. Nana pun refleks, dia ga mau kalah. kecupannya sangar sampe gigit2 pelan bibirku. sementara tanganku bergerilya di paha mulusnya. dan satunya merangkul badan Nana kemudian menariknya hingga posisi Nana duduk dipangkuanku.
No comments:
Post a Comment